29| Sensitive

125K 6.4K 670
                                    

Hayhay gak nyangka yahh votenya cepet sampe targetnya

Aku naikin yah 1.7K aku up part selanjutnya

Gk mau banyak buachott langsung aja

HAPPY READING 🥰
_________________________________________

"Al beneran kamu gak papa ikut kemah??, disana cuacanya dingin kamu juga baru sembuh takutnya tambah parah sakitnya" khawatir Cellisha, ia meletakan punggung tangannya di dahi lelaki itu mengecek apakah suhu panasnya sudah turun atau belum. Semalam demam Alvero naik ke suhu 38° Celcius

"Aku gapapa buktinya aja aku udah gak pusing sama mual lagi" Alvero menggapai jemari Cellisha yang masih berada didahinya kemudian ia mengarahkan punggung tangan putih istrinya ke bibirnya lalu menciumnya. Tangan satunya ia gunakan untuk menyetir.

Hari ini sekolah mengadakan Kemah selama 3 hari dan tentunya dengan persiapan yang sudah dirancang oleh Osis...

"Kalau disana jangan jauh-jauh dari aku" ucap Alvero tanpa mengalihkan fokusnya dari jalanan

"Kenapa emang kalau aku jauh-jauh?" Tanya Cellisha menoleh kearah Alvero

Alvero mengelus punggung tangan Cellisha dengan ibu jarinya disaat kedua tangan mereka saling bertautan "Gapapa cuman akunya yang gak bisa jauh-jauh dari kamu, nanti kalo di gombalin gimana?"

"Emang mereka berani gombalin aku?" Tanya Cellisha balik

"Kalo mereka berani, berarti rumah sakit jalan terakhirnya"

Cellisha tertawa mendengar keposesifan suaminya "Anak orang Al, kalau kamu dituntut gimana?"

"Siapa bilang anak kita?, Mertua kamu gak akan biarin anak tunggal kaya rayanya ini masuk penjara" sombong Alvero mendapat cebikan dari Cellisha, ia lupa fakta bahwa Dion_mertuanya itu bisa mengendalikan pihak Kepolisian dengan kekuasaanya

"Ganteng sih tapi ngandelin orang dalam" cibir Cellisha

"Gak ngandelin sayang??, itu namanya memanfaatkan kekuasaan"

Cellisha sangat tidak menyukai pemikiran seperti itu "Pernyataan kamu kek gitu namanya kamu ngerendahi orang yang gak punya kekuasaan, aku gak suka pemikiran kamu yang kayak gitu" kesal Cellisha, ia melepaskan genggaman Alvero dan membuang muka menatap jalanan

Alvero melirik Cellisha apakah ada yang salah??

"Kamu marah??"

"Gak"

"Gak??, tapi kamu kaya marah sama aku, gara-gara masalah tadi itu kan pendapat aku berdasarkan fakta Ca"

"Fakta yang kamu bilang itu melukai kebanyakan orang diluar sana, Al"

Alvero terdiam "Jadi aku salah?" Tanya Alvero ketika mobilnya memasuki halaman sekolah dan siap diparkirkan

"Mikir sendiri" ketus Cellisha.

Alvero mematikan mesin mobilnya ketika mobil sudah terparkir rapi di tempat parkiran, ia kemudian menoleh kesamping tepat pada wajah tidak bersahabat istrinya

"Maks___"

"Aku duluan" pamit Cellisha meninggalkan Alvero yang masih didalam mobil dengan wajah bingungnya

"Kok jadi gini??, sensitif banget, padahal kan belum jadwalnya dia PMS" monolog Alvero, ia keluar dari mobil dan berlari untuk mengejar istrinya.

Cellisha berdiri disamping Azril bersama anggota Osis lain yang sudah berada di lapangan. Mereka sedang mendata murid-murid yang sudah dibagikan dimana bus yang akan mereka tempati.

Couple Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang