Hay
Nungguin aku up?
Gimana yahh, aku rada kesel sama VOMENNYA yg udah mulai berkurang, BUT YANG BACA BANYAK....!!!! cape juga kalo diingetin terus... yg baca cerita ini pasti udah pada dewasa kan?? Udah tau gimana cara ngehargain orang?..... bukan aku aja sih pasti Author2 diluar sana ngeharapin partisipasi Readersnya buat rameiin Vote dan Komennya. Please lah
aku udah kasih target buat UP, tapi kalian maunya cepet2 up bahkan menyentuh terget aja gk nyampe, jari kalian berfungsi gak sih? Padahal hanya tekan bintangnya aja lohh SUSAHHH KAHH!!
Aku sabar kalian ngelunjak, padahal udah di kasih tau berulang kali loh capai target aku up, tapi kalo gak capai target gimana?? Aku paksa, sama aja hari ini banyak yang voment tpi ntar besok2 bukannya bertambah malah berkurang
MAAF AKU CUMAN RADA KESEL.... tapi makasih buat kalian juga yg udah banya cerita ini sampe nembus 2 juta view, gak nyangka bisa sebanyak itu .
Kasih tau kalo kata2 yang typo
HAPPY READING 😑
_________________________________________Sekitar dua minggu lebih, Cellisha dan Elvano menjalani pendekatan tak ada yang aneh dari sikap maupun sifat Elvano. Ia bahkan jarang memenggal dan menyiksa bagian tubuh manusia lagi, waktunya bahkan lebih banyak bersama Cellisha walaupun belum pada tahapan pacaran
Cellisha menatap Elvano dengan tajam
"Liatinnya gitu amat?" Nada bicara Elvano juga sudah lebih baik tak datar seperti pertama kali bertemu Cellisha
"Muka lo kenapa bisa lebam-lebam gitu, hah?!" Marah Cellisha mendapati Elvano bertemu dengannya dalam keadaan wajah yang lebam tapi tidak parah hanya satu lebam di sudut bibir lelaki itu.
"Gak sakit kok, masih muda puas-puasin berantem dulu, ini tuh hal biasa" jawab Elvano ia sudah biasa dimarahi gadis didepannya ini. Sudah dibilang Cellisha adalah gadis serba pertama bahkan Mami_Elvano saja takut memarahi anaknya
"Iya masih muda ntar mati muda gimana? Mending lo dirumah ngelakuin hal-hal baik supaya pas lo meninggoy bisa masuk surga" cerocos Cellisha
"Ini mbak obatnya jadi 181ribu" suara pegawai apotek menengahi obrolan keduanya
Memang, keduanya sedang berada di sebuah apotek membeli beberapa obat untuk mengobati lebam Elvano padahal lebam lelaki itu tidak terlalu parah, Elvano saja suka melihat darah, lebam bahkan tak luka itu bagai digigit semut bagi Elvano
Cellisha merogoh dompetnya didalam tas, namun tangannya ditahan Elvano. Cellisha mendongak menatap lelaki itu ia masih marah karena lelaki itu tak menjaga wajah tampannya dengan baik
"Apa!" Ketus Cellisha dan Elvano menanggapinya dengan kekehan
"Biar gue yang bayar" ucap Elvano sambil mengacak rambut gadis itu
Cellisha menepis tangan Elvano "Cepet bayar"
Elvano mengeluarkan blackcard dan memberikannya kepada penjaga apotek tadi, Elvano dapat merasakan penjaga apotek itu meliriknya malu-malu
"Ini pacar mbak, ya?" tanya Apoteker itu menatap Cellisha dan menunjuk Elvano
"Bukan, calon pacar lebih tepatnya. Mbak mau bersaing sama gue buat jadi pacar dia?" Jawab Cellisha ketus
"Eh gak kok, calon pacar mbak ganteng, pasti orang kaya kan?" Kepo si Apoteker
"Iya mbak gue tau kok dia ganteng, kaya juga sih kartu ATM dia aja warnanya hitam. Mbak pasti tipe-tipe cewek mandang fisik and dompet kan?" Ceplos Cellisha tanpa di rem perkataannya. Moodnya saat melihat Elvano sudah buruk ditambah sekarang perempuan ganjen yang memuji calon pacarnya membuat ia naik darah
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Halal [END]
Romance⚠️ HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, AREA 🔞🔞🔞🔞🔞 Perjodohan antara Ketua Geng Motor dan Ketua Osis yang berbeda kepribadian yang satunya kek es kutub dan satunya lagi bar-bar Ikuti kisah pernikahan ALVERO TIAN PERMANA Dan CELLISHA CACA VARDENZ...