.
.
.
.
.
Hai-hai, aku up nih biar kalian enggak kelamaan nunggunya, wkwkwk. Mumpung lagi semangat nih, semoga seneng ya !!!
Happy Reading❤️Daizy melihat Aldafi dengan lekat, tidak ada lagi kata-kata yang keluar dari mulutnya. Aldafi mengerutkan keningnya bingung.
“Ada apa ?” tanya Aldafi.
Daizy menggelengkan kepalanya. Ia menenggak air yang Aldafi beli tadi hingga tersisa setengah. Aldafi yang melihat tingkah Daizy yang menjadi sedikit aneh merasa heran. Apakah ada sesuatu yang sudah terjadi ?
“Pulang yuk,” ajak Daizy yang langsung beranjak pergi tanpa menunggu jawaban Aldafi.
Mereka berjalan dengan Daizy yang berada jauh di depan Aldafi. Aldafi mempercepat langkahnya berusaha untuk menyamai langkah Daizy.
“Lo ....”
“Ini copot aja ya, kayaknya mata aku udah enggak bengkak,” ujar Daizy memotong ucapan Aldafi.
Daizy mencopot masker yang ada di bawah matanya, lalu ia membuangnya ke tempat sampah yang ada di sampingnya saat itu. Aldafi semakin keheranan melihat Daizy.
“Lo bau, kemarin enggak mandi ya ?” tanya Aldafi yang mencoba untuk mencairkan suasana yang terasa canggung.
“Maaf,” jawab Daizy datar dan singkat, ia menjauhkan dirinya dari Aldafi.
“Gue cuma bercanda,” timpal Aldafi.
“Oooh,” jawab Daizy.
Aldafi menautkan alisnya. Ia merasa kesal karena Daizy tidak seperti biasanya. Sisa perjalanan mereka hanya diisi dengan keheningan. Aldafi tidak lagi membuka pembicaraan, apalagi Daizy yang sedang sibuk dengan pikirannya sendiri.
Sesampainya di depan rumah mereka, Daizy langsung pergi begitu saja tanpa mengucapkan apa-apa sebelum pergi. Aldafi semakin yakin jika ada sesuatu yang telah terjadi.
“Tunggu,” ujar Aldafi yang langsung menghentikan langkah Daizy.
Daizy menoleh ke arah Aldafi yang berjalan mendekatinya dengan tatapan yang begitu tajam. Daizy sedikit terkejut melihat Aldafi yang tampak marah.
“Lo kenapa sih, kok enggak kayak biasanya ?” tanya Aldafi.
“Emang biasanya aku gimana ?”
“Enggak usah sok amnesia deh, sebenernya ada apa sih ?”
Daizy tertegun, matanya terpaku ke arah Aldafi yang sudah tampak sangat geram. Daizy menggigit bibir bagian bawahnya, ia merasa sangat gugup.
“Enggak ada apa-apa,” jawab Daizy tanpa melihat ke mata Aldafi. Ia berusaha untuk menghindari kontak mata dengan Aldafi.
“Pasti udah terjadi sesuatu kan ?” Aldafi memegang pundak Daizy, “Lo udah janji enggak ada kebohongan di antara kita !”
Daizy membeku, jantungnya berdetak dua kali lipat dan tubuhnya bergetar. Aldafi yang melihat Daizy tampak ketakutan pun langsung melepaskan pundak Daizy. Ia menghembuskan nafasnya untuk meredam amarah.
“Maaf,” Daizy langsung masuk ke dalam rumahnya. Ia berlari tanpa menoleh ke belakang lagi.
Aldafi hanya diam terpaku melihat punggung Daizy yang semakin lama kian menghilang. Ia memijat pelipis kepalanya yang berdenyut.
🍁🍁🍁
Setelah kejadian tadi, pikiran Daizy tidak pernah lepas dari Aldafi. Ia berusaha sekuat mungkin untuk menyingkirkan Aldafi dari pikirannya, namun hasilnya nihil.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Neighbor [Complete]
Roman d'amour(Tidak direvisi, banyak typo dan kadang-kadang rancu)🙏 Kisah perjuangan seorang gadis dalam menaklukkan hati tetangganya yang dingin. ~~~~~ Daizy Inara Selva adalah seorang gadis periang, pintar, aktif, namun penakut. Ia suka menolong orang dan dia...