Special Part: 1. Naren dan dua penjaganya

3.5K 493 47
                                    

Naren tengah berada di balkon kamarnya, diantara kamar si kembar hanya kamar Naren yang memiliki balkon. Tentu saja karena dulu Naren yang memintanya untuk dibuatkan balkon. Katanya biar memudahkannya untuk menghirup udara sejuk dipagi hari.

Di balkon ia tidak sendiri melainkan ditemani oleh Rahayu dan Rara. Malam ini ia di rumah sendiri, karena ketiga kakaknya sedang berada diluar. Dhika masih les belum pulang, Vano juga masih latihan taekwondo, sedangkan Haikal sedang pergi ke basecamp untuk bertemu temannya. Jangan tanya dimana Jeffry, sudah jelas ia sedang berkencan dengan setumpuk berkas yang menggunung.

"Kak Na, kak Na." Panggil Rara dengan suara cemprengnya. Sedikit info kalau Rara memanggil Naren dengan sebutan Kak Na.

"Apa?"

"Rara punya pacar tau." Ucapnya dengan menyombongkan diri.

Naren menatap Rara tak percaya. Apa katanya? Rara punya pacar? Bagaimana bisa hantu itu mempunyai pacar? Dan siapa juga yang mau berpacaran dengan bocah cerewet macam Rara.

Sedangkan, Rahayu hanya tertawa pelan melihat itu. Ia tengah sangat asik memperhatikan interaksi keduanya dan sekali mengusir makhluk yang ingin mendekat.

"Bohong banget. Siapa juga yang mau pacaran sama lo." Balas Naren.

Rara menampilkan wajah kesalnya. Ia tidak berbohong, dirinya benar-benar mempunyai pacar yang umurnya tidak jauh darinya.

"Bener tau! Rara punya pacar namanya Acel. Kalau gak percaya Kak Na tanya aja sama Ibu." Ucapnya sembari melirik Rahayu. Ibu yang dimaksud oleh Rara itu Rahayu. Rahayu sendiri yang menyuruh Rara untuk memanggilnya Ibu, karena ia tidak tega melihat Rara yang kesiapan dan merasa sedih karena merindukan orang tuanya.

Naren ikut melirik kearah Rahayu, "Bener mba, kalau nih bocil punya pacar?" Tanyanya yang dibalas anggukan oleh Rahayu.

"Namanya Marcel hantu baru yang ada diujung gang. Dia korban penculikan, dibunuh lalu diambil organnya untuk dijual."

Naren tersenyum miris. Kenapa anak yang tidak berdosa harus berakhir seperti itu? Naren semakin yakin kalau manusia adalah makhluk yang sangat menakutkan. Hantu saja mungkin akan minder kalau disandingkan dengan manusia yang jahat.

"Kasian ya mbak, cuma karena harta manusia bisa berubah menjadi jahat. Makin hari manusia makin serem, lebih serem dari hantu."

Rahayu mengangguk, "Begitulah manusia. Hanya karena sesuatu mereka bisa menghalalkan segalanya. Kamu jangan menjadi orang jahat ya Naren? Tetap menjadi Naren yang baik, walau dunia jahat sama kamu."

Naren mengangguk lalu tersenyum. Ingin sekali ia memeluk Rahayu, hantu yang sudah menjaganya sejak dulu.

"Kak Na mau kenalan sama Acel gak? Acel ganteng tau, lebih ganteng dari kak Na. Kak Na jelek apalagi kalau marah-marah, jelek banget."

Naren heran dengan Rara, apa semua hantu seperti Rara yang sangat cerewet? Padahal Rahayu terlihat sangat anggun bak putri keraton. Beda lagi dengan Rara yang setiap hari membuatnya pusing. Ingin sekali ia membuang hantu itu, tetapi ia kasian melihat Rara yang sangat kesepian. Awal dirinya bertemu dengan Rara, anak itu selalu sedih. Namun, setelah Rara bertemu Rahayu anak itu kembali ceria.

"Lo juga jelek." Ledek Naren

Rara memanyunkan bibirnya, "Rara cantik tau! Buktinya Rara punya pacar. Gak kaya Kak Na jomblo, wleeee." Ledek Rara dengan menjulurkan lidahnya.

Naren tak habis pikir dengan Rara, Bisa-bisanya ada setan senyebelin Rara. Mana ia diledek karena gak punya pacar.

"Diem atau gue buang lo ke hutan, biar diculik om wowo." Ucapnya dengan manatap Rara sinis.

Begitu diancam, Rara lansgung mendekat kearah Rahayu dan memeluk lengan Rahayu. Rara sangat takut dengan om Wowo. Menurutnya Om Wowo sangat menyeramkan.

"Ibu liat masa Kak Na mau buang Rara ke hutan. Kak Na jahat banget." Adunya kepada Rahayu.

"Cih, ngaduan banget lo bocil." Cibir Naren.

"KA NA JELEKKK!"

Naren tertawa kencang. Ternyata seru juga membuat Rara kesal.

"Jangan diganggu Narennya, nanti kamu benaran dibuang sama Naren loh." Ucap Rahayu yang ikut meledek Rara.

"Ih ibu kok ikut jahat kaya Kak Na. Gak ada yang sayang sama Rara. Rara pergi aja nih!"

"Pergi sana, palingan nanti lo diculik om wowo." Ucap Naren menakuti Rara.

"Kak Na jangan kegitu. Rara takut nanti kalau ada om wowo beneran gimana? Eh tapi kan ada Ibu Ayu pasti nanti Ibu nolongin Rara."

"Emang Mba Ayu mau nolongin Lo?"

Rara menangguk dengan penuh percaya diri, "Mau kan, bu?" Tanya dengan wajah yang dibuat imut.

Rahayu menggeleng, "Gak mau. Ibu juga takut sama om wowo."

Mendengar itu Naren semakin kencang tertawa. Ternyata Rahayu mendukungnya, ya walaupun bercanda tetapi itu cukup membuatnya senang karena berhasil membuat Rara hantu cerewet menjadi takut dan kesal.

"Tuhkan gak ada yang sayang sama Rara!" Rengeknya, "mulai saat ini Rara gak mau jadi temannya Kak Na!"

"Loh emang sejak kapan kita jadi teman? Gue gak pernah tuh anggap lo teman"

"KAK NAAAAAAAA!!" Rara berteriak dengan sangat kencang membuat Naren langsung menutup telinganya.

Andai saja Rara manusia sudah dipastikan akan ada orang yang datang karena terganggu dengan teriakan Rara. Untung saja Rara itu setan jadi suaranya tidak sampai didengar oleh manusia biasa..

"Rara diam sudah malam jangan teriak-teriak nanti banyak hantu yang datang kesini." Ucap Rahayu menasehati Rara.

"Rara mau ke Acel aja! Cuma Acel yang sayang sama Rara. Kalian jahat!"

"Sana pergi sana, gak ada yang ngelarang juga."

Rara melirik kearah Naren dan Rahayu yang kini sedang menatapnya, "Rara pergi nih?"

"Iya sana." Balas Naren yang mulai jengah.

"Rara pergi nih bu?" Ucapnya dengan melihat Rahayu.

Rahayu mengangguk, "Iya sana hati-hati."

"Rara benaran mau ke Acel aja! Kalian jahat!"

Baru saja Rara ingin pergi. Namun,

"Hati-hati diculik om wowo. Om Wowo suka keluar malem-malem loh."

"Kak Na!!!!!"

🌻🌻🌻

Yuhuuu semoga suka ya sama spesial partnya.

Hari ini update ini dulu. Soalnya aku masih bingung nulis part 27😭😭tapi aku usahain secepatnya bakal update kok.

SPECIAL PART TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN ALUR CERITA. INI MURNI DI LUAR ALUR BUAT SENENG2 AJA!

Buat next kalian pengin siapa dulu dan pengin tentang apa?

Ayo pilih

1. Dhika

2. Vano

3. Haikal

Komen ya!

Vote juga jangan lupa!

See you!

KEMBAR ARKANA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang