3 hari setelah belanja pake black card mas adi. Eh bukan black card yang isi uangnya kaya uang sultan, tapi warna kartunya emang hitam wkwk.
Pagi ini aku disambut oleh kedatangan kakek dan nenek ku dari lampung. Bersama dengan saudaraku yang lain. Kakek nenek ku dari semarang mungkin baru siang ini berangkat.
***
"keluarga gue dari lampung udah sampe dhe.." ucap ku pada dhea yang saat ini sudah berada di kampus bersana ku
"gue kangen banget tuh sama ponakan lo yang lucu banget itu" sahut nya
"siapa? Jangan salah ponakan ponakan gue lucu lucu kaya tante nya"
"dih apa apaan lo. Tunggu, eummm... Siapa ya? Alin! Iya alin" ujarnya antusias
"udah gede dia sekarang.. Walaupun baru sekolah Paud sih"
"ah pokonya gue harus ketemu sama dia ra"
Aku hanya mengangkat sebelah alis ku melihat antusianisme sahabatku ini. Memang dulu dhea sudah bertemu dengan alin ponakan ku dulu. Aku pernah mengajaknya berlibur ke lampung saat libur semesteran.
Dhea asli Bandung, papa dan mama nya lahir dan di besarkan di Bandung. Jadi setiap liburan kalau dhea liburan ke Bandung, sama saja dia pulang kampung.
"nih undangan" ucap ku menyodorkan satu undangan pernikahan mas davin dan mbak stella
"dih namannya kenapa nama bokap gue? Buat gue mana?" tanya nya dengan sedikit mendengus
"denger ya. Lo itu tamu VVIP pokonya gausah pake undangan undangan segala, karna nama lo udah tercatat di daftar undangan. Itu cuma perfomalitas aja biar sopan ngundangnya hahahha" tawa ku di akhir kalimat.
Dhea mengangguk anggukan kepala nya pertanda mengerti apa yang ku bicarakan.
*****
Kuliah hari ini tak se lelah Sabtu lalu. Harus tetep semangat lah yaw bentar lagi wkwk.
Sore hari aku pulang kerumah. Di kamar ku ada sepupu sepupu perempuan ku, semua masih sekolah. Gimana tidak? Aku adalah cucu perempuan tertua di keluarga papa.
Setelah mandi dan makan, aku hanya duduk menghadap meja belajar dan buku yang saat ini terbuka. Mempelajari materi itu hal yang mudah, yang susah mengingat nya.
"ira.." panggil seseorang di ambang pintu dan aku menoleh
"eh mas davin.. Kenapa?" yap dialah mas davin kakak ku
"kamu nanti jadi mc sama joshua ya.. Besok mas kasih teks nya. Kamis Jum'at dan sabtu udah langsung latihan loh kamu" jelasnya
"dih ko joshua? Kan aku udah bilang aku mau yang lain"
"siapa? Kamu kan ga juga bilang mau sama siapa. Adi? Gabisa, adi dibagian lain" tegas mas davin
Aku diam dan menerima. Lagipula hanya sehari "yaudah iya.."
"nah gitu dong" mas davin lalu pergi meninggalkan kamar ku.
Aku menghembuskan nafas kasar dan melanjutkan kegiatan membaca ku sebelum sepupu sepupu ku ke kamar untuk tidur.
*****
Ke esokan harinya seperti yang di bilang mas davin, aku akan di berikan teks protokol upacara pedang pora.
Sore hari aku sudah dirumah. Karna di kampus tak terlalu padat pelajaran tadi. Aku bersama keluarga ku dan kakek nenek ku berkumpul di ruang keluarga, bersantai bersama.
Ku dengar gerbang rumah di buka. Tandanya papa dan mas davin sudah pulang, aku masih tetap berada di tempat mengobrol dengan saudara ku yang lain.
"ira kesini dulu sebentar ra" panggil mas davin
![](https://img.wattpad.com/cover/223239401-288-k257749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Perwira Pelautku {Extra Part}
Fanfiction"Jika kalian memandang menjadi istri seorang prajurit adalah suatu kesenangan karna terjamin, kalian salah karna suka duka hidup bersama prajurit itu berat" "Perwira bukan hanya mencintai wanita tapi dia mencintai negaranya, dia rela berkorban nyaw...