55| Pengkhianat

81.5K 5.4K 653
                                    

ALLO AYANG AYAMNYA CoLa

Double up nih...

Vomennya jangan lupa yah? Supaya aku semangat dan otak aku lebih encer mikir alur yang seru buat konflik nanti hehehe...

*typo tandain

3300 lebih kata

HAPPY READING 🥰
_________________________________________

Derap langkah kaki seseorang mengalihkan seluruh atensi ratusan orang didalam ruangan itu. Alvero dengan masih memakai seragam sekolahnya berjalan memasuki markas Pazderov.

Lelaki itu memasang wajah datar dan tatapan tajam. Kedua tanganya dimasukan kedalam saku celana, kedatangannya sontak membuat seluruh anggota Pazderov diliputi hawa mencekam.

Tak berapa lama Inti Pazderov juga memasuki markas, wajah yang biasanya tersenyum kini sangat dingin, mereka berempat menatap beberapa anggota Pazderov seakan ingin membunuh.

"Para mata-mata Geng Victio keluar!!" Tekan Alvero dengan geraman sambil melonggarkan dasinya.

Seluruh anggota Pazderov saling memperhatikan satu sama lain.

"Gak mau ngaku?!" Bentak Bagas menahan diri.

Anggota Pazderov seperti diorientasi, mereka sangat tau kelima orang yang berdiri dihadapan mereka saat ini sangatlah kejam bila ada yang berkhianat dan membuat onar tanpa sepengetahuan Ketuanya, Alvero.

Alvero melepaskan dasinya lalu melingkarkannya hingga membungkus telapak dan punggung tangan sebelah kanannya "Oke gak ada yang mau ngaku, biar gue yang eksekusi sekarang"

Bugh

Alvero berlari dan langsung menerjang seorang lelaki yang berdiri tak jauh dari tempatnya berpijak.

Bugh

Bugh

"Aaakkkhhhh" teriakan kesakitan laki-laki itu menggema membuat siapapun yang mendengarnya bergidik ngilu

Bugh

Diakhir pukulannya, ia menendang dada lelaki itu tepat pada dadanya

"Victio kan? Wow cari mati ketuanya" ucap Alvero dengan seringai yang menghiasi wajah merah padamnya. Apalagi bila diingat geng itulah yang hampir melecehkan istrinya membuat darah Alvero semakin mendidih.

"LAGI!!! KELUAR LO BANGSAT!!!" teriak Alvero kesetanan

Tak ada seorang pun yang bergerak dari tempatnya, keringat dingin membanjiri dahi masing-masing anggota Pazderov. Beberapa orang yang merasa bahwa mereka dalam bahaya, berancang-ancang melarikan diri namun terlambat kayu balok melayang menghantam kepala salah satu penghianat itu.

"Nice shoot" kekeh Aris pelaku dari pelemparan kayu balok yang menghantam penghianat tadi.

Dengan siulan bak psikopat, Alvero berjalan santai kearah enam orang laki-laki yang tadi ingin lari. Apa mereka tidak berpikir bahwa mereka tidak akan bisa keluar dari sini dalam keadaan hidup? Lihat saja anggota Pazderov semuanya berkumpul dimarkas, walaupun Alvero dan inti Pazderov tidak bisa menangkap mereka, pasti ada anggota lainnya yang menghadang jalan para penghianat itu untuk keluar dari ruangan ini.

Bugh

Dema menginjak dada laki-laki yang sedang menahan kesakitan dikepalanya setelah tadi dilempar kayu balok oleh Aris.

"Aakhhh, uhuk uhuk" ringisan laki-laki itu disusul dengan batuk kesakitannya.

"Mau lari kemana?" Dema tersenyum miring namun dengan sorot mata ingin mencabik lawannya.

Couple Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang