"Cie Naren punya pacar" goda Yeri kepada Naren. Yeri diberitahu oleh Dhika dan Vano saat pulang sekolah tadi kalau Naren mempunyai teman wanita yang bernama Rumi. Tentu Yeri sangat terkejut namun dirinya juga senang karena Naren mempunyai teman apalagi teman Naren cewek membuat ia terus menggoda Naren sedari tadi.
Yeri kini sedang berada di kamar Naren karena sepulang sekolah cowok itu tidak keluar kamar sama sekali alasannya karena tugas sekolah menumpuk padahal karena ia malu karena setelah Dhika dan Vano tau dia punya temen kedua kakaknya terus saja menggoda dirinya ditambah lagi kini Yeri pun ikut menggoda dirinya.
"Bukan pacar kak!" Elak Naren masih sibuk dengan buku pelajarannya.
Yeri tersenyum menggoda Naren, "Belum kali Ren" Naren memutar bola matanya malas, ia malas menanggapi ocehan tantenya itu.
Entah kenapa Yeri merasa senang menggoda Naren. Ternyata keponakannya itu sudah besar apalagi ia mempunyai teman cewek. Yeri jadi ingin berkenalan dengan Rumi seperti apa cewek itu sampai bisa menjadi teman Naren.
"Ajak Rumi kesini dong Ren"
Naren tetap memilih diam. Dia masih fokus membaca buku pelajarannya. Melihat itu Yeri menutup buku Naren lalu menangkup wajah Naren dengan kedua tangannya.
"Gue lagi ngajak lo ngomong loh Ren! Jangan fokus ke buku terus dong!"
Naren menyingkirkan tangan Yeri dari wajahnya, "Dia cuma temen gue kak gak lebih. Jangan lebay deh"
"Loh kan gue cuma mau kenalan emang salah?"
"Salah" balas Naren asal membuat Yeri gemas sendiri.
Tak kehabisan akal Yeri terus mengajak Naren mengobrol walau ia tau kalau Naren hanya akan membalas singkat namun itu cukup membuatnya senang karena dengan cara ini dia bisa dekat dengan Naren.
"Cantik gak Ren?"
Naren mengangguk, "Tapi masih cantikan mamah" ucapnya pelan.
Yeri menyadari raut kesedihan yang terpancar diwajah Naren. Ia mengusap rambut Naren lembut.
Naren mendongak lalu menatap Yeri serius, "Lo diikutin hantu anak kecil kak" ucapan Naren membuat Yeri menegang. Yeri merasa merinding, pantas saja sedari tadi ia merasa seperti ada yang aneh dengan dirinya.
"Ren usir dia dong" ucap Yeri memelas
Naren menggeleng, "Dia gak mau pergi katanya dia suka sama lo kak"
"Naren ih jangan gitu sama gue! Masa lo tega sama gue!" Rengek Yeri.
"Makanya pergi dari kamar gue kak kalo lo gak mau diikutin terus"
"Okay gue balik ke kamar gue!" Setelah mengatakan itu Yeri langsung keluar dari kamar Naren dengan berlari dan hal itu membuat Naren tertawa karena ia berhasil mengusir Yeri dari kamarnya.
Soal ucapanya tadi itu bohong ia hanya ingin membuat Yeri pergi dari kamarnya.
"Kamu tidak boleh seperti itu Naren. Kamu tidak liat tante kamu sangat ketakutan tadi" ucap Rahayu yang sedari tadi menyaksikan keusilan Naren. Rahayu memang selalu ada dimanapun Naren berada karena dirinya ingin menjaga cowok itu dari ganguan mahluk yang ingin masuk ke tubuh cowok itu.
Bisa dibilang Rahayu sangat ditakuti oleh hantu yang lain maka dari itu selama Rahayu ada disamping Naren cowok itu akan merasa aman.
"Biarin mbak sesekali emang harus digituin"
"Tapi lain kali kamu tidak boleh seperti itu ya Naren! Itu tidak baik apalagi dia lebih tua dari kamu"
"Iya mbak tenang aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBAR ARKANA (End)
Teen FictionIni kisah empat kembar Arkana yang mempunyai luka dan cerita masing-masing Walau begitu mereka berempat tetap menyayangi satu sama lain. . . . . Start = 14 Juni 2021 Finish = Rank🏆 #1 Jaemin (03 Oktober 2021) #2 Fiksiremaja (01 November 2021) ...