Pagi ini Jeffry sengaja bangun lebih awal untuk membuatkan sarapan si kembar dan ia juga akan meminta maaf kepada si kembar secara langsung, ia akan menyelesaikan semua masalah yang sudah dirinya buat sekarang juga. Pria itu sadar kalau selama ini ia selalu berbuat kasar kepada anak-anaknya. Kali ini Jeffry benar-benar tulus meminta maaf kepada si kembar. Ia juga berjanji akan berubah untuk anak-anaknya.
Semua makanan yang telah ia masak sudah tertata rapi di meja makan. Bukan makanan yang spesial, hanya Nasi Goreng dengan telur ceplok kesukaan si kembar. Jeffry hampir lupa kapan terakhir kali ia masak untuk si kembar. Kesibukannya yang membuat Jeffry kehilangan banyak momen berharga dengan keempat anaknya. Ya empat, karena Haikal tetaplah anaknya walau bukan anak kandungnya. Setelah ia meminta maaf kepada si kembar Jeffry juga akan meminta maaf kepada Haikal.
"Semuanya udah siap, semoga mereka suka." Gumam Jeffry seraya memandang hasil masakannya. Ia cukup puas dengan Nasi goreng buatannya, menurutnya rasa nasi goreng buatannya cukup enak semoga saja si kembar suka dengan masakannya.
Tak lama, si kembar yang sudah siap dengan seragam sekolah dan tak lupa tas yang berada digendongan masing-masing turun dari lantai 2 untuk menemui Jeffry yang sudah duduk rapi dengan setelan kantornya.
"Pagi, Pah." Sapa Dhika sembari tersenyum kecil untuk menghilangkan rasa canggung bertemu Jeffry. Sudah cukup lama mereka tidak pernah melakukan sarapan bersama, dan tentu saja ini membuat mereka merasa cukup canggung untuk berada disatu ruangan yang sama dengan Jeffry.
Jeffry tersenyum menyambut si kembar, "Ayo duduk, kita sarapan bareng."
Sebelumnya Jeffry memang sudah memberitahu si kembar untuk sarapan bersama jadi begitu mereka siap si kembar langsung menuju meja makan untuk sarapan.
Si kembar mulai duduk di kursi masing-masing.
"Papah gak niat meracuni kita kan?" Tanya Vano sedikit sinis.
Naren yang berada disebelah Vano langsung mencubit pingang Vano membuat cowok itu meringis.
"Sakit Ren!"
"Lo gak boleh ngomong gitu, Bang!" Ucap Naren. Naren memang sengaja memanggil Vano Bang hanya didepan Jeffry saja. Biasalah untuk pencitraan.
"Kan gue cuma nanya!" Balas Vano.
"Ssst! Diem kalian!" Lerai Dhika sembari menatap tajam kedua adiknya. Kalau tidak segera dilerai, sudah pasti mereka berdua akan ribut.
Setelah merasa si kembar mulai tenang akhirnya Jeffry membuka suaranya untuk berbicara.
"Kalian tenang aja, Papah gak akan meracuni Kalian."
Melihat sang anak yang tetap diam, akhirnya Jeffry hanya tersenyum simpul, "Ayo dimakan. Kalian gak perlu takut, Papah gak mungkin meracuni kalian."
Si kembar melirik ke Jeffry sebentar lalu mulai memakan nasi goreng yang sudah dimasak oleh sang Papah.
Satu suap, dua suap nasi goreng sudah masuk ke dalam mulut si kembar. Enak, rasa nasi goreng buatan Jeffry sangat enak. Akh tidak, lebih tepatnya tetap enak. Bahkan semakin enak dari terakhir Jeffry memasak.
Si kembar merasa sangat senang karena setelah sekian lama akhirnya mereka bisa kembali menikmati masakan Jeffry. Dan tanpa sadar mereka melamun dengan mata yang berkaca-kaca.
"Nasi Gorengnya gak enak ya?" Tanya Jeffry karena melihat si kembar melamun sembari melihat ke nasi goreng buatannya, "Kalau gak enak gak usah dimakan. Kalian nanti sarapan di kantin aja." Lanjutnya.
"Nasi goreng buatan Papah enak kok." Sahut Naren cepet lalu tersenyum membuat Jeffry ikut tersenyum.
Dhika dan Vano mengangguk setuju. Nasi goreng buatan Jeffry sangatlah enak. Rasanya mereka ingin setiap hari memakan nasi goreng buatannya sang Papah. Tapi itu sangatlah tidak mungkin, karena Jeffry sudah pasti sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBAR ARKANA (End)
Teen FictionIni kisah empat kembar Arkana yang mempunyai luka dan cerita masing-masing Walau begitu mereka berempat tetap menyayangi satu sama lain. . . . . Start = 14 Juni 2021 Finish = Rank🏆 #1 Jaemin (03 Oktober 2021) #2 Fiksiremaja (01 November 2021) ...