40|ARIS & OLIVIE

80.8K 5K 1.6K
                                    

Hayhayy

Makasih Vomentnya yang capai target dengan cepat... nah gitu kan enakk 😍

HAPPY READING🥰
_________________________________________

Hanya tangisan yang dapat Cellisha keluarkan, ia tak mungkin menceritakan semuanya, mungkin nanti. Hanya saja ia tak ingin membuat sahabatnya khawatir untuk sekarang.

"Keluarga teletubis pun insenyur liat kita berpelukan" celetuk Gio membuat Cellisha tertawa disela-sela tangisannya

"Gio, lo gerak mulu anjir, rambut lo masuk ke hidung gue mana bau lagi" ucap Aris menggosok hidungnya yang gatal karna rambut Gio

"Sorry to say ni ye gue keramas hampir setiap jam, mungkin hidung lo aja yang banyak kumannya" bual Gio

Cellisha tertawa meski begitu keempat lelaki itu belum juga melepaskan pelukannya

"Bagasi, lo kalo nangis ingusnya gak usah ikutan meluber juga kali, jijik anjir mana licin kental kena tangan gue, iuuhhhh" protes Dema jijik karena wajah Bagas tepat di tangan Dema

"Supaya lo jinak sama gue" balas Bagas malah menambah gosokan hidungnya ditangan Dema

"Bagong gila lo" Dema melapas pelukannya sambil menggosok tangannya yang tadi terkena ingus Bagas

"Udah, lepasin istri gue" perintah Alvero menarik mundur Cellisha "Kalian pulang aja, besok kumpul di markas" lanjutnya terkesan mengusir

Keempatnya mengangguk setuju, Cellisha juga butuh istirahat

"Kalau gitu kita pulang, jangan teledor lagi, Al. Penyesalan aja gak akan cukup kalau sampai kejadian kaya gini terulang lagi" ucap Aris mengingatkan

"Cell, lo istirahat gak usah mikir macam-macam, kita diciptakan Tuhan untuk jadi perisai lo" ujar Dema

"Lumayan meningkat juga pemikiran lo, gak nyangka ingus gue berpengaruh besar setelah nempel di tangan lo" Bagas membagakan diri dengan hal menjijikan

"Berpengaruh pala lo buntung, malah jijik asuww" balas Dema

"Makasih ya" ujar Cellisha tiba-tiba

"Gak perlu, udah kewajiban kita lindungin lo. Apalagi kita udah diberi amanah langsung dari nyokap bokap kita, lo tau sendiri kan lo itu ibarat anak emas sampe gue aja iri kenapa gue gak terlahir sebagai perempuan aja. Nyokap bokap kita keknya janjian bikin anaknya satu doang deh biar kita bisa di beri gelar anak tunggal kaya raya" cerocos Gio, jiwa-jiwa badutnya telah kembali

"Emang lo kaya?" Ejek Aris

"Kaya lah, tapi pemegang tahta kesultanan tertinggi jatuhnya ke Alvero sih" jawabnya mengiri

"Pulang sana" usir Alvero kembali

"Iye iye, maaf yah tadi gue nonjok lo, mimpi apa gue semalem bisa nonjok Al, suatu kebanggan yang harus di museumkan" Gio berbangga diri

"Hmm" jawab Alvero seadanya

Setelah mengatakan itu, para inti Pazderov meninggalkan apartemen Alvero.

Alvero menangkup kedua pipi Cellisha, dipandangnya wajah cantik itu lama, kedua mata indah yang selalu memancarkan kebahagian kini terlihat suram. Alvero mendekatkan bibirnya kepada bibir Cellisha hingga kedua bibir itu saling menempel

Cukup lama bibir keduanya menempel dan tak ada pergerakan hingga pada akhirnya Alvero mulai melumat lembut bibir bawah Cellisha setelah keempat kali lumatan ia kembali beralih pada bibir atas istrinya itu. Cellisha hanya mengikuti pergerakan bibir Alvero. Cellisha dapat merasakan bagaimana ciuman kasih sayang Alvero kepadanya.

Couple Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang