Mommy? - 77

3.6K 687 140
                                    

Untuk anak yang diadopsi, sebenernya aku ga begitu tau maksimal umurnya berapa. Tapi ada beberapa yg bilang 18 tahun. Oke mari kita bedakan di ff ini 😂 jangan ngikutin yang sesungguhnya ya :v kan ini cuma ff, maaf atas ketidaknyamanan nya🙏

   




































Seperti biasa, setiap perusahaan bakalan ngadain rapat saham. Disini seluruh pemegang saham di perusahaan itu bakal dateng buat ngomongin nasib perusahaan kedepannya, dll. Pokoknya semua di omongin. Begitu juga perusahaannya Aji. Dia ngundang semua pengusaha yang punya saham di perusahaannya. Termasuk perusahaan Hermawan karena Hermawan pemegang saham terbesar nomor dua di perusahaan ini.

Iya sahamnya banyak. Punya saham dimana-mana, punya perusahaan besar. Pikirin deh segimana kaya nya keluarga Hermawan.

"Saya akan menarik saham saya dan memutuskan kontrak perusahaan dengan perusahaan ini." Ujar Hongjoong dan berhasil membuat suasana hening. Mereka semua kaget. Hongjoong punya 35% saham, kalo di tarik otomatis perusahaan bakal rugi besar!

"T-tolong pak Hermawan pikirkan ulang. Bagaimana bisa--"

"Saya bisa kalo saya mau." Hongjoong langsung potong omongannya Aji. Disitu Aji udah gelagapan. Dia langsung mikir, ini pasti karena kejadian waktu itu.

"Anda jangan mencampurkan urusan pribadi dengan pekerjaan, pak." Ujar Aji

Hongjoong ketawa sinis. "Urusan pribadi? Urusan pribadi yang mana yang bapak maksud? Pak, bahkan orang bodoh sekalipun tau perusahaan ini sudah habis masa jayanya. Coba saya tanya kepada semua yang hadir disini. Berapa kali perusahaan ini mengalami kerugian tahun ini?"

Abis Hongjoong ngomong gitu, semua yang hadir langsung bisik-bisik dan ngangguk setuju sama omongan Hongjoong.

"Ga sekali dua kali kan? Karena ga ada kemajuan sama sekali, perusahaan Hermawan ga akan mau bertahan lama dengan perusahaan seperti ini. Jadi saya sebagai pemilik perusahaan memutuskan untuk menarik saham dan tidak memperpanjang kontrak."

"Jika pak Hermawan menarik saham, kami juga akan--"

"Tunggu sebentar!" Potong Aji. Dia natap satu persatu orang yang hadir. "Jangan buru-buru memutuskan. Mari kita akhiri rapat hari ini sampai disini dulu. Saya akan kembali mengundang anda semua nanti. Saat itu kalian bisa memutuskan." Ujarnya

Rapat bener-bener selesai. Biar gimanapun Aji bos perusahaan ini. Pemilik saham terbesar. Jadi mereka nurut aja. Ini juga berlaku di perusahaan masing-masing.

"Pak Hermawan, bisa kita bicara?" Tanya Aji pas Hongjoong mau keluar.

Hongjoong diem-diem teriak kesenengan. Rencananya Yeosang ga pernah gagal.

"Maaf saya ga punya banyak waktu."

"Sebentar aja pak. Ga sampai sepuluh menit."

"Oke."

Aji natap Hongjoong. "Saya ga tau hubungan bapak apa dengan Seonghwa, tapi kalo ini adalah masalah itu, jangan di bawa ke perusahaan pak." Ujarnya

"Ini bukan masalah pribadi. Kurang jelas omongan saya tadi, pak?"

"Tapi ga mungkin hanya itu kan? Pak, saya juga rugi. Seonghwa hanya kehilangan adiknya. Sepertinya kehilangan terlalu kasar karena mereka masih bisa ketemu. Dan saya, istri saya sedang di proses hukum dan perusahaan saya akan bangkrut jika bapak melakukan hal ini. Bukannya yang jadi satu-satunya pihak yang paling merugi itu saya?"

Hongjoong kesel banget. Asli kesel banget ini. Ini orang bacot banget sial. Pengen nampol rasanya.

"Apa tadi? 'hanya'? Ya! Seonghwa hanya kehilangan adik-adiknya. Tapi mereka ga pernah pisah terlalu lama. San dan Jongho sudah seperti hidupnya Seonghwa. Bapak mengambil mereka bukan hanya karena mereka 'anak kandung' bapak kan? Bapak mau salah satu dari kedua orang itu jadi penerus bapak kan? Oke, karena bapak sudah mengambil mereka otomatis bapak menghancurkan hidup Seonghwa, jadi saya pun akan menghancurkan perusahaan bapak. Cukup adil kan?"

Mommy? [TAMAT] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang