Nasi Goreng

3.9K 204 1
                                    

"alhamdulillah mama punya cucu lagi"

"alhamdulillah ibu punya cucu pertama"

Cuma perkataan dari kedua ibu ku yang ku fikirkan sekarang. Senang rasanya mendapatkan penyempurna rumah tangga kami. Bahkan langsung diberi dua.

***

Pagi ini aku sudah mulai berat untuk bergerak banyak. Ya gimana usia kandungan yang harusnya 3 bulan menjadi seperti usia kandungan 5 bulan. Perutku sekarang seperti balon bulat, bahagia nya anak anak ku sehat.

Mas adi juga melarang ku bergerak cukup berat. Bahkan mas adi meminta Alia untuk berada dirumah selama aku dirumah saat Mas Adi belum pulang kerumah. Kasian dia.

Saat ini aku sedang masak untuk sarapan. Alia belum juga bangun karna semalam dia pulang cukup larut setelah latihan Basket.

Mas Adi sedang bersiap di kamarnya. Aku sendirian di dapur ini. Ga sendiri sih tapi bertiga sama baby z.

"eh garam nya habis" guman ku melihat toples garam itu kosong.

Aku mencari garam untuk mengisi toples nya lagi. Di bawah meja, di laci, tak juga ku temukan. Tapi ku ingat beberapa hari lalu setelah Alia belanja, ia membereskan semua belanjaannya dan meletakknya di lemari atas. Ya garamnya pasti disana.

Karna aku tak sampai, aku mengambil kursi dan mencoba naik untuk mengambil garam. Saat sudah naik....

"dek! Turun!" teriak Mas Adi menghampiri ku dan langsung menangkap pinggang ku.

Dia menuntun ku turun dari kursi. Menatap ku sangat tajam. Tatapannya kembali normal setelah dia menghembuskan nafas dalam.

"kamu ngapain hm?" tanya nya

"itu mau ngambil garam diatas" aku menunjuk kearah lemari itu.

"ga sampai? Kan bisa panggil mas dulu. Gaperlu naik naik gitu kalo jatuh gimana?" protesnya sambil mengambilkan bungkusan garam di lemari.

"kan tadi mas lagi siap siap.. Makasih mas"

"nanti kalo habis belanja, barang barang pokok jangan di taro di lemari atas.. Taro aja di laci"

Aku mengangguk dan melanjutkan masak makanan untuk sarapan. Mas Adi mungkin sedang menyiapkan mobil untuk kita berangkat bekerja.

***

Sarapan hanya bertiga seperti biasa. Hanya ada ku, Mas Adi dan Alia tapi sebentar lagi akan ada dua anggota baru siapa lagi kalau bukan si kembar yang ku kandung.

"mas mbak, nanti Alia pulang telat lagi. Ada rapat buat acara di kampus, Alia kan juru acara" ucap alia di sela sela sarapan

"oyaudah berati hari ini kamu naik motor" sahut Mas Adi

Alia mengangguk tapi aku tak mau jika Alia harus naik motor, lagi pula aku ingin di antar Mas Adi hari ini. Tak tau kenapa, keinginan ku ini harus bisa.

"gapapa Alia bawa mobil. Aku mau dianter Mas aja" Mas Adi melirik ku dan menggedikkan bahu sebagai jawaban.



*****

Author POV

Sore hari Adi menjemput Ira dirumah sakit tempat istrinya bekerja itu. Memastikan istrinya baik baik saja, Adi rela menunggu di ruangan Ira sampai selesai praktek.

Sebagai suami Siaga, Adi tak pernah mengeluh untuk menjaga istri tercintanya. Meski cinta pertamanya adalah Negara bukan istrinya itu.

"langsung pulang mas?" tanya Ira setelah ia selesai dari toilet.

Perwira Pelautku {Extra Part}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang