40. Pulang

2.4K 127 0
                                    

"gak usah peluk peluk bisa gak, kalau mau peluk minta peluk aja sama mantan kakak"kata Dita dengan sebal.

"Kamu gak kangen apa sama aku?"Gilang membuka suaranya, dia menatap lekat wajah istrinya.

"Gak lah ngapain kangen sama orang yang suka bohong, katanya gak mau bahas masalalu nah dibelakang peluk peluk an lagi"jawab Dita, dia mengeluarkan isi hatinya didepan Gilang.

"Kakak itu jahat, bohong sama aku, jangan-jangan anak yang dikandung kak Fani anak kakak ya. Makanya selingkuhan nya kak Fani gak mau tanggung jawab?"tanya Dita menatap Gilang dengan tajam.

Gilang menonyor kepala Dita yang berbicara sembarangan, "sembarangan kalau ngomong, aku cuma ngehamilin kamu ya"jawab Gilang pada Dita.

"Iya tapi kakak maksa"kata Dita dengan kesal.

"Iya kan gak sadar waktu itu"jawab Gilang berusaha membela dirinya. Memang waktu itu dia tidak sadar dengan apa yang dia lakukan.

"Pasti kakak membayangkan gituan sama kak Fani tuh, sampe sampe nyebut-nyebut nama kak Fani"kata Dita, Masalah yang sudah lalu yang tidak ingin didengar lagi oleh Dita kini dia membicarakan nya sendiri.

"Kan udah bilang, gak sadar"jawab Gilang, Dita berusaha bangun dari pangkuan Gilang, tapi Gilang tidak akan membiarkan itu terjadi.

"Tunggu sebentar, aku mau ngasi bukti sama kamu"kata Gilang mengeluarkan ponsel dari sakunya.

"Ini"kata Gilang sambil menyodorkan ponselnya, disana ada video rekaman Gilang dan Fani diruangan Gilang.

Mata Dita membulat sempurna saat melihat Gilang mendorong Fani, yang membuat Fani hampir jatuh dan Gilang menolongnya. Gilang tidak salah mendorong Fani karena sudah lancang pada Gilang.

"Gimana?"tanya Gilang menaik turunkan alisnya.

"Gimana apanya?"tanya Dita kembali, Gilang membuang nafas pelan.

"Aku gak seperti yang kamu tuduhkan kan?"tanya Gilang, Dita nampak berfikir sebelum akhirnya mengangguk.

"Kenapa gak ngasih video ini dari awal, kalau gitu kan aku gak perlu tidur disini sendirian"kata Dita dengan kesal, tapi tidak dengan Gilang laki-laki itu tersenyum mendengar perkataan Dita.

Tidak hanya Dita dia juga ingin tidur dengan Dita, tidur sendirian nyatanya tidak menyenangkan.

"Yaudah nanti malam kita tidur bareng"jawab Gilang membuat Dita melotot karena sadar akan ucapannya.

"Ih lepas gak"kata Dita menarik tangan Gilang yang berada dipinggangnya.

"Udah diem aja, udah dua hari aku gak meluk istriku"jawab Gilang menyandarkan kepalanya di bahu sang istri.

"Ehm, kak emang kak Fani ngapain datengin kakak?"tanya Dita yang penasaran sedari tadi.

"Dia mau minta kerjaan sama aku"jawab Gilang. Setelah itu Dita tidak lagi menjawab atupun bertanya dia membalas pelukan suaminya dengan mengalungkan tangannya dileher Gilang.

"Muka kakak jelek banget"kata Dita yang menyadari perubahan Gilang, rambut yang berantakan dan baju yang tidak rapi.

"Itu karena kamu ninggalin aku sendiri dirumah"jawab Gilang, karena istrinya yang pergi selama dua hari mampu membuat dunia Gilang jungkir balik.

"Heheh maaf deh, abisnya kakak peluk kak Fani kan disini sakit"kata Dita sambil menunjuk dadanya sendiri.

"Disini juga sakit pas tau kamu nangis dan gak pulang-pulang"jawab Gilang, yang menunjuk dadanya sendiri seperti Dita.

"Berarti kita sama-sama sakit dong?"tanya Dita yang mendapat anggukan dari Gilang.

"Kita pulang yuk"kata Gilang pada Dita.

Sahabat Kakakku✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang