"Dok.. Praktek sudah selesai dan tidak ada yang perlu dikerjakan lagi, saya boleh pulang cepat?" ucap Suster Asisten ku. Baru ku ingat setelah ini sudah tidak ada praktek lagi.
Aku megangguk menanggapi ucapan Suster ku itu "saya juga kayanya mau pulang sus.."
Setelahnya aku dan suster ku berbenah mebereskan perlengkapan yang kami bawa dan kami pun pulang dengan kendaraan masing masing.
Ini sudah pukul 4 sore, satu jam atau lebih Mas Adi akan pulang. Jadi aku sempatkan untuk masak dirumah. Biasanya selalu Alia yang masak jika dia sudah pulang.
Tingg..
"eh" celetuk ku mendengar ponselky yang baru berbunyi sejak tadi siang.
Aku membuka layar ponselku dan terpampang satu nama.
Ayah❤
Bunda gausah masak ya, ayah lagi pengen ke Korean Cafe"tumben" Batin ku membaca pesan itu di layar kunci
Aku membuka layar kunci itu dan masuk ke room chatt kami berdua.
Tumben.. Nyidam?
Aamiin dek
Dih
Buat aja belum udah aamiin aamiin ajaYaudah tinggal buat
Diganggu anak anak pasti
Haneymon yuk?
Ga, mau pulang
Blush. Sial semua ucapannya membuatku malu seketika. Bisa bisanya dia seperti itu disetiap balasanya.
Aku mematikan ponselku dan fokus menyalakan mobilku. Sekarang aku akan menjemput anak anak dirumah Mama. Kapan lagi dapat waktu sore hari yang panjang bersama mereka.
***
Setelah aku sampai dirumah Mama, aku langsung disambut anak anakku yang asik bermain di depan tv. Mereka sangat aktif dan sangat suka bila diajak bermain.
"assalamualaikum kakak, abang.." ucapku memasuki rumah dan langsung menyalami Mama.
"Walaikumsalam Bunda.."
"anak Bunda lagi pada ngapain ini" tanya ku seraya mengelus kepala kedua anak ku secara bergantian.
"siang tadi anak anak rewel.. Mungkin kelelahan karna kemarin, apa ga kamu coba ke dukun bayi? Untuk pijat mereka" ucap Mama mengambilkan ku segelas air.
Aku menggendong Arsya yang menangis karna tak sengaja dipukul oleh Arsyi. "nanti Kakak bilang sama Ayahnya dulu ma.."
"ke kamar dulu kak.. Kasih asi langsung"
"Alca!! Alci!!" ucap Daffa yang baru turun dari tangga. Ia langsung menghampiri kedua sepupunya dan mengajak mereka main.
"Bang Daffa darimana? Arsya sama Arsyi ko gadiajak main?" tanyaku yang masih sibuk menggendong Arsya.
"abang tidul anteu.. Balu bangun" Daffa mencium kening Arsyi dengan lembut "maaf Alca tadi abang disuluh tidul jadi ndabisa temenin Alca"
"Bang Arsya ga dicium?" ucapku dan seketika Daffa menghampiri Arsya lalu mencium pipinya.
Aku dan Mama hanya tersenyum melihat tingkah laku Daffa anak Mas Davin. Ia saat inu memiliki teman karna Arsya dan Arsyi kutitipkan disini, jadi ia bisa main kapan saja dan jarang main keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perwira Pelautku {Extra Part}
Фанфик"Jika kalian memandang menjadi istri seorang prajurit adalah suatu kesenangan karna terjamin, kalian salah karna suka duka hidup bersama prajurit itu berat" "Perwira bukan hanya mencintai wanita tapi dia mencintai negaranya, dia rela berkorban nyaw...