60| Mimpi Buruk

62.2K 3.5K 579
                                    

ALLO AYANG AYAMNYA CoLa

Sehat?

Cie yang tadi nyari2 updetan, maaf yah tangan aku suka jailin kalian mwehehehe

Kalian tuh sabar banget tau nunggunya hehehe... .

Yang udah baca story ARIS OLIVIE gimana? Semoga puas, meski banyak yg minta dibuatin cerita mereka. Tapi aku usahin yah soalnya ada cerita baru yang mau aku publish juga.

Dah gitu aja jangan lupa vomennya

*typo tandain

3300 kata

HAPPY READING 🥰
_________________________________________

"Sayang, hei"

"Hiks, Vio"

Alvero berusaha membangunkan Cellisha dari tidurnya yang mengigau, bahkan air mata berjatuhan dari sudut mata bumil tersebut.

"Caca, hei sayang kenapa??"

Cellisha tersadar dengan nafas memburu sedih, ditatapnya langit-langit ruangan putih itu dengan pandangan buram karena matanya yang tertutupi cairan bening yang masih terus menetes.

Cellisha menoleh kesamping dimana Alvero berada "Hiks...Violet ninggalin kita, Al" adu Cellisha dengan sesenggukan

Alvero tergerak mengusap air mata istrinya seraya mengangguk "Jangan nangis"

Cellisha menepis tangan Alvero, disituasi sedih telah kehilangan sahabat, mengapa Alvero terlihat biasa saja dan malah menyuruhnya berhenti menangis? Tak punya hati.

"Kamu nyuruh aku jangan nangis, gimana aku bisa berhenti nangis sedangkan sahabat aku udah pergi jauh ninggalin aku" marah Cellisha

Alvero kebingungan "Pergi jauh? Dia sama yang lain hanya ke kantin beli makan, gak jauh, sayang?"

Cellisha menggeleng "Dia ninggalin aku, Al. Dia pergi jauh..." tangis Cellisha pecah.

Meski tak paham dengan ucapan yang dilontarkan Cellisha, tetap saja Alvero tergerak memeluk Cellisha sambil mengusap punggung istrinya pelan. Mungkin efek baru bangun tidur pas magrib, jadinya Cellisha bermimpi buruk, pikir Alvero.

Ceklek

Pintu ruang inap Cellisha dibuka, disusul dengan suara gaduh langkah kaki dan tawa beberapa orang memasuki ruangan putih itu.

Alvero dan Cellisha sama-sama menengok, seketika tubuh Cellisha terpaku akan sosok gadis yang sedang menyengir lebar kearahnya. Bukannya membalas tersenyum, Cellisha malah menangis hebat sambil menutup matanya dengan telapak tangan.

Kesembilan orang yang berada didekat Cellisha sontak panik, mereka kira ketakutan dan rasa bersalah bumil tersebut kambuh. Namun ternyata mereka tak tau saja bila Cellisha baru saja bermimpi buruk.

Cellisha bangun dari tidurnya dengan perasaan campur aduk

"Eh!" kaget mereka serentak saat melihat tingkah grasa grusu Cellisha yang berusaha turun dari hospital bed.

"Mau kemana, sayang?" Tanya Alvrro menahan tubuh Cellisha, pasalnya kata Dokter, istrinya itu jangan dulu banyak gerak.

"Hiks, peluk Violet" ucapnya terisak.

"Gue?" Heran Violet yang menunjuk dirinya sendiri, bukan Alvero?

Cellisha mengangguk cepat, Violet yang diselimuti kebingungan itupun langsung berjalan kesamping hospital bed Cellisha.

"Ututututu, gue tau, lo pasti kangen video-video dilaptop gue,'kan?" goda Violet bermaksud menghibur Cellisha yang baru saja ditimpah musibah

Bukannya terhibur, Cellisha malah menambah tangisannya, membuat semua yang berada disitu dibuat panik, terutama Alvero.

Couple Halal [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang