2 Bulan setelah pernikahan mas davin dan mbak stella. Kini saatnya hari bersejarah ku yang tinggal 2 minggu lagi.
Dalam fikiran ku hanya tinggal terfikir karir ku kedepan dan kelanjutan hubungan ku dengan mas adi. Sampai sekarang aku dan mas adi belum juga bertemu titik terang hubungan kami.
***
"ra minggu mall yu? Gue pengen beli sesuatu yang baru. Ah iya wisuda tinggal 12 hari lagi jadi harus spesial" ucap dhea
Saat ini aku dan dhea sedang berada di kampus untuk urusan wisuda. Eumm bau baunya sih harum harum semerbak gimana gitu.
"ya ayo aja.. Tapi gue pusing mikirin sidang skripsi 5 hari lagi" sahut ku
"pusing kenapa? Kan skripsi lo tinggal bab akhir aja, sebagian lo print dulu nah nanti sebagian lagi kalo udah selesai semua" jelasnya
"iya tapi print dirumah macet dhe jadi harus ke fotocopy, biar ga ribet ya langsung semua hehe" ucap ku
Dhea menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Jujur saat ini aku benar benar merasa tak enak dengan perasaan ku. Aku tak tau apa yang akan terjadi, kenapa perasaan ku khawatir dengan pekerjaan skripsi ku.
"tenang gue harus tenang.. Uuuuuu kenapa sih detak jantung kenceng banget! Ah pingsan lama lama gue" batin ku "dhe korean caffe yu, udah selesai kan kita" ajakku dan dhea setuju
*****
Sore hari aku sudah pulang kerumah. Dan saat ini aku sudah rapi sehabis membersihkan diri. Papa dan mas davin sih belum pulang tapi mbak stella sudah.
Aku hendak menyelesaikan tugas skripsi ku. Saat ku cari flashdisk tempat ku menyimpan format, tak ada di tempatnya.
"mbak stella.." panggil ku saat aku keluar kamar dan bertemu mbak stella
"kenapa dek?"
"liat flashdisk ira ga? Yang warna ungu biru gitu? Itu flashdisk skripsinya ira" jelasku
"ya mbak ga liat dek.. Mas davin juga ga pake flashdisk itu"
"nih flashdisk nya.. Lupa ya kalo kemarin aku pinjam?" ucap david tanpa merasa bersalah memberikan flashdisk itu dan kembali kedalam kamarnya.
Aku mendengus kesal dan langsung masuk kedalam kamar ku. Perlahan tapi pasti, aku menancapkan flashdisk ku di tempat yang seharusnya.
Dan. "loh loh ko gini?" gumam ku saat melihat isi file ku hilang semua, dan dokumen dokumen lain di laptop pun hilang.
"loh loh ga gamungkin... Ini gamungkin virus dari laptop lain kan ga mungkin.. Ga! Ini hilang semua.. Ga! Tenang ra lo harus tenang oke tenang" gumam ku lagi
Dengan tenang aku mencabut flashdisk itu dan menancapkannya kembali. Tapi yang ku dapatkan adalah laptop ku juga terkena virus.
"ga mungkin! Arghhh! DAVID!" teriak ku keluar kamar
Ku lihat david tak ada di kamarnya. Dengan emosi aku menghampirinya yang sedang duduk menonton tv di ruang keluarga.
"DAVID!" seru ku
"loh kakak kenapa? Dateng dateng emosi" tanya nya santai
"KAMU BILANG KENAPA? IYA KENAPA? SIAPA YANG SURUH KAMU BAWA FLASHDISK YANG INI HAH?! KAMU TAU FLASHDISK INI KENA VIRUS DAN SEKARANG LAPTOP KAKAK JUGA KENA! KAMU PAKE DI LAPTOP MANA AJA FLASDISK KAKAK HAH?!" emosi ku benar benar meluap sekarang. David panik melihat ku emosi, bahkan mbak stella juga turun ke bawah.
"david pake di laptop temen sekali sama di... Di komputer warnet kak.." ucapnya ragu ragu
"Ya bagus! Bagus! 126 lembar hilang! 6 bab hilang! Copy an juga hilang! Kamu masih tenang ngeliat kakak mu ini seperti orang stress? Iya?! Itu kan mau kamu ngeliat kakak gagal wisuda!" ucap ku dengan isak tangis saat ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Perwira Pelautku {Extra Part}
Fanfiction"Jika kalian memandang menjadi istri seorang prajurit adalah suatu kesenangan karna terjamin, kalian salah karna suka duka hidup bersama prajurit itu berat" "Perwira bukan hanya mencintai wanita tapi dia mencintai negaranya, dia rela berkorban nyaw...