Couple Halal [END]

32| Dia

Hayhay, pada nungguin Couple Halal up gak sehhh!!!

Yeaayyy Happy 1 Juta pembaca. Eh bener gak sih wkwkwk maklum baru nulis dan nemu pembaca banyak.  aku seneng banget banyak yang baca  cerita aku, makasih kalian yang selalu nungguin CoLa Up

Target 1.8 K aku up part selanjutnya

HAPPY READING 🥰
_________________________________________

"Gimana perkembangannya Dok?" Tanya wanita paruh baya yang sedang manatap bahagia lelaki yang diketahui anaknya itu

"Perkembangannya baik dan juga masa penyembuhannya juga stabil bahkan sangat stabil, dia anak yang kuat Bu, bisa ngelewatin masa koma selama setahun, ini adalah suatu mukjizat dari tuhan. Mungkin seminggu lagi anak ibu sudah pulih total" jelas sang Dokter yang menangani sepenuhnya penyembuhan anak lelaki itu

"Alhamdulillah Dok, sekali lagi makasih Dok sudah menyelamatkan anak saya"

"Jangan berterima kasi kepada saya Bu, saya hanya perantara dari tuhan untuk menyelamatkan anak ibu, berterima kasihlah kepada tuhan yang sudah memberikan waktu muda putra anda lebih lama" jelas Dokter itu sambil tersenyum kepada wanita paru baya itu

Wanita itu menyetujui apa yang dikatakan sang Dokter "Kalau begitu saya permisi Dok, mau ngobrol sama putra saya"

"Silahkan Bu" ucap sang Dokter dan beranjak pergi dari ruangan bercat putih itu

Wanita itu menatap penuh bahagia lelaki yang diketahui putranya itu meski masih terbaring di bankar rumah sakit namun itu bukan menjadi hal sedih lagi, sekarang karna anaknya_ putra satu-satunya telah kembali.

"Sayang?" Panggil wanita iti dengan suara yang amat lembut penuh kasih sayang

Lelaki yang merasa dipanggil pun membuka matanya perlahan, ia manatap wanita itu sambil tersenyum

"Mami, kok Mami disini?" Tanyanya bingung

"Iya tadi mau kekantor, tapi Mami mampir disini dulu sebentar. Kabar kamu gimana?, masih ada yang sakit?"

"Gak kok Mih, kata Dokter aku udah 98% sembuh jadi aman... hehehehe" yakin lelaki itu sambil cengengesan bah anak yang lucu

"Anak Mami memang top markotop kuat.. bangga deh sama kamu"

"Oh iya Mih, Ellis mana. Kok pas pertama kali aku bangun gak ada Ellis?, apa Ellis belum tau kalo aku udah bangun dari koma?, aaaaa aku gak sabar ketemu Ellis" binar mata lelaki itu manampilkan rasa rindu yang amat dalam mungkin tak bisa di ungkap dengan kata-kata

Wanita yang mendapat pertanyaan itu bungkam tangannya terkepal kuat sampai wajahnya pun memerah menaham amarah. Namun begitu ia tak mau menampilkan raut kemarahan kepada putra sematawayangnya ini

"Mih?" Panggilnya

"Eh iya sayang?, mungkin dia belum tau kalau kamu udah bangun.. dari pada mikirin itu mending kamu istirahat yah" wanita itu tak mau menyebut nama itu dari mulutnya

"Ya udah deh, aku tidur lagi ya Mih, udah ngantuk juga hehehe" ucapnya sambil menguap

"Mami juga mau balik ke kantor, kalau ada apa-apa kamu telfon Mami aja.. okayy?"

"Okay siap 86"

Wanita itu hanya terkekeh, sebelum pergi ia mengecup kening anaknya sebentar setelah itu baru lah ia meninggalkan ruangan VIP anaknya

Raut wajah lelaki tadi yang berbinar kini langsung berubah drastis 360° setelah kepergian wanita tadi, datar bahkan sangat dingin seperti adegan bahagianya tadi hanyalah akting semata. Ia merubah posisinya menjadi duduk mengambil ponsel dari atas nakas mendial nomer seseorang di kontak ponselnya