Couple Halal [END]

33| Merelakan

Hayhay...

nungguin Couple Halal Up gak?

Penasaran sama cerita ini gak?

Langsung aja ye kan jangan lupa Vomet karna Voment berarti banget buat aku, supaya aku bisa manjaiin kalian terus...

HAPPY READING 🥰
_________________________________________

Alvero baru saja memasuki halaman rumah dan ditangannya menenteng pesanan Cellisha

"SAYANGGG!!" teriak Alvero berharap Cellisha mendengar teriakannya

Alvero meletakan makanan yang istrinya pesan diatas meja dapur kemudian ia berjalan kearah halaman belakang untuk menemui Cellisha

Ia dapat melihat Cellisha sedang sibuk menggunting tangkai-tangkai bunga mawar. Alvero tersenyum memandang wanita cantik di hadapannya ia berjalan perlahan tanpa membuat suara

Grep

Alvero memeluk Cellisha dari belakang membuat gadis itu terlonjak kaget

"Lagi apa sayang? Serius amat" tanya Alvero sambil mencium leher istrinya

"Ishhh kamu ih ngagetin aja, kalau aku kena serangan jantung gimana?" Cellisha menyikut perut Alvero pelan

"Ya maaf, mau cium bunga mawarnya dong" pintah Alvero

Cellisha mengerahkan setangkai bunga mawar kepada Alvero.

"Harum kaya kamu"

"Ya iyalah kan aku pake parfume mawar juga, enak kan wanginya?" Tanya Cellisha

"Hu'umm, jadi pengen nyium kamu juga deh"

"Tinggal cium apa susahnya sih"

"Cium wangi tubuh kamu dari atas sampe bawah tanpa penghalang"

"Maksudnya?"

Alvero membalikan tubuh Cellisha lalu menangkup wajah istrinya "Boleh gak?"

Cellisha mengernyit bingung tak paham maksud Alvero "Ngomong apa sih, yang jelas dikit napa"

"Gelud di ranjang, Caca" jawab Alvero langsung membuat Cellisha membulatkan matanya

"Gak gak gak, aku masih cape, ini aja belum selesai nanem mawarnya"

"Kalau besok?"

"Kan besok masuk sekolah"

"Kita geludnya di mobil aja gimana?"

"Emang bisa?"

"Bisa dong, mau yah ya ya ya?"

"Emm ntar liat lagi deh"

Cup

Alvero melumat bibir ranum Cellisha, lidahnya ia mainkan didalam mulut istrinya. Gadis itu pun dengan senang hati membalasnya, ia menjatuhkan bunga mawar dan langsung melingkarkan tangannya di leher Alvero, cukup lama keduanya saling menukar saliva hingga Cellisha menarik kepalanya karena oksigen yang ia hirup menipis

"Mau lagi" pinta Alvero hendak memajukan kepalanya ingin mencium Cellisha

"Gak, aku laper mau makan. Kamu bawa pesanan aku kan?" Tanya Cellisha sambil ibu jarinya menari di pipi putih Alvero

"Bawa, aku taruh di meja dapur" jawab Alvero tanpa aba-aba ia mengangkat Cellisha dan menggendongnya koala style

"Kebiasaan deh kalo mau gendong gak ngomong dulu" Cellisha menggigit leher Alvero gemas, kelakuan suaminya sangat membuatnya ingin memakannya hidup-hidup