49| Pergi?

149K 7K 2K
                                    

Allo ayang ayamnya CoLa

Nungguin banget ya? Hehehehe sabar-sabar yah, ceritanya memang aku bagi jadwalnya, soalnya ada BR juga. Senin Malam up BR dan Kamis up CoLa.

Kalian kan orangnya sabar-sabar semua, saking sabarnya sampe aku setiap hari di teror "Kak, kapan up" "Kak, kok belum up?" "Jiya, lama bngt upnya" "Jiya up dong"...... duh rasanya pengen comot usus buntu kalian deh😍🥰

*Tandain kalo ada yang typo

4000+ kata, anggap aja double up 🤭

HAPPY READING 🥰
_________________________________________

Cellisha membuka matanya dengan perlahan, hari masih gelap, gadis itu menatap langit-langit kamar dengan tatapan kosong, setetes air mata meluncur dari sudut matanya, sekelebat bayangan mengenai kejadian semalam kembali menyayat hatinya.

Gadis itu menoleh kesampingnya, matanya memanas menatap sosok laki-laki yang saat ini teramat ia benci. Brengsek, Jahat, bajingan, kata umpatan itu Cellisha lontarkan tak peduli lagi dengan status suami istri mereka

Jam menunjukan pukul 4 pagi. Dengan susah payah Cellisha bangkit untuk duduk, tulang-tulangnya seakan diremukan, kewanitaanya seakan terobek, kulit putih mulusnya sampai lebam-lebam, dan bibirnya luka karena digigit Alvero semalam.

Entah jam berapa Alvero berhenti dengan aktifitasnya, Cellisha tidak tau karena ia sudah lebih dulu tak sadarkan diri. Hah lucu ya? Lucu bila mengingat semua perkataan Alvero, ia ingin berteriak sekencang-kencangnya sekarang. Cellisha menghapus air matanya kasar.

"Shhhh" ringis Cellisha menggigit bibirnya hingga darah kembali keluar dari kulit bibirnya

Cellisha berusaha turun dari atas ranjang, matanya menatap perutnya yang sudah menonjol, air matanya kembali turun, ternyata ia bukan ibu yang baik. Dengan tertatih ia berjalan menuju kamar mandi.

Didalam kamar mandi, Cellisha menggosok tubuhnya dengan kuat dan kasar, ia ingin menghilangkan jejak Elvano yang telah menyentuhnya dan juga Alvero yang memberikan luka di tubuhnya. Air matanya mungkin sama banyaknya dengan air yang mengalir dari shower

"Kenapa...hiks... KENAPA KALIAN JAHAT!!" Cellisha berteriak tertahan sambil terus menggosok tubuhnya sampai kemerahan.

"SAKIT....hiks...gue cuma pengen tenang, gue cuma mau bahagia, gue kira gue udah bahagia, tapi, tapi....hiks... Al, lo sama aja ternyata, lo gak percaya sama gue dan lo dengan gampangnya ngehina gue...lo jahat Al" ucap Cellisha suaranya melirih

"Baby, Buna nyerah aja yah? Buna gak kuat, mereka jahat, mereka nyakitin Buna, Buna salah apa sama mereka?" Adu Cellisha sambil mengelus perutnya

"Kita pergi aja yah? Pergi yang jauh sampai mereka gak bisa nemuin kita, Baby mau ikut, 'kan?" Lirih Cellisha matanya terpejam, dadanya kembali sesak. Pergi yang jauh dalam hal 'lain' tak akan pernah kembali

Sekitar 40 menit Cellisha didalam kamar mandi, ia keluar dan langsung menuju walk in closet, dengan cepat ia memakai baju seragam hingga terpakai rapi di tubuhnya

Matanya kembali melihat lelaki yang masih tertidur pulas diatas ranjang, air matanya hendak keluar namun dengan cepat ia mendongakan wajahnya untuk menghalau cairan bening itu, tapi percuma, air matanya kembali merembes dari ujung matanya

"Jangan nangis lagi Cel, lo kuat" gumamnya, ia menggeleng tidak membenarkan ucapannya

"Gak, gue gak kuat, gue bener-bener gak kuat" tangisnya tertahan dengan dada yang bergemuru sakit

Couple Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang