Obrolan Serius

3.6K 226 1
                                    

Pukul 10 malam kita sampai di ibu kota. Lelah rasanya setelah seharian bermain di pantai. Aku benar benar orang yang beruntung mendapatkan sosok mas adi yang pengertian dan sangat peduli padaku.

Papa, adalah orang yang sangat sensitif terhadap ku anak perempuan satu satunya dalam keluarga. Merasa mas adi mantap dengan ku, papa tak segan mulai bertanya dan mempertanyakan soal hubungan kami.

Jujur aku belum siap dan jujur aku masih ingin berkarir sebagai dokter yang sebentar lagi akan ku dapatkan gelarnya.

"dek.. Udah sampe bangun dulu yuk pindah ke kamar" ucap mas adi lembut saat membangunkan ku yang masih tertidur di pangkuannya

Aku menggeliat memeluknya "nanti aja enghh"

Cup, satu kecupan mendarat di pipi. Dia tak berani mencium bibir ku walaupun hanya menempelkannya. Menurutnya mengambil first kiss ku sebelum waktunya adalah hal bodoh.

"ko ga di bibir? Padahal adek ngarepnya di bibir" ucap ku membuka mata ku

"suuuuutttt ini kita di mobil berdua, pintu nya kebuka lagi pada nurunin bawaan... Ayo turun" ucap nya

"mas..." panggil ku dengan sedikit mengerucutkan bibir

"ga sabar banget ya? Besok deh kita nikah biar bebas, mau?" jawabnya menggoda

Aku mengernyitkan dahi paham apa yang dia maksud "apaansi orang minta bangunin dih.. Tuntun dong gada romantisnya banget!"

"dih galak banget sih dek kan mas gatau yaudah maaf" ucap nya lalu memegang tangan ku.

Hahaha dia ketipu, dia kira aku meminta dia mengambil first kiss ku sekarang padahal aku memintanya membantu ku untuk keluar dari mobil.

Mas adi menuntun ku turun dari mobil sampai masuk kedalam rumah. Kita berkumpul di ruang keluarga seraya mengobrol dan rehat sejenak.

Kita juga makan dulu karna lapar setelah perjalanan jauh. Saat makan aku duduk di samping mas adi berhadapan dengan mas davin dan david.

"adi... Jadi kapan kamu mau kenalkan saya dengan orang tua mu?" ucap papa yang membuat ku tersedak

Sedikit memaksa menelan makanan yang tersedak malah semakin sakit rasanya di tenggorokan. Mas adi dengan sigap mengambilkan ku air minum dan menyuapi ku.

"eih kenapa? Pelan pelan kalo makan dek ya jangan buru buru" ucap mas adi di sela sela menyuapi ku minum

"kaget itu denger papa bilang gitu" ucap david melirik sinis

"david.. " lirik mama

"a.." mas adi menghela nafas panjang "adi belum sepenuhnya siap pak" ucapnya lantang

Papa mengangguk "saya bangga kamu berani bicara dengan lantang dan percaya diri"

"adi.. Ibu percaya kamu bisa jaga ira sebagaimana kamu jaga harga diri kamu" ucap mama

"terimakasih bu telah memberi kepercayaan pada adi, adi akam berusaha menepati janji adi bu pak" ucap mas adi dan kali ini dia benar benar berani memegang tangan ku di depan keluarga ku.

"di.. Kalau menurut gue nih sebagai teman karib sekaligus calon kakak ipar lo, kenapa ga lo ajak aja adek gue ini pulang ke wonosobo kan? Lo jemput keluarga lo jadi biar keluarga lo tau sikap sifat adek gue disana" usul mas davin

"bener juga tu di... Ira perlu juga kenal sama keluarga kamu lebih dekat dan ajak david biar dia tau" sahut papa menyetujui

Untuk hal ini, mama kurang setuju karna kodrat wanita adalah disamperin bukan nyamperin. Tapi bagi papa itu juga penting karna mas adi jauh dari keluarga.

"kita bicarakan lagi lain waktu.. Sudah habiskan makanan nya dan istirahat, adi malam ini kamu mau menginap atau pulang?" tanya papa

"pulang pak karna besok adi berencana mau bersihkan kolam renang di belakang rumah, sudah kotor"

"iya kalau gitu"

Kita lalu melanjutkan makan malam itu. Aku terus kepikiran dengan ucapan papa tadi, apa itu artinya papa sudah benar benar melepasku dengan laki laki pilihan ku?

*****

Ke esokan paginya aku bangun cukup terlambat, karna kelelahan mungkin. Aku mengambil kamera gopro ku untuk memindahkan foto foto kemarin.

Tapi saat ku nyalakan, aku baru sadar bahwa itu kamera gopro mas adi dan bukan milikku. Bagaimana bisa kameranya masih disini? Tertinggal atau tertukar?

Sengaja aku membuka galeri gopro itu dan melihat fotonya. Banyak foto fotonya bersama keluarganya saat lebaran, liburan, saat dia pendidikan STIP, saat wisuda SMA nya, saat praspanya dan masih banyak lagi.

Dia adalah prajurit perwira karir lulusan STIP, kalaupun saat itu dia tidak daftar tentara mungkin sekarang dia sudah menjadi seorang pelaut.

Aku mengambil beberapa fotonya yang berpose sendiri. Sengaja ku buat snapgram agar semua bisa lihat, followers ku cukup banyak semenjak aku kuliah dan semenjak aku memposting foto saat praspa mas davin dulu.

Dheaaaa_123

"wih udah berani dibikin snapgram nih?"

"apasi lo sirik aja, makannya kemarin tu ikut dong"

"yailah ra gue kan sibuk sama rendra haha diajak nonton sama dia dong"

"baru diajak jalan, udah diajak ngobrol serius sama orang tua belum"

"eh ra ga bercanda kan lo? Yang bener lo diajak ngobrol serius sama om tante?"

"doain aja kali ini berhasil"

Itulah isi Dm ku dan dhea. Dhe dan rendra belum berani bertemu dengan orang tua dhea yang juga seorang Polisi, mungkin mereka masih ragu wkwk.

Aku tak mentag mas adi agar dia lihat sendiri. Mungkin sekarang dia sedang sibuk di kolam renang belakang rumah nya itu. Kasian deh gada yang nemenin hahaha. reading mau nemenin ga?

Toktok

Suara ketukan pintu kamar ku. Aku membuka pintu dan itu adalah david adik kesayangan ku. Dia lalu duduk di kursi rias ku dan aku duduk di kasur ku.

"kenapa vid?" tanya ku melihat raut david yang murung

"harus banget ya kakak serius sekarang?" tanya nya

"maksud kamu?"

"kak.. David belum siap nerima kakak yang sudah menikah, kak ira kan tau kalau kakak itu cinta pertama david setelah mama kak" jelasnya yang membuat ku bungkam

"eii.. Kakak juga ga akan nikah sebelum mas davin nikah vid, tolong lepasin kakak ya kakak mau yang terbaik buat kamu, buat mama dan buat kita semua... Kasihan papa kalau kakak ga menikah vid karna papa yang akan jadi wali nikah kakak"

"david ga siap kak... David takut sayang kakak ke david ga seperti ini lagi nantinya karna kakak pasti punya anak dan punya adik dari mas adi"

"kakak ngerti tapi coba kamu serius sama orang lain dan lepasin kakak... Tolong ngertiin kakak ya kamu jangan egois vid, gaboleh kamu memihak sesuatu yang ga akan jadi milik kamu"

"tapi kak.."

"kamu tau selama ini papa nahan tangannya buat nampar kamu karna sikap kamu vid.. Kamu bukan anak kecil lagi vid ya sekarang kamu bebasin fikiran kamu buat dunia kamu bukan kakak"  ucap ku memotong omongan david

"iya kak.. Maafin david ya"

Aku lalu memeluk david. Adikku ini memang sangat possesif karna sayang, dan mungkin setelah ini dia akan berubah.


Selamat siang guyssssss!!!!!
Maaf kalau uploadnya lama karna nulis 2 cerita sekaligus hehe.

Perwira Pelautku {Extra Part}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang