Mommy? - 84

3.3K 605 37
                                    

Yeosang dari kemaren udah sadar. Dan seperti yang kita tahu, ga ada yang dia bolehin masuk bahkan Daddy nya sekalipun. Yeosang cuma diem, dokter dan suster yang masuk dan nyoba buat ngobrol sama dia, dia cuekin. Kalo ada pertanyaan paling jawab seadanya. Tentu aja semua info ini di dapet dari Gio. Tau lah ya Gio itu siapa.

Yeosang natap sekilas jam dinding. Baru jam 7 pagi. Sebentar lagi pasti ada yang bawain dia sarapan. Yeosang belum laper, dia cuma kepingin mandi. Udah berapa hari ya dia ga mandi? Hmm... Sekitar empat hari mungkin? Ah Yeosang ga begitu inget.

Tok tok

Kan bener, itu pasti petugas yang bawain dia sarapan. Yeosang keliatan cuek, dia bahkan ga ngeliat ke arah pintu karena dia udah tau kalo sarapannya dateng. Jadi mata Yeosang cuma terfokus natap keluar jendela.

"Yeosang..."

Hah?

Yeosang langsung mengalihkan pandangannya dan natap orang yang baru aja panggil namanya. Itu bukan petugas tapi Seonghwa!

Seonghwa senyum dan jalan ngedeket ke Yeosang. Sebenernya Yeosang pengen banget bilang 'pergi' ke Seonghwa, tapi kata-kata itu seolah nyangkut di tenggorokannya. Dia ga bisa ngomong apa-apa ke Seonghwa jadi dia cuma nunduk.

Seonghwa duduk di kursi yang ada di sebelah ranjang, tapi sebelum itu dia naro apa yang dia bawa dulu. "Yeosang, kakak bawain buah sama chicken nih. Jangan lupa di makan ya biar cepet sembuh." Ujar Seonghwa sambil senyum.

Denger kata 'chicken' Yeosang langsung angkat kepalanya yang tadinya nunduk. Sebenernya dia mau liat ayam yang di bawa Seonghwa, tapi dia malah ketemu sama muka Seonghwa yang lagi natap dia sambil senyum. Sejak masuk Seonghwa emang ga pernah hilangin senyumnya.

Beberapa detik tatapan sama Seonghwa, Yeosang akhirnya buang muka. "Harusnya kakak ga usah repot-repot." Ujar Yeosang pelan.

"Mana ada repot, kakak malah seneng bisa kesini dan bawain kamu chicken. Kamu suka ayam kan? Jadi kakak buatin chicken yang banyak buat kamu."

Yeosang refleks meremas kuat selimut yang dia pake. Seonghwa terlalu baik, andai... Seandainya mommy nya kek gini, mana mungkin semua ini terjadi!

Ngeliat tangan Yeosang yang lagi meremas kuat selimut, Seonghwa ga tau harus bilang apa. Seperti yang kita tau, Yeosang punya jalan pikiran yang sulit ditebak. Kalo Seonghwa asal tebak, itu sama sekali ga menguntungkan saat ini.

"Yeosang, tiap hari sepulang sekolah Jongho kesini loh. Dia bawain kamu makanan terus. Kamu makan ga?" Ujar Seonghwa

Remasan tangan Yeosang di selimut mengendur. Dia natap Seonghwa, lagi. Seonghwa ga bahas tentang mommy nya. Seonghwa juga ga bujuk Yeosang supaya ngebolehin keluarganya jenguk. Seonghwa... Seonghwa sungguh sesuatu banget!

"I-iya."

"Wah bagus. Aku harus kabarin Jongho. Dia pasti seneng nih."

Yeosang diem. Sebenernya dia juga seneng kalo Seonghwa mau ngasih tau hal itu ke Jongho. Cuma... Jongho pasti bakal sedikit kecewa karena ga bisa jenguk Yeosang kan? Yang Yeosang lakuin ini salah ya? Kan dia cuma butuh waktu buat sendiri. Kalo aja ga kecolongan, Seonghwa juga ga akan bisa masuk.

"Oh iya, pengumuman kelulusan sebentar lagi. Kakak ga tau sih kapan tepatnya. Soalnya Jongho lupa tanggal, lucu ya dia, padahal masih muda tapi cepet lupa." Seonghwa ketawa, emang pada dasarnya itu lucu, walau ga lucu banget. Tapi Yeosang sama sekali ga ketawa. Bahkan ngerespon pun ga.

"..."

"Tapi kakak dulu gitu sih haha. Untungnya sekarang ga begitu pelupa. Soalnya kalo sekarang jadi pelupa tuh repot."

Mommy? [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang