37. Welcome back Haikal

3.3K 407 26
                                    

"Saya tidak mau tau, Mara. Kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatan kamu! Karena kamu istri saya jadi celaka! Kamu harus masuk penjara!" Jeffry terlihat sangat marah, pria itu bahkan sudah menarik tangan Mara dengan kasar.

Mara sudah menangis, ia tidak menyangka Jeffry sampai berbuat kasar kepadanya, "Mas, bukan aku pelakunya! Berapa kali aku bilang bukan aku pelakunya!"

"Diam kamu, Mara! Saya tidak percaya dengan omong kosong kamu itu. Saya akan bawa kamu ke kantor polisi sekarang juga!"

Jeffry terus saja menarik tangan Mara dengan kasar. Pria itu bahkan tidak peduli dengan tangan Mara yang sudah memerah. Jeffry terus membawa Mara keluar dari hotel itu. Berkali-kali, Mara memberontak namun usahanya sia-sia karena tenaga Jeffry jauh lebih besar darinya.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang melihat itu dengan tersenyum. Misinya berhasil untuk menjebak Mara.

Pria itu mengambil ponselnya lalu menelpon seseorang yang tidak lain adalah Ghita, bosnya.

"Halo, Ghit. Gue mau kasih kabar kalau misi kita berhasil. Jeffry mengira kalau Mara itu pelakunya." Ucap Jondan sembari tersenyum senang.

Ya, Pria bertopeng yang sudah menyekap Mara adalah Jondan. Jondan juga yang sudah menelpon Jeffry untuk datang ke Bandung sesuai instruksi Ghita.

(Ghita itu saudara kembar Ghina, tantenya kembar. Kalau, Mara saudara tirinya Ghina dan Ghita)

Dari sebarang sana Ghita tertawa bahagia karena misinya berhasil, misi untuk menjebak Mara sang pengganggu rencananya. Tinggal selangkah lagi, Ghita bisa merebut hati Jeffry, "Kerja bagus, Jon. Bayaran lo gue transfer sekarang juga!"

"Thanks, Ghit!"

"Terus pantau Jeffry dan Mara. Jangan sampai Mara membongkar semuanya!"

"Lo gak perlu khawatir. Gue yakin Jeffry sekarang lagi berangkat ke kantor polisi untuk melaporkan Mara."

Lagi-lagi Ghita tertawa sangat kencang. Perempuan itu sangat bahagia sekali. Katakanlah Ghita itu gila karena ia akan melenyapkan siapa saja yang berani menganggu miliknya. Buktinya, perempuan itu dengan tega membunuh saudara kembarnya. Dan, sekarang, Ghita menjebak Mara karena Mara sudah menganggu rencananya.

"Bagus. Terus kasih gue informasi mengenai mereka, Jon!"

"Siap, Ghit!"

Ghita menutup telfonnya lalu kembali tertawa dengan sangat kencang.

"Sebentar lagi kamu bakal jadi milik aku, Jeff!" Ucapnya seraya memandang foto Jeffry.

Sedangkan dilain tempat, ada Jeffry dan Mara yang tengah berada di mobil. Mobil Jeffry sudah meninggalkan hotel mencari tempat yang cukup aman untuk berbicara.

"Maaf tadi saya sudah menarik tangan kamu sampai merah." Ucap Jeffry penuh penyesalan karena ia terlalu menghayati drama yang ia dan Mara lakukan.

Ya benar, mereka berdua sedang melakukan drama karena tadi saat Mara menjelaskan semuanya di dalam kamar hotel, Mara melihat ada orang yang mencurigakan yang sedang memperhatikan mereka. Jadi, Mara meminta kepada Jeffry untuk mengikuti rencana seperti yang orang itu pinta. Dan, sekarang mereka sedang memainkan drama untuk menjebak Jondan dan Ghita.

"Aku gapapa, Mas. Yang penting rencana kita sekarang berjalan dengan lancar." Balas Mara sembari tersenyum

Jeffry menatap sendu Mara. Selama ini ia telah salah mengira Mara. Ia memang tidak terlalu dekat dengan Mara, jadi Jeffry tidak terlalu tau bagaiamana bagaimana sifat Mara.

Jeffry menepikan mobilnya di jalan yang cukup sepi, ia memilih menghentikan mobilnya terlebih dahulu karena ia takut itu akan membahayakan dirinya kalau Jeffry memaksa untuk terus mengemudi.

KEMBAR ARKANA (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang