68| Happy or Sad ++

202K 4.4K 1.4K
                                    

Hay

[ WARNING 21+ MENGANDUNG KONTEN PORNOGRAFI BERAT!!! ] ⛔

Ada yg ngitung gak brapa minggu CoLa gak up?

Yg telat liat Gif cari jln sendiri

Yg gak mau liat gif bisa di skip

*typo tandain

4000 kata semoga bisa ngobatin rindu kalian sama Couple Halal. Kata terbanyak yang pernah aku ketik 🥳

HAPPY READING 🥰
_________________________________________

"Pelan-pelan sayang, awhh"

"Ck makanya jangan gerak"

"Sakit tau, kamunya gak ada lembut-lembutnya"

"Yaudah aku pelan-pelan"

"Nah gitu dong"

Cellisha dengan perlahan menggerakan tangannya yang sedang memegang pisau cukur untuk memangkas habis bulu-bulu halus pada area sekitar mulut Alvero.

Alvero senyum-senyum sendiri dibuatnya "Cantik banget sih Istri aku ini" ucap Alvero membuat Cellisha menghentikan sebentar kegiatannya

"Istri cantik tapi jajan diluar" cibir Cellisha

"Jajan apa sih"

"Kemarin aja sampe kegoda megang-megang cewek di club"

Alvero merutuki kebodohannya yang satu itu, saking ingin membuat Cellisha sakit hati ia malah bertingkah layaknya anak kecil.

"Diem 'kan? Mana malam itu setelah nganter aku ke sini, kamu balik lagi ke club, apa jangan-jangan kamu udah hamilin satu cewe disana" Cellisha memincingkan matanya serta tangannya menggenggam pisau cukur erat, bersiap perang bila Alvero melakukan hal itu.

"Astagah Caca, hebat yah mulut sama otaknya collab ngefitnah aku" jawab Alvero tak habis pikir

"Ya siapa tau kan? Papanya baby triplets mau nyari Mama tiri" julid Cellisha, sebenarnya ia percaya bahwa Alvero tidak akan segampang itu bermain perempuan, lelaki itu saja anti kepada perempuan kecuali dirinya

"Gak ada sayang, aku semalam balik ke club ada urusan bentar"

"Urusan apa?" Kepo Cellisha

"Pazderov"

"Emang kenap____"

"Syutt udah-udah jangan dibahas lagi, sekarang kamu lanjutin nyukur ini aku aja, nih masih banyak" Alvero cepat-cepat memotong ucapan Cellisha sambil mengarahkan tangan Cellisha pada bagian dagunya.

***

Dor

Dor

Suara tembakan terdengar sangat memekakan telinga, baku tembak tak dapat dielakan.

Theo. Lelaki itu bersembunyi dibalik tembok saat peluru dari arah belakang mengincarnya. Ia mengumpat saat  peluru didalam senjatanya telah habis digunakan

Jantungnya berpacuh kuat saat langkah kaki mulai mendekat, Theo memutar langkah dengan hati-hati, diotaknya sedang memproses bila ia terjun dari lantai 5 apakah patah tulang atau langsung tewas, nekat menjadi pilihan terakhir Theo bila tak ingin mati tertembak.

Dari arah bawah, truck melaju sangat pelan menuju pintu keluar apartemen, Theo menyeringai ketika ia memiliki kesempatan untuk tetap hidup. Sangat tepat truck tersebut memuat sampah, Theo tak peduli bila nanti tubuhnya bermandikan sampah-sampah beraroma busuk itu.

Couple Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang