.
.
.
.
.
Happy Reading❤️Daizy berjalan dengan langkah ragu menuju ke ruangan tempat para calon Campus Ambassador melakukan latihan.
Daizy berhenti tepat di depan pintu ruangan yang ia tuju. Daizy melihat dua botol minuman yang ia bawa.
Daizy menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya secara perlahan. Daizy mengumpulkan keberaniannya untuk membuka pintu ruangan tersebut.
Klek
Perlahan-lahan Daizy mendorong pintu itu dan ia melihat banyak mahasiswa yang ada di sana sedang melihat ke arahnya. Daizy tersenyum canggung, tiba-tiba keberaniannya langsung hilang dan ada niatan untuk pergi.
"Daizy, masuk sini !" panggil Rika, ia mengayunkan tangannya meminta Daizy untuk masuk.
Daizy bernafas lega karena Rika menyelamatkannya hari ini. Daizy pun menghampiri Rika yang duduk sendirian tanpa Aldafi.
"Gimana kak latihannya ?" tanya Daizy basa-basi, ia duduk di samping Rika.
"Lancar," jawab Rika.
"Ini buat kakak," Daizy memberikan minuman yang ia beli untuk Rika dan Rika langsung menerimanya.
"Makasih," jawab Rika dengan senyumnya yang merekah dan dibalas dengan senyuman juga oleh Daizy.
Rika memutar tutup botol minuman itu, lalu ia meminumnya. Tanpa sengaja matanya menangkap satu botol minuman lagi di tangan Daizy. Rika menyunggingkan bibirnya.
"Oh iya kak, acara pemilihan Campuss Ambassadornya kapan ?" tanya Daizy.
"Sekitar sebulanan lagi, emangnya kenapa ?" tanya Rika balik.
"O-oh, enggak kenapa-kenapa kok," jawab Daizy dengan senyum canggungnya.
Daizy melihat ke sekeliling mencari keberadaan Aldafi. Namun, Aldafi tidak ada di mana pun. Apakah Aldafi tidak datang ke sini hari ini ?
"Hmmm, Aldafinya mana kak ?"
Rika tersenyum penuh arti ke arah Daizy sampai Daizy merasa ada sesuatu yang aneh. Rika sudah menduga jika Daizy datang untuk menemui Aldafi.
"Dia ada di pojokan, tuh anaknya," Rika menunjuk meja paling belakang yang ada di pojok.
Daizy melihat ke arah yang ditunjuk Rika. Di sana ada Aldafi yang sedang duduk sendiri membelakangi yang lain. Ia seperti sedang mengasingkan diri dari peradaban.
"Hari ini dia aneh banget, masak gue yang partnernya diusir," ujar Rika yang tampak kesal, "Samperin gih, gue takut dia kesurupan ada di pojokan sendirian."
"Ya udah kak, aku samperin dulu ya."
"Oke."
Daizy berjalan mendekat ke arah Aldafi, namun tanpa sengaja pandangannya bertemu dengan Okta yang ternyata ikut mendaftar sebagai Campus Ambassador juga.
Okta melihat ke arah Daizy dengan tajam dan penuh amarah. Daizy tidak menghiraukannya, ia tetap menghampiri Aldafi yang sepertinya tidak menyadari kehadirannya di sana.
Daizy mengulurkan minuman yang ia bawa ke hadapan Aldafi sebelum menunjukkan dirinya.
"Gue enggak haus," ujar Aldafi dingin.
"Ya udah sih terima aja," Daizy menaruh minuman itu di meja dan ia duduk di samping Aldafi.
Aldafi hanya melirik Daizy sekilas tanpa menyapa dan kembali fokus ke buku yang sedang ia baca. Daizy menatap Aldafi cukup lama sambil mengingat kembali ucapan Ruri tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Neighbor [Complete]
Romance(Tidak direvisi, banyak typo dan kadang-kadang rancu)🙏 Kisah perjuangan seorang gadis dalam menaklukkan hati tetangganya yang dingin. ~~~~~ Daizy Inara Selva adalah seorang gadis periang, pintar, aktif, namun penakut. Ia suka menolong orang dan dia...