45| Tangisan Alvero

79.8K 4.8K 279
                                    

Hayhay

Up lagi nih... Gak salah pencet kok 🤨

Gimana part yang kemaren?

laki-laki yang di panel terakhir pastilah kalian tau, dia udah muncul di salah satu part dan udah ada yang tebakannya bener, lupa nama readers yang nebaknya bener

Pokoknya semuanya saling terhubung jadi 1 konflik, jadi kalian harus fokus pahami alur dan tokoh-tokohnya, gak boleh di skip-skp partnya. kalau kalian hanya baca dan gak mendalami cerita ini aku yakin kalian nemu jalan buntu buat di pahami

Yang pertama kali munculin masalah untuk konflik nanti itu 1 orang... yah kalian pasti tau dia lahh... itu tuhh yang suka sirup marjan 🥤

HAPPY READING🥰
_________________________________________

Alvero membanting pintu mobilnya cukup kuat sampai Cellisha terlonjak. Cellisha mengelus dadanya sambil menghela nafas sabar.

Cellisha turun dari mobil dan berjalan memasuki rumah, langkahnya mengarah kedapur untuk mengambil segelas penuh air putih  tenggorokannya kering akibat perseteruan pertemuan mantan pacar dan suaminya tadi

Setelah minum, ia melangkah menaiki tangga menuju kamar, pintu kamar Cellisha buka secara perlahan kepalanya menyembul dan matanya mengintip kedalam, namun keberadaan suami pencemburunya itu tak terlihat

Suara air dari shower menandakan bahwa Alvero sedang membersihkan dirinya. Cellisha duduk di tepian kasur menunggu Alvero keluar setelah itu ia akan merayu suaminya agar tidak marah-marah.

Beberapa menit didalam kamar mandi Alvero keluar dengan handuk yang melingkar dipinggangnya, tak hanya itu rambutnya yang masih basah menetes diatas permukaan kulitnya. Alvero mengambil baju kaos polos berwarna navy dan celana pendek berwarna hitam dari walk in closet untuk dipakainya. Tak memperdulikan Cellisha, Alvero malah melepaskan handuknya begitu saja padahal Cellisha sedang duduk menghadap kearahnya

"Wooww.....Astagfirullah" Istigfar Cellisha refleks menutup matanya, sedikit mengintip dari celah jari-jarinya, wajah Cellisha memerah memperhatikan lekukan tubuh Alvero yang putih dan tentu saja atletis. Cellisha menelan salivanya susah payah ingin berpaling kearah lain namun wujud dihadapannya ini rugi bila terlewatkan oleh matanya.

Alvero sudah selesai memakai baju dan celananya, tangannya terangkat merapikan rambutnya yang masih sedikit basah, tak lupa ia memakai parfume, lalu ia mengambil Ponselnya dan keluar dari kamar

"Al keringin rambut kamu yang bener dulu, itu masih basah" ucap Cellisha namun tak diindahkan Alvero

"Sabar Cell, suami kamu lagi sensitive" Cellisha menyemangati dirinya sendiri

Cellisha berdiri ia juga akan melakukan ritual mandi karena tubuhnya terasa lengkett. Tiba-tiba kakinya sedikit termundur karena pening yang secara mendadak menghantam kepalanya. Cellisha berdiam diri sejenak sampai pening dikepalanya sedikit berkurang, ia melangkah masuk kedalam kamar mandi membuka seluruh pakaiannya dan menyalakan shower menghujani air ke seluruh tubuhnya. Cellisha menangis dengan turunnya air mengalir bersama dengan air mata Cellisha yang luruh, ia sudah menahan tangisannya itu sedari tadi. Tangisannya itu semakin lama semakin tak terkendali, Cellisha sampai memukul kuat dadanya menghalau sesak yang singgah. Kedatangan Elvano kembali membawa ingatan yang sudah lama ia kubur, ingatan tentang luka dan trauma.

"Hiks... kenapa lo muncul disaat gue udah sayang sama Alvero? Gue mohon pergi jauh dari gue, El. Gue gak mau ngecewain atau sampe ngelukain Alvero.. hiks.. laki-laki itu gak pantes buat gue sakitin bahkan dia laki-laki  yang gak bakal gue lepasin karna ada malaikat kecil miliknya didalam perut gue, dia laki-laki yang udah jadi obat dari luka yang Mami lo goresin ke gue... gue mohon gak usah balik, gue udah bahagia sama laki-laki terbaik dan tulus sayang sama gue" lirih Cellisha mencurahkan segala keresahannya di bawah guyuran shower. Cellisha sampai tak dapat membedakan mana air matanya dan air yang mengguyur tubuhnya.

Couple Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang