10. Happy Birthday Mamah

4K 523 20
                                    

Hari ini adalah Hari yang paling spesial untuk si kembar karena hari ini merupakan hari ulang tahun sang mamah. Senin sore ini mereka berempat akan berkunjung ke rumah mamah sehabis sekolah. Mereka juga sudah meminta izin kepada Jerry untuk berkunjung ke makam sang mamah dan Jeffry pun mengizinkan mereka asal sehabis mereka selesai mereka langsung pulang ke rumah. Tadinya Jeffry ingin ikut bersama kembar namun ada meeting mendadak yang membuat ia harus mengurungkan niatnya untuk pergi bersama si kembar.

Kini mereka berada di toko bunga langganan mamah untuk membeli bunga matahari kesukaan mamah mereka. Kemarin waktu hari minggu mereka membahas hadiah apa yang akan mereka berikan kepada sang mamah dan mereka semua sepakat dengan memberi hadiah bunga matahari untuk mamahnya.

Sebenarnya sang mamah menyukai semua jenis bunga namun hanya bunga matahari yang paling mamahnya suka. Mereka berempat mengambil beberapa bunga matahari untuk dibuat sebagai buket bunga.

"Mbak buatin buket bunga yang spesial pokoknya buat mamah gue soalnya dia hari ini ulang tahun" ucap Haikal semangat kepada pegawai yang ada disana.

"Baik kak."

Mereka tersenyum kala mengingat wajah cantik sang mamah saat dulu berkunjung ke toko bunga ini. Senyum sang mamah tidak pernah pudar saat dulu kesini, apalagi saat melihat bunga Matahari, membuat senyum dibibir mamah semakin merekah membuat mereka juga ikut tersenyum. Andai mamah masih disini bersama mereka pasti mamah akan sangat senang ditempat ini.

Tidak butuh waktu lama akhirnya buket bunga matahari sudah selesai juga.

"Ini ya kak bunganya semoga mamahnya suka ya. Salam buat mamahnya ya kak" ucap pegawai itu dengan sopan.

Mereka tersenyum kecil.

"Iya nanti kita salamin mbak. Makasih ya mbak bunganya cantik banget" balas Vano sopan.

Setelah membayar mereka semua langsung keluar menunggu taksi yang lewat untuk mengantarkan mereka ke makam sang mamah. Tak lama taksi yang mereka tunggu datang juga mereka langsung masuk dan mengatakan tujuan mereka karena mereka sudah tidak sabar bertemu dengan mamah.

Kini mereka sudah sampai di depan makam mamah mereka. Naren meletakan buket bunga matahari di makam mamah.

"Selamat ulang tahun mamah cantik" ucap Naren mengusap nisan yang bertuliskan nama Ghina Pratiwi disana.

Dhika, Vano dan Haikal ikut berjongkok disamping makam Ghina. "Selamat ulang tahun mamah!" Ucap mereka tersenyum

"Maaf ya kita baru bisa kesini soalnya akhir-akhir ini kita sibuk hehe" ucap Haikal.

"Kita bawain bunga kesukaan mamah loh ssmoga mamah suka ya" tambah Dhika

"Kita disini baik-baik aja mah. Jadi mamah disana gak usah khawatir sama kita ya, karena kita baik-baik aja" ucap Vano.

"Naren juga baik-baik aja kok mah" ucap Naren.

"Mamah tau nggak kemarin selama Papah di Surabaya yang jagain kita tante Yeri, tante Yeri juga makin nyebelin tau mah, masa tiap hari ngomelin kita. Untungnya sekarang tante Yeri udah balik jadi gak ada yang nyebelin lagi di rumah hehe" Adu Haikal seolah olah Ghina ada didepannya. Haikal berusaha tegar namun air matanya perlahan menetes dengan derasnya, bukan hanya Haikal namun mereka semua pun menangis. Lebih tepatnya menahan tangis agar tidak keluar.

"Maaf ya mah Haikal nangis hehe padahal Haikal udah janji gak mau nangis tapi ternyata mata Haikal gak bisa diajak kerja sama hehe." Haikal mengusap air matanya dengan kasar namun ia malah semakin terisak.

Setelah Haikal diam kini giliran Dhika yang akan berbicara dengan mamah, "Maafin mas Dhika ya mah, kalau mas belum bisa jadi kakak yang baik buat adek-adek. Tapi mamah gak usah khawatir mas kan kuat jadi mas bakal jagain mereka semua! Oh iya mah, mas ditawarin ikut olimpiade matematika tapi belum mas terima karena mas masih bingung hehe" Dhika terdiam sesaat sembari mengusap air matanya.

KEMBAR ARKANA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang