Sepi.... Baru saja ditinggal, apartemen sudah sepi. Hanya ada dirinya, dan 2 tukang rusuh turunan Jongin. Jam menunjukkan pukul 10, seharusnya mereka sudah bangun tapi kenapa malah nyenyak. Sehun juga sudah mengirimi pesan pada Jongin tapi nihil. Sepertinya ia masih berkonsultasi pada professor. Sehun merebahkan diri di ranjang, menyalakan TV dengan volume kecil. Menepuk pantat berpampers Siyeon, Sehun juga berusaha membangunkan mereka berdua. Ini sudah sangat siang, jika diteruskan tidur maka yang ada mereka akan sangat aktif di malam hari. Sehun menoel noel pipi Sian, mulai dari frekuensi kecil sedang sampai tinggi. Bahkan mencubit. Siyeon pun sama, ia mengecupi pipi bayinya, hanya ada reaksi kecil. Siyeon menggeliat tapi tak berniat membuka mata. Salah apa coba dia, susah sekali membangunkan tukang tidur.
" bangun naak "
Ujar papa di telinga Siyeon. Ia juga meniup niup pelan telinga Siyeon. Sian pun sama, ia mengecupi pipi sampai basah dan yang Sian lakukan hanya menghalau Sehun.
" bangun nak "
Tidak kunjung berhasil, Sehun mencoba menggendong Siyeon dan itu membuat si bungsu membuka mata namun hanya sedetik lalu kembali tidur. Memposisikan Siyeon menghadap dirinya, Sehun kembali menepuk pantat sedikit keras.
" bangun anak cantiknya papa. Banguuun sayang "
Sehun terus meniup niup daun telinga Siyeon. Merasa risih perlahan Siyeon membuka mata. Mengerjap sambil menguap. Keduanya saling tatap, dengan papa yang tersenyum
" selamat pagi menjelang siang anak cantik "
Ujar Sehun mengecup kening Siyeon. Siyeon menguap sambil mengerjap mata mengumpulkan nyawa. Merasa jika sudah cukup mengumpulkan nyawa. Giliran Sian. Sehun terus menggoyang tubuh Sian hingga akhirnya si tukang tidur pun terbangun.
Keduanya duduk berdampingan dengan menguap secara bersamaan. Papa sedang di kamar mandi menyiapkan acara mandi yang pasti akan lama. Papa sudah keluar waktunya menelanjangi keduanya dan meletakkan di bath up.
" chun yung ana ?"
" Shixun hyung pergi dengan bibi Minseok "
" ana ?"
" pergi ke rumah nenek Kim "
" ndak ajak Ian ?"
" tidak, karena Shixun hyung juga sedang sekolah "
" Huuh ? ndak aham "
" intinya Shixun hyung dan adik Soyul pergi ke rumah nenek Kim, dan Sian Siyeon dirumah dengan papa mama "
" ian au tud ucehu "
" NNAAAA !!!! "
Sian menunduk melihat adiknya yang mengerutkan kening begitu ia mengucapkan kata ucehu. Merasa lucu, Sian yang tidak mau bertengkar lagi akhirnya memanggil papa karena Siyeon sudah membawa mangkuk mainan.
" ya ya papa "
Seolah paham, Siyeon mengangguk dan bermain busa kembali.
" yama ?"
" iya "
" adi ni ni da mama uyaat ian ma uce.... Ndak ndak ndak, papa ?"
'tersenyum'
" iya hanya kita berempat "
" huuuh, ote ote "
Sehun memainkan busa dan meletakkannya diatas kepala Siyeon, bayi 1 tahun itu tertawa dan mengepak-ngepak air membuat gelombang besar yang untungnya tidak direspon dengan Sian.
" au ain yama ni ni "
" oke papa ijinkan "
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY DIDI
General FictionHai namaku Wu Sian... Aku adalah haters nomor 1 untuk Wu Sehun. Kenapa haters? Yaaa itu karena dia selalu memonopoli mama, jelek, jahil, tukang tidur, tembok berjalan dan Wu Sehun itu suka sekali mencium mama... Oh dan lagi, aku adalah ketua...