YIBUYAN

1K 119 48
                                    

 ' waaaa Yeon ebat '

' eumbh. Tu ppaa akal. Yeon ayac jaaa '

' ayac endam. Tu Jii ica tiyu tiyu Yeon '

' eumbh. Aguc '

' cidak cidak ddi ddi. Mama iyang cidak boye '

' uuh nuniiiim... tu Ian ppaa akal. Ian ppa ail ail nunim. Yeon ayac '

' api mama papa cidak boye ddi ddi '

Siyeon menatap malas Soyul. Di belain kenapa tidak mau siiih ini nunim satu. Siyeon kan sering tidak tega lihat Soyul unnie di jahil in sama oppa. Nunim aneh

' ote ote ceyah nunim '

Minji mengangguk saja. Duduk tenang di bantal matras. Sebelum mama Jongin mengangkat Siyeon dan mendudukkan di kursi bayi atas. Siyeon berhadapan dengan mama Jongin.

" nnnaaaa !! "

" sebentar. Mama mau lihat kening Siyeon "

Jongin melihat kening bayinya. Mulus tidak benjol tapi sedikit memerah. Hebat. Mereka sudah saling beradu kening tapi Siyeon tidak menangis kesakitan.

" oke kali ini mama tahu sendiri kalau Oppa mulai jahil. Tapi kenapa Siyeon membalas seperti itu. memukul kening oppa lalu menggigit pipinya? Sian oppa sampai menangis nak "

' mama, tu cayah Yeon? '

" apa? mama tidak paham Siyeon bilang apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" apa? mama tidak paham Siyeon bilang apa. Jangan mengomel Yeon "

Siyeon gusar, menggaruk hidung karena mama tidak paham atas ucapannya.

" mama harusnya marah dengan Siyeon. Mama Cuma khawatir, ini sudah 2x Siyeon seperti ini. sakit nak. Apa tidak pusing huh? "

"........"

" Sian oppa saja langsung pusing. Bilang kalau banyak bintang. Apa Siyeon tidak? "

Siyeon menatap Jongin dengan kedipan lucu. 2 kuncir kanan kirinya membuat Jongin gemas. Terima kasih ya papa sudah mau menguncir si magnae Wu.

" jangan pakai kening lagi. Mama tidak mau ada apa-apa dengan Siyeon dan oppa. Ini kepala tidak boleh dipukul. Sakit. Cukup dengan Siyeon mengomel saja, tidak boleh memukul. Mengomel saja. Kalau Siyeon suka memukul nanti jadi kebiasaan sampai besar. Siyeon mau jadi tukang pukul kalau besar nanti ?"

"..........."

" tidak mau kan. Jangan jadi tukang pukul. Jangan tiru kebiasaan mama yang suka pukul. Terutama papa. Tidak boleh ditiru "

Tegas Jongin. Mama tidak pernah setegas ini padanya dan Siyeon tidak tahu harus merespon apa. Hatinya tiba-tiba sakit melihat mama begitu tegas dengan kedua alis mengerut belum lagi mama yang menatapnya tajam. Entah mengapa lidahnya kelu, tidak mau mengeluarkan bentuk protes. Siyeon hanya diam menatap mata bulat mama. Menakutkan. Sungguh, dia jadi takut sampai akhirnya Siyeon mencebik dan menangis..

OH MY DIDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang