Setelah melewati perjalanan yang cukup melelahkan. Akhirnya, Mereka sampai di Puncak dengan selamat. Kini mereka sudah ada di Villa yang disewa untuk beberapa hari kedepan selama Liburan. Perjalanan yang panjang membuat mereka kelelahan, ditambah lagi jalanan yang lumayan macet menambah rasa lelah mereka. Berangkat pagi saja kena macet apalagi kalau berangkat siang, bisa-bisa sampai di Villa sore hari.
Si kembar sedang bersantai di kamar. Badan mereka rasanya remuk karena duduk terus dimobil. Dimobil mereka hanya tertidur tetapi rasanya sangat melelahkan.
"Tante gak sekamar sama Bang Hendra kan?" Tanya Haikal yang sedang duduk disisi ranjang sembari bermain game.
"Gila lo." Vano melemparkan chiki yang ia makan ke arah Haikal, mulut Haikal kayanya harus disumpal agar tidak bicara aneh-aneh, "Yang ada balik-balik kita punya keponakan." Tambahnya.
Haikal dan Dhika terkekeh.
"Tapi lucu kali ya kalau kita punya keponakan." Celetuk Dhika. Ia membayangkan mempunyai keponakan lucu yang bisa ia ajak bermain. Baru membayangkan saja sudah membuatnya senang apalagi kalau ia punya keponakan beneran.
"Lo pengin tante hamil duluan gitu?" Tanya Vano sedikit menaikan suaranya.
"Ya nggak lah. Maksud gue tuh nanti kalau tante udah nikah gue mau request keponakan cewek kayanya lucu gitu." Balasnya.
"Kalau gue pengin punya keponakan cowok." Sahut Haikal yang kini ikut memakan chiki bersama Vano. Dirinya bosan bermain game karena kalah terus.
"Kalau lo, Ren?" Tanya Vano.
Namun tidak ada jawaban dari sang adik. Naren tidak tertidur, ia terlihat sedang melamun dan sesekali memejamkan matanya membuat ketiga kakaknya menatapnya dengab khawatir.
"Ren!" Dhika menepuk bahu Naren membuat anak itu tersentak dan langsung menoleh kearah sang kakak.
"Kenapa?" Tanyanya ketika melihat ketiga kakaknya yang sedang menatapnya.
"Lo kenapa diem aja daritadi? Lo sakit atau gimana?" Tanya Haikal yang dibalas gelengan oleh Naren.
Kalau boleh jujur, Naren merasa sangat tidak nyaman di Villa ini. Villa ini cukup sepi bahkan hanya ada mereka berenam dan penjaga Villa yang ada disini. Villa yang mereka sewa terlihat sudah cukup lama beroperasinya, namun, bangunannya masih bagus karena selalu direnovasi setiap tahunnya.
Yang membuat Naren merasa tidak nyaman karena disini banyak sekali mahluk yang beraneka macam bentuknya. Tetapi, lebih banyak noni belanda. Terlihat cantik tapi auranya sangat tidak baik. Rara saja sedari tadi menempel terus kepadanya, hantu itu takut bertemu dengan hantu Noni Belanda.
"Coba cerita sama kita, lo liat apa disini?" Tanya Dhika yang seakan tau alasan sang adik terdiam. Sejak kepergian Rahayu memang Naren menjadi lebih diam dari biasanya. Naren selalu senang diajak liburan kemanapun, tetapi lihat sekarang, anak itu seperti tidak nyaman berada disini.
Naren menggeleng, "Gak ada apa-apa, gue cuma kecapean aja." Bohongnya. Naren tidak mungkin mengatakan apa yang ia lihat disini. Dirinya tidak ingin membuat mereka takut.
"Beneran?" Tanya Vano.
Naren mengangguk.
"Kak Na takut. Mereka jahat, Rara gak suka disini, takut." Ucap Rara yang sedari tadi memeluknya dengan sangat erat. Rara saja yang terlihat menyeramkan saat marah bisa menjadi ketakutan sekarang. Aura mereka yang ada disini benar-benar sangat tidak baik. Ia harus meminta tolong kepada Bu Sumi.
"Yang milih Villa ini siapa?" Tanya Naren.
"Bang Hendra. Kata dia ini Villa punya keluarga temennya, jadi dia pilih Villa ini biar dapet diskon." Jawab Haikal.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBAR ARKANA (End)
Roman pour AdolescentsIni kisah empat kembar Arkana yang mempunyai luka dan cerita masing-masing Walau begitu mereka berempat tetap menyayangi satu sama lain. . . . . Start = 14 Juni 2021 Finish = Rank🏆 #1 Jaemin (03 Oktober 2021) #2 Fiksiremaja (01 November 2021) ...