Bab 46 Di Bawah Hujan yang Terasa Sama

2.5K 192 2
                                    

.
.
.
.
.
Hallo, aku balik lagi nih. Maaf ya udah buat kalian nunggu😁😁
Happy Reading❤️

“Cih, ternyata benar. Pernyataan cinta lo tuh payah, gue kalau jadi Rey juga bakal nolak lo mentah-mentah !” ujar Aldafi yang membuat Daizy merasa tertampar hingga terkungkal-jungkal.

Daizy menatap Aldafi dengan datar. Setelah mendengarkan cerita sedihnya, bukannya memberikan semangat, Aldafi malah menghina pernyataan cintanya. Memang tidak ada yang bisa diharapkan dari seorang Aldafi, ia sudah tidak tertolong.

“Terserah !” jawab Daizy yang mulai bad mood.

“Dih, marah.”

Daizy memutar bola matanya dengan malas. Bagaimana bisa ada orang tidak berperasaan seperti Aldafi di dunia ini ?

“Maaf,” gumam Aldafi.

Daizy menoleh ke arah Aldafi. Ia sempat terkejut sebelum akhirnya tersenyum sampai matanya membentuk bulan sabit.

“Enggak usah dibawa serius, aku enggak beneran marah kok,” ujar Daizy yang merasa geli melihat perubahan sikap Aldafi.

“Gue serius, gue minta maaf karena udah ngehina dan ngebentak lo tempo hari,” ujar Aldafi dengan raut wajah serius.

Daizy pun terdiam. Ia tidak pernah menyangka kata maaf yang sepertinya sangat sulit untuk Aldafi keluarkan akhirnya ia ucapkan.

"Gue udah keterlaluan, padahal itu bukan salah lo," ujar Aldafi dengan tatapan penuh rasa bersalah, "Gue bener-bener kacau waktu itu. Yah, meskipun itu enggak bisa dijadikan alasan buat gue bertindak kasar."

Tanpa Daizy sadari ia tersenyum tipis. Ada sesuatu yang aneh muncul di dalam hatinya, membuatnya bingung harus bersikap bagaimana.

“Hey, ngapain bengong ?!” Aldafi menepuk pundak Daizy, “Jawab !”

“A-ah, iya. Aku udah maafin kamu kok,” jawab Daizy dengan senyum manisnya. Setelah semua air mata yang ia keluarkan, kini Daizy banyak tersenyum.

Aldafi membeku melihat senyum Daizy. Daizy mengibaskan tangannya di depan wajah Aldafi karena ia masih saja diam.

“Biasa aja kali lihatnya, aku tahu aku cantik,” ujar Daizy yang mencoba mencairkan suasana yang terasa canggung.

Aldafi memutar bola matanya dengan kesal. Namun, kini hatinya menjadi lebih tenang dan beban yang ia pikul selama beberapa hari terakhir pun menghilang.

Daizy menahan bibirnya agar tidak melengkung. Ia sangat senang melihat Aldafi marah. Ternyata ia tidak seburuk yang Daizy pikirkan.

Daizy dan Aldafi menatap langit malam yang terlihat begitu indah meskipun tanpa kehadiran bulan dan bintang. Hujan pun menjadi sangat menenangkan sekarang. Masing-masing dari mereka sudah menguarkan semua beban.

 
Di bawah hujan kala itu
Aku memutuskan untuk berlalu
Meninggalkanmu agar kau tak merasa terganggu
Dengan kehadiranku yang tidak pernah kau mau

Namun, di bawah hujan ini
Kau menarikku ku untuk kembali
Menghapus jarak yang kukira jauh
Menghilangkan semua prasangka yang tak tentu

Di bawah hujan yang terasa sama
Akhirnya semua kesalahpahaman pun sirna
Menguar bersama rinai hujan
Mengalir ke sepanjang jalan

Di bawah hujan yang terasa sama
Semua kata telah mengudara
Terbawa angin yang begitu dingin
Namun, terasa hangat dalam dekapan

🍁🍁🍁

Aldafi mengajak Daizy untuk pulang karena hari sudah semakin larut. Dengan senang hati Daizy menuruti permintaan Aldafi.

My Cold Neighbor [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang