59| Penyiksaan

73.5K 5K 1.5K
                                    

Hallowww guys

Cie yang nungguin mwehehehe

Maaf yah telat up-nya.... tadi lagi jalan diluar, beli bahan-bahan kue buat kue lebaran nanti....

Gak penasaran atau lama nunggunya kan?

*typo tandain yaw

3100 kata (BACANYA HARUS MENGHAYATI SETIAP KATANYA)

HAPPY READING🥰
_________________________________________

Didalam ruangan yang gelap, suara rintihan dan raungan yang sangat lemah dari seseorang bagai alunan musik didalam neraka, sangat menyiksa.

Ctar

Ctar

"Aakhhhhh"

Wanita itu terus berteriak kesakitan setiap kali cambuk berlapis besi itu menghantam punggungnya.

"Udah El, Mami mohon.." mohonnya sangat kasihan, suaranya bahkan sangat pelan, air matanya mungkin akan terkuras habis.

Elvano menatap datar wanita dihadapannya, sebelah tangannya menggenggam cambuk yang tentu saja dirinyalah yang sedang melakukan penyiksaan kepada ibu kandunganya sendiri.

"Sudah saya katakan, jangan pernah sentuh gadis saya, tapi anda tidak mengindahkan peringatan saya, sekarang terima semua konsekuensi, Tania Ladifa" ucapnya penuh dengan penekanan.

Ctar

"AAKKHHHHH, HENTIKAN" teriak Tania lebih tersiksa dari yang tadi karena cambukan itu mendarat di tempat yang sama hingga darah segar meluncur dari sela-sela dagingnya yang robek.

Elvano menaikan sudur bibirnya menyeringai, padahal ini belum seberapa. Andai kata langit mempunyai tujuh lapisan, maka sekarang Tania masih berada dilangit yang pertama, yakni permulaan dari neraka yang sebenarnya.

Elvano menaruh cambuk tadi dan tentu saja dilihat Tania, wanita itu bernafas lega, ia kira anaknya telah menyudahi semuanya namun ternyata perkiraanya salah. Elvano membuka bungkusan berwarna putih yang sebelumnya dibawah oleh anggota Gareos.

Garam

Elvano menumpahkan sekepal garam ditangannya lalu berjalan menghampiri Tania, ia dengan santainya menaburkan banyaknya garam tadi dipunggung Tania yang telah robek hingga memperlihatkan daging berdarah-darah, kini garam yang tadi masih berwarna putih bersih, sekarang ternodai oleh kotornya darah wanita itu.

"Aakkhhhh aarrghhhh perih, aakkhhh sakit!!" Tania merasakan nyawanya seakan dicabut secara perlahan, perih, sakit, dan rasa yang menyiksa lainnya membombardir tubuhnya.

Punggungnya seperti terbakar dan melepuh, Tania terus menggeliat agar garam tadi tersingkir dari tubuhnya. Tapi tentu saja usaha itu sia-sia, Elvano tidak akan membiarkan hal itu terjadi, apalagi kedua tangan dan kaki wanita itu di rantai. Seperti anjin* bukan? Elvano telah direkrut sebagai anggota penghuni neraka jahanam 🤭

"Sakit?" Tanya Elvano santai dengan senyuman psikopatnya.

Tania mengangguk cepat "Sakit....hikss....udah El, Mami gak kuat" mohonya dengan mulut yang masih mengeluarkan suara tangisan dan ringisan.

"Hidupin Abram, setelah itu, saya akan berhenti menyiksa anda" tawar Elvano, tentu saja hal itu sangat mustahil dilakukan Tania yang hanyalah manusia biasa, wanita itu menggeleng tak mungkin.

"Tidak bisa, ternyata?" Tanya Elvano seperti orang yang tak waras, ia kembali mengambil 10 buah jeruk nipis dari dalam kresek berwarna hitam.

Belati tajamnya mengiris jeruk nipis itu kemudian ia memerasnya didalam mangkuk, lalu dicampurkannya dengan bubuk cabai bahkan____ sangat banyak, sehingga perasan jeruk yang tadinya berwarna kuning pucat kini berwarna merah cerah. Bisa dibayangkan bagaimana bila cairan berwarna merah pedas itu tumpah mengenai isi daging manusia?

Couple Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang