UGD

3.7K 215 2
                                    

Author POV

Memasuki usia kandungan 5 bulan. Adi menjadi semakin siaga untuk menjaga istri dan anak anaknya. Terlebih karna saat ini Ira sudah mulai kesulitan untuk bergerak. Perutnya semakin membesar dan itu menghalangi dirinya untuk bergerak bebas.

04.40 dini hari

"bangun mas.. Udah subuh" Ira dengan lembut membangunkan suaminya yang masih terlelap.

Adi menggeliat membuka matanya. Dilihatnya wajah seorang wanita di depannya. Ira seseorang yang telah mengajarkan Adi apa itu cinta sejati.

"mau temenin aku jalan pagi?" ucap Ira begitu suaminya terduduk menyingkap selimutnya.

"Ayah pasti selalu temenin Bunda dan anak anak.."

Setelahnya Adi langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan kemudian melaksanakan sholat subuh bersama sang istri dan kedua anaknya.

Sholat subuh telah mereka berdua kerjakan. Sekarang Adi menepati janji nya untuk menemani sang istri jalan jalan pagi. Ya supaya bayi yang di kandungnya itu sehat dan tidak malas.

***

"mas aku mau itu.." ucap Ira sambil menunjuk dagu kearah yang dia tuju.

Mata Adi mengikuti arah yang dituju Ira. Adi melihat disana ada penjual gulali kapas warna warni yang bisa di bentuk dengan cantik.

"bener mau itu?" tanya Adi dan di balas anggukan oleh Ira.

"kamu duduk di bangku taman aja biar mas yang antri.." sambung Adi

"bentuk bunga mawar ya mas.." Adi mengangguk kala Ira mengucapkan itu.

Selepas mengantar istrinya duduk di bangku taman, Adi langsung ikut mengantre di belakang pembeli gulali kapas yang lain. Padahal setau dirinya, Ira tak akan membeli sesuatu yang menurutnya tak sehat. Apalagi semenjak dia mengandung sekarang.

Adi memesan sesuai permintaan istrinya. Dia hanya memesan satu untuk istrinya karna dia tak selera dengan jajanan itu. Adi hanya membeli sebotol minuman untuknya.

"nih Bund.." ucap Adi menghampiri Ira yang duduk di bangku taman sambil bermain ponselnya.

"makasih Ayah.."

Adi mengangguk dan duduk disamping istrinya. Memberikan gulali itu dan Adi lebih memilih minum minuman botol yang tadi ia beli di pedagang kaki lima.

Ira mendelik kearah Adi. Berhenti melakukan aktifitas makan gulali kapasnya.

"ko beli itu ga bilang?" tanya nya

"kamu mau?"

"mau lah.. Nih mas gulali nya aku minumannya" Ira menukarkan kedua makanan tersebut. "eh tapi buat aku dua duanya deh.. Mas beli lagi ya"

Adi tak berkutip dia hanya menggelengkan kepala nya pelan melihat tingkah istrinya itu.

Author pov off

*****

"sarapan dulu mas mbak.. Tadi Alia beli nasi uduk di depan" ucap Alia setelah aku dan Mas Adi sampai dirumah.

Padahal niat ku ingin masak untuk kami bertiga. Karna sudah ada makanan jadi sekarang kita sarapan pagi dengan nasi uduk yang telah dibeli Alia.

Setelah makan aku dan Mas Adi bersih bersih badan lagi. Mas adi memang sejak selesai sarapan tadi tampak buru buru seperti mengejar sesuatu. Melihat Mas Adi yang keluar dari kamar mandi menggunakan celana PDH nya aku yakin dia ada panggilan ke kantor.

"ke kantor mas?" tanya ku menyiapkan baju PDH nya.

"iya mas dipanggil ke kantor.. Cuma rapat aja mungkin" sahutnya

Perwira Pelautku {Extra Part}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang