Belanja pake Black card

3.5K 200 4
                                    

Setelah ke uwu an saat memasak antara aku dan mas adi selesai, aku cepat cepat menyelesaikan masakan ku. Ya keburu calon mantu pulang wkwk.

Tak membutuhkan waktu lama, masakan ku selesai. Yalah chef yang masak💃

***

Makan malam keluarga yang menurutku sangat bahagia. Bagaimana tidak? Dua keluarga di kumpulkan dalam satu meja makan dan berhadapan dengan hidangan kesukaan keluarga masing masing. Bercengkrama dengan tawa lepas membuat ke akraban ini semakin gampang.

Karna meja ga muat buat dua keluarga sekaligus, jadi aku memilih mengalah dan duduk di depan tv bersama ketiga adik ku, jangan lupain mas crush nya juga. Ya namanya juga ekor ya pasti ngikutin.

"itu coba baju nya di lepas aja, mas pake kaos kan? Nanti kotor" ucap ku pada mas adi yang duduk di samping ku

Mas adi mengikuti ucapan ku. Gimana pun dia harus nurut kata perempuan yang ngatur nya. Emang papa aja yang bisa ngatur ngatur dia awokkkk.

Aku melanjutkan aktifitas makan ku dan sama sekali tidak berfikiran untuk mengambilkan makanan di piring mas adi. Orang tu laper daritadi pengen makan:)

"ko piring mas masih golput? Gada lauknya" ucapnya setelah kembali duduk di samping ku

"lah emang? Kan itu tuh lauk nya masih ada" sahut ku dengan tetap mengunyah makanan ku

"kirain di ambilin gitu huh. Mas juga bisa nih ambil sendiri tuh, ini ikannya ini sambel nya" dengus nya kesal

Aku miriknya dengan tatapan heran karna kesal nya mas adi "yaudah kalo bisa ambil sendiri. Makan lah udah lama kan ga makan masakan aku. Gausah marah marah mulu"

Adik adik ku hanya terkekeh dengan pemandangan di depan mereka. Tidak dengan david yang justru bermanja dengan alia. Ketertarikan david dengan alia mungkin sudah sampai pada perasaan 'Sayang'.

*****

"capek ya? Sini aku bantuin cuci piring" ucap mas adi di belakang ku

Seperti yang di katakan mas adi, saat ini aku sedang mencuci piring sisa makan tadi.

"emang bisa?" tanya ku menantang

"coba sini.. Jangan ngeremehin tentara deh" aku menyerahkan tugas ku padanya dan dia lalu mencuci piring sisa makanan tadi

Aku memperhatikan nya sembari duduk di kursi yang tersedia di dapur. Memijat pelipisku pelan tak membuat lelah ini hilang, tapi setidaknya sedikit berkurang.

"nih" uluran tangan yang menggenggam air hangat dari mas adi yang membuat ku tersenyum sangat senang

Aku meraihnya dan meminumnya beberapa tegukan. Mas adi duduk di depan ku dengan menggeser bangku lain.

"maafin mas ya kamu jadi kecapek an" ucapnya seraya menyibakan rambut ku dibelakang telinga ku

Aku mengangguk "gapapa mas. Aku juga seneng ngelakuin ini, ini kan bentuk keseriusan aku sama ketemunya keluarga kita"

"syukur deh kalo kamu seneng, itu tandanya kamu udah siap kan?" tanya nya

Aku tersentak berhenti bernafas sejenak mencerna ucapan mas adi barusan "siap?" tanya ku menatapnya intel

"ya siap buat di lamar" ujarnya santai

"loh hah?"

Wajah ku panik dan jantung ku berdebar cepat. Kringat dingin juga mulai membasahi kening ku.

Mas adi hanya terkekeh melihat ku "nggak mas bercanda, ga sekarang kok dek"

"ga lucu tau!" timpal ku memukul lengannya "kedepan yu"

Perwira Pelautku {Extra Part}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang