Bab 55 Savage

2.1K 191 10
                                    

.
.
.
.
.
Bingung aku mau ngasih judul apa, akhirnya itu deh, haha.
Kalau kalian ada ide sehabis baca part ini kasih tahu ya, jangan pelit-pelit.
Happy Reading❤️

Suara langkah kaki seseorang memenuhi seluruh kantin yang tiba-tiba menjadi senyap. Ia berhenti tepat di depan Okta, mereka berdua saling memberikan tatapan tajam.

“Kak Rika ?” gumam Daizy. Ia melihat ke sekeliling, semua mahasiswa yang ada di sana langsung terdiam ketika Rika datang.

“Terutama lo, katanya Queen Univ Bangsa, kok kerjaannya nyebar hoax aja ?” tanya Rika dengan senyuman sinisnya.

Wajah Okta memerah, ia tampak sangat marah. Tangannya sudah terkepal erat sehingga buku-buku jarinya memutih.

“Ini bukan urusan lo !” ujar Okta penuh penekanan, ia menunjuk Rika tepat di depan wajahnya. Dengan santai Rika mengalihkan jari telunjuk Okta ke bawah.

“Ini jadi urusan gue karena lo bikin onar di fakultas gue !” jawab Rika dengan penuh penekanan juga.

Entah mengapa Daizy merasa jika suasana tiba-tiba berubah menjadi mencekam ditambah dengan raut wajah serius para mahasiswa yang melihat perdebatan Okta dan Rika.

“Oh iya, lo bilang apa tadi, dia cuma manfaatin duit gebetannya ?” Rika tertawa terbahak-bahak, “Hey, ngaca, apa mau gue beliin ?”

Sorot mata Okta sangat tajam menusuk tepat di retina Rika mencoba untuk mengintimidasi meskipun ia tahu jika itu hanya sia-sia.

“Bukannya lo ya, yang selalu ngabisin duit pacar lo ?”

“Terserah gue dong, dia pacar gue, dia juga enggak keberatan !” jawab Okta dengan bangganya.

“Oooh gitu, kalau gitu dia juga berhak dong ngabisin duit pacarnya,” ujar Rika sambil merangkul pundak Daizy. Daizy melihat ke arah Rika dengan tatapan bingungnya, begitu pun semua orang termasuk Okta and the geng.

“Kalian belum tahu ya, kasihan ?” Rika melihat ke arah mereka semua dengan wajah mengejek.

“Aldafi sama Daizy udah pacaran dari dulu. Inget, dari dulu !” ucap Rika mempertegas.

“Lo lihat sepatu kuning yang dipakai Daizy ?” Rika menunjuk ke sepatu yang Daizy kenakan dan padangan semua orang langsung tertuju ke kaki Daizy. Daizy merutuki dirinya sendiri karena memakai sepatu itu.

“Itu sepatu yang Aldafi beliin buat dia, sama helm kuning yang biasa Daizy pakai. Ya gue yakin kalian tahu karena kalian selalu ngawasin dia !” Rika memberi jeda pada ucapannya, “Itu juga Aldafi yang beliin.”

Hampir saja Okta terjatuh jika Rina dan Rea tidak memegangi tubuhnya. Ia tidak percaya dengan semua yang Rika ucapkan, lebih tepatnya ia tidak ingin mempercayainya.

“Bukan cuma soal beli membeli, mereka juga saling melindungi. Enggak percaya, gue punya buktinya, tenang gue bukan cuma modal omongan doang,” ujar Rika, ia melipat kedua tangannya di depan dada dan melihat ke arah Okta dengan angkuh.

“M-mana buktinya ?” tanya Okta menantang, namun suaranya terdengar sedikit gemetar.

“Tenang, nanti gue posting. Tenang aja, gue pastiin lo bakal kejang-kejang,” jawab Rika membuat Okta tidak lagi bisa membantah.

Okta langsung pergi dari sana dengan amarah yang membuncah diikuti oleh Rina dan Rea di belakangnya.

“Sialan, gue enggak bakal lepasin lo !” batin Okta sambil mengingat wajah angkuh Rika yang menatapnya.

“Tunggu apalagi, bubar !” perintah Rika.

Semua mahasiswa yang ada di sana pun langsung berhamburan pergi menyisakan Daizy dan Rika di keheningan. Daizy sedikit lega karena satu rumor sudah hilang, namun digantikan dengan rumor lain. Ia bingung harus senang atau bimbang.

My Cold Neighbor [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang