Hari ini merupakan hari pertama Jeffry kembali bekerja, setelah seminggu dirinya tidak masuk. Tidak masuk selama seminggu saja, ia langsung dibuat pusing oleh setumpuk berkas yang menggunung, apalagi kalau ia tidak masuk selama berminggu-minggu. Mungkin ia akan kembali sakit karena melihat begitu banyak berkas yang menumpuk.
Jeffry sangat fokus membaca satu persatu berkas yang ada dihadapannya, sesekali ia menandatanganinya kalau dirinya setuju dengan isi berkas tersebut.
Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu ruangan Jeffry.
"Masuk" ucap Jeffry sedikit berteriak menyuruh seseorang masuk.
Setelah diizinkan masuk, orang itu yang tak lain adalah sekretaris Jeffry, perlahan masuk dengan membawa sebuah surat ditangannya.
"Permisi, Pak. Saya membawa surat untuk bapak." Ucapnya sopan, lalu meletakkan surat itu pelan didepan Jeffry.
Jeffry mengambil surat itu, lalu melihat siapa pengirim surat itu, dan nihil, tidak ada nama pengirim yang tertera disurat itu, "Dari siapa?" Tanyanya.
"Maaf, Pak. Saya juga tidak tau siapa pengirim surat itu. Tadi ada tukang pos yang mengirim surat ini untuk bapak dan orang itu berpesan kalau surat ini harus sampai ditangan bapak." Ucap Dewi selaku sekretarisnya.
Yang dikatakan oleh Dewi itu benar, surat itu dibawa oleh tukang pos dan orang itu bilang kalau hanya Jeffry yang boleh melihat surat itu. Ia berpikir mungkin surat itu sangat penting sampai tidak sembarangan orang bisa melihatnya. Maka dari itu, begitu surat ini sampai, ia langsung bergegas mengantarkannya kepada sang Bos.
Jeffry mengangguk, "Kamu boleh kembali."
"Baik, Pak. Kalau begitu saya pamit, permisi."
Setelah memastikan Dewi benar-benar pergi. Jeffry kembali melihat surat itu, ia merasa aneh. Siapa pengirim surat ini? Dan kenapa hanya dirinya yang boleh tau isi dari surat ini..
Tak mau penasaran lebih lama lagi, Jeffry langsung membuka surat itu, dengan merobek amplopnya. Ia mulai membaca surat itu dengan teliti, dan alangkah terkejutnya dirinya, kala surat itu berisi mengenai mendiang istrinya.
Kecelakaan Ghina itu disengaja. Jangan percaya dengan siapapun, sekalipun dia orang yang kamu percaya. Karena siapapun bisa menjadi musuh kamu. Selidiki lagi kasus kecelakaan Ghina dan terror itu, karena pelakunya satu orang yang sama. Selidiki sendiri jangan melibatkan orang lain apalagi itu Jondan orang terpercaya kamu. Dia berada dipihak pelaku. Kamu selama ini dibohongi oleh Jondan, dan Jondan bukan pindah ke Bali, melainkan dia kabur dengan semua bukti yang dia punya. Kamu pasti bertanya-tanya dari mana saya tau semua ini? Saya tau semua yang terjadi. Saya akan membantu kamu. Kamu tidak perlu percaya dengan saya, kamu cukup percaya terhadap diri kamu sendiri.
Dari: LA
Jeffry meremas surat itu dengan penuh emosi, ia tidak menyangka kalau Jondan telah membohonginya selama ini. Pantas saja selama 3 tahun ia tidak mendapatkan satupun bukti karena Jondan lah yang membuang semua bukti itu.
"Brengsek lo, Jo!"
Jeffry benar-benar merasa sakit hati dengan pengkhianatan yang Jondan lakukan. Ia sangat percaya dengan Jo tapi kenapa Jo mengkhianatinya. Ia harus bisa menemukan Jo dimanapun lelaki itu bersembunyi.
"Gue bakal cari lo kemana pun, Jo!"
Jeffry memilih pergi dari ruangannya dengan emosi yang menggebu-gebu. Bahkan ia sampai menutup pintu dengan keras membuat sang sekretaris dan beberapa karyawan ikut terkejut. Tidak biasanya bos mereka bersikap seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBAR ARKANA (End)
أدب المراهقينIni kisah empat kembar Arkana yang mempunyai luka dan cerita masing-masing Walau begitu mereka berempat tetap menyayangi satu sama lain. . . . . Start = 14 Juni 2021 Finish = Rank🏆 #1 Jaemin (03 Oktober 2021) #2 Fiksiremaja (01 November 2021) ...