Bab 2 Makan Malam

5.6K 429 27
                                    

.
.
.
.
.
Happy Reading 🌹

Laki-laki tersebut tampak sangat marah, tanpa aba-aba, ia langsung membuka kopernya dan memasukkan barang-barang yang sudah tertata rapi ke dalam koper dengan kasar.

Setelah semua barangnya masuk ke dalam koper, ia keluar dari kamar tersebut. Daizy hanya melongo melihatnya.

“Padahal tadi hampir selesai beres-beresnya,” ujar Daizy, ia sangat bingung dengan jalan pikiran laki-laki tersebut.

Laki-laki tersebut pergi ke kamar sebelah kiri, ia langsung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dito yang berada di dalam kamar pun terkejut melihat kedatangan kakaknya yang mendadak, ditambah raut wajah yang sedang ingin memakan orang.

“Eeeeh, ngapain kakak ke sini ?” tanya Dito.

“Pindah, gue yang nempatin nih kamar !” jawab laki-laki tersebut.

“T-tapi ...”

Dito terdiam ketika kakaknya menatapnya dengan tajam. Ia menatap Dito seperti mengintimidasi agar tidak membantah ucapannya.

“Iya-iya, gue masukin dulu barang gue.”

Mau tidak mau Dito memasukkan kembali barang-barangnya ke dalam koper, untung saja ia masih belum mengeluarkan semuanya. Ketika hampir selesai, ia pun bertanya karena penasaran.

“Kenapa sih minta pindah, bukannya tadi lo bersikeras mau tuh kamar ?”

“Ada setan,” ujar laki-laki tersebut dengan malas.

“A-apa ?!” Dito terkejut bukan main.

Laki-laki tersebut mendorong tubuh Dito keluar kamar, lalu ia menutup pintu kamarnya dengan keras sehingga mengeluarkan bunyi “Brakk” yang membuat Dito terlonjak.

“Buseeet, pms mas ? Untung kakak, kalau bukan ya enggak ada di sini lah !” Dito tertawa sendiri karena ucapannya.

Dito berbalik badan, ia menatap ruang kamar sebelah kanan dengan takut-takut, bulu kuduknya pun meremang.

“Kakak sialan emang, kalau ada setan aja dikasih ke gue,” ujar Dito.

Dito berjalan perlahan ke kamar sebelah kanan. Ketika sampai di depan kamar, ia melongokkan kepalanya guna mengintip keadaan kamar. Namun kamar tampak bersih dan aman.

“Mana ada hantu siang-siang, bodoh banget emang, hahaha,” Dito menepuk jidatnya.

Ketika masih melihat ke sekeliling, tanpa sengaja Dito melihat bayangan di balkon. Refleks ia menutup mata, jantungnya berdegup dengan kencang dan tubuhnya merinding.

Dito kembali membuka mata dan memberanikan diri untuk melihatnya lagi. Sosok itu menatap balik ke arahnya dengan rambut yang melambai-lambai di depan wajahnya.

“Waaaaah, setaaaaan !” Dito terjatuh di atas kopernya.

Daizy pun ikut terkejut, tapi ia langsung berlari ke arah Dito. Daizy berusaha menyadarkan Dito dengan mengguncang pundaknya, namun teriakannya semakin keras memekakkan telinga.

“Dito ini aku, Daizy !”

Dito berhenti berteriak, lalu ia membuka matanya perlahan.

“Loh kok jadi bidadari ?” gumam Dito.

“Dasar buaya !”

“Loh, kok kakak di sini ?” tanya Dito setelah ia sadar jika sosok tersebut adalah Daizy.

“Iya, tadi aku nganter makanan terus lihat-lihat rumah ini.”

“Jadi yang Kak Dafi bilang setan itu kakak ?”

My Cold Neighbor [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang