Hai namaku Wu Sian... Aku adalah haters nomor 1 untuk Wu Sehun. Kenapa haters? Yaaa itu karena dia selalu memonopoli mama, jelek, jahil, tukang tidur, tembok berjalan dan Wu Sehun itu suka sekali mencium mama... Oh dan lagi, aku adalah ketua...
Sehun melempar tubuh ke atas karpet tebal begitu melihat Sian tertawa mengejek karena gagal memanggilnya dengan kata 'papa'
Sudah seminggu ini Sian di training papa untuk menyebut kata yang benar. tapi yang ada malah Sian terus menerus memanggilnya Ucehu. Astaga. Namanya itu Wu Sehun,bukan Ucehu. Sehun ingin menangis rasanya. Ia bahkan mendeath glare Shixun dan Jongin yang ikut tertawa mengejeknya. Bahkan mereka berdua berkonspirasi. Tidak bisa dibiarkan. Tidak boleh.
" ucehu !! "
Sian kembali memanggilnya. bahkan bayi 7 bulan ini sampai tertawa dan menunjuk-nunjuk Sehun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" aduh Sian~~ ini papa. Bukan Ucehu. Ini papa nak "
" hihihi "
" ini papa~~ "
Ujarnya putus asa. Ia bahkan sampai merengek di depan anak sendiri.
Sementara itu, Jongin yang sibuk dengan acara menyetrikan, ditemani si sulung. Mereka berada di ruangan berbeda namun masih bisa mendengar nada frustasi papa pada Sian. Shixun bahkan tertawa diam sambil menutup mulutnya karena mama menyuruhnya tidak boleh berisik atau papa akan mendengar tawa Shixun
" mama, didi ucu ya "
" iya, adik belum bisa memanggil mama papa "
" duyu Chun ica kan mama ?"
Jongin menoleh pada si sulung dan tersenyum. mengangguk sebagai jawaban sebelum ia melipat kemeja Sehun
" iya, dulu bahkan shixun hyung berbicara kata pertama dengan memanggil mama. setelah itu baru papa "
" waaah chun intal ya ma "
" tentu saja. anak mama ini pintar sekali "
Jongin mencubit hidung Shixun membuat si sulung tertawa menunjukkan deret gigi rapinya.
" mama cuda ?"
" sebentar lagi selesai. Hyung bisa meninggalkan mama sendiri disini "
" cidak au. Chun au mama "
" kenapa ?"
GREP
Jongin terkejut, Shixun tiba-tiba memeluknya lalu mendongak
" chun cayang mama. papa juja didi juja "
Jongin terenyuh. Ia mematikan sambungan listrik pada setrika dan membalas pelukan bayinya