Top Up to Sarjana

2.7K 198 0
                                    

Hari ini aku ke kampus, ya bukan lagi belajar tapi mempersiapkan tentang sidang akhir, simulasi pra pelantikan, dan wisuda. Hari ini bagian untuk persiapan sidang akhir.

"untuk kelas ini.. Sidang akhir dilaksanakan Lusa! Jadi besok sudah ada laporan pada saya kalau skripsi kalian selesai. Saya rasa cukup dan terimakasih untuk hari ini" ucap salah satu dosen pembimbing

"hah ko besok? Harusnya kan lusa. Arghhhhh! Skripsi gue belum selesai" batin ku frustasi

Saat ini aku masih terduduk di bangku ku. Berfikir keras bagaimana bisa mengerjakan beberapa bab lagi dalam semalam.

"ra.. Eh ra!" panggil dhea yang membuatku terkejut

"lo apaansi! Gue denger kali" sahut ku kesal

"lo kenapa?"

"kenapa kenapa lo tanya kenapa?! Lo ga denger kata dosen pembimbing tadi? Skripsi gue kan belom kelar!" ujar ku dengan unek unek yang mulai meluap

"ini kan udah sore.. Ayo pulang, gue kerumah lo deh bantuin lo kerjain skripsi" tawar dhea

Aku menatapnya. Kali ini aku memang membutuh bantuan oranglain.

"dhea, ira.. Lo dipanggil dosen" ucap salah satu teman kami

"arghhh!" dengusku lalu keluar kelas.

Hari ini aku benar benar merasa seperti seorang yang bodoh. Ingin menyalahkan tapi menyalahkan siapa, aku juga tak mungkin menyalahkan david. Percuma saja aku menyalahkannya semuanya telah terjadi.

Hingga pukul 16.45 aku baru keluar dari ruang dosen. Entahlah dosen itu membahas apa, tapi yang pasti dosen itu menawarkan padaku dan dhea untuk bekerja disalah satu rumah sakit yang sudah menarik nama kami berdua. Tapi aku belum menjawab.

*****

Dhea bilang dia tak jadi kerumah ku untuk membantuku karna dia juga sibuk mempersiapkan skripsinya. Aku mengerti keadaan ini, dan lagi pula skripsi ini tugas pribadi bukan berkelompok.

Aku melajukan mobilku dengan kecepatan sedang tapi sering kali aku mengebut dan menyalip. Aku ingin segera sampai dirumah dan lanjut menyelesaikan skripsi ku.

Aku berniat mengerjakan sendiri malam ini dan tak meminta bantuan mas adi karna dia sudah membantuku semalam. Tapi dialah yang mengerti keadaan ku, dia menelfonku saat aku sampai di kamar ku.

"assalamualaikum ira" ucapnya disebrang sana

"walaikumsalam mas.. Kenapa?"

"nanti malam mas kerumah lagi ya.. Bantu kerjain skripsi kamu"

"serius mas? Ga bohong kan? Gawat banget mas gawat ternyata sidang bagian ku di majuin jadi lusa! Dan besok skripsi udah harus kumpul"

"yaudah sekarang kamu cicil dulu ya.. Mas agak lama soalnya ada apel malam dulu, nanti selesai dari sini mas langsung kesana"

Selesai telfon dengan mas adi, aku lalu mulai mengerjakan skripsi ku. Hingga sehabis maghrib, mas adi belum juga datang. Tapi untungnya bab 4 sudah hampir selesai, dan aku menjeda nya untuk sholat maghrib dulu.

Setelahnya aku melanjutkan kembali bab 4 ku. Lumayan banyak sih, tapi ya mau gimana.

"kak mau nitip sesuatu ga?" ucap david diambang pintu kamar ku

"emang kamu mau kemana?" tanya ku melirik david

"nganterin mbak stella kerumah sakit sama mas davin.. Eummm kayanya sih mbak stella hamil" jelasnya

Perwira Pelautku {Extra Part}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang