Papa pun pergi ke apartemen tetangga. Terlihat sepi, tentu saja. Menarik nafas, papa mencoba menekan tombol pintu. Tekanan pertama tidak dibuka, hingga papa menekan kembali dan nihil. Mengernyitkan kening, ia menjadi kefikiran seperti yang istrinya pikirkan tadi. Sehun pun pergi dari layar monitor dan begitu berbalik ia melihat Jongin dan keempat bayinya berdiri di depan pintu dengan cara menggemaskan. Sehun menyuruh Jongin mendekat dengan yang lain.
" tidak dibuka?"
" tidak, coba kau sekarang. Aku yakin mereka ada di layar monitor "
'mengangguk'
Mama mencoba menekan tombol untuk kali pertama. Tidak ada jawaban sampai akhirnya mama menekan lagi dan ia mendengar jika tombol suara monitor itu dinyalakan.
" si.. siapa ?"
" eoh perkenalkan aku, Park Jongin. Penghuni apartemen sebelah. Kita tetangga. Hanya ada 2 apartemen disini. Kenalkan ini Suamiku Wu Sehun dan keempat bayi kami "
Ujar Jongin dengan menarik Sehun dan ia satu persatu menggendong para bayi menuju layar monitor. Beberapa detik setelah perkenalan. Tidak ada jawaban sampai akhirnya pintu terbuka sedikit dan mau tak mau Sehun Jongin mengintip. Ada sebuah kepala menyumbul keluar.
" halo, kami tetangga sebelah. Maaf menganggu kalian, tapi kurasa kalian terlihat ketakutan tadi saat bertemu denganku. Apa kalian butuh bantuan ?"
Ujar Jongin sembari menggendong Siyeon di pinggang kanan.
" mama yiat "
" ssshhhtt "
Sian menyenggol kaki mama dan berdiri di depan pintu. Mendongak dan melihat ada laki-laki berambut blonde yang mengintip di balik pintu. Laki-laki muda itu menatap mereka dari atas sampai bawah lalu memalingkan muka.
" mereka tetangga kita "
" oppa~~ takut "
Terdengar suara lirih di balik tubuh sang lelaki. Jongin dengar itu.
" halo, kenalkan namaku Park Jongin kami tetangga sebelah. Ini suami dan keempat bayiku "
" ha.. halo.. "
" maaf aku menganggu kalian, tapi kulihat kalian ketakutan. Apa perlu bantuan kami ? karena di lantai ini hanya ada 2 apartemen "
" mmmaaaah "
" sebentar sayang, mama sedang bicara dengan imo "
Jawabnya pada Siyeon yang menepuk dada Jongin. Sehun menyuruh sang istri minggir lalu ia berhadapan dengan tetangganya.
" istriku bilang kalian terlihat ketakutan, apa kalian butuh bantuan? Kami siap membantu "
Kali ini papa yang bicara. Hingga akhirnya sang lelaki membuka sedikit lebih lebar pintunya dan menyuruh mereka masuk.
" sebaiknya kita masuk ke dalam tuan "
" baiklah "
Semuanya pun masuk, Sehun menyuruh bayinya untuk melepas sandal dan berjalan dengan sopan bergandengan tangan menuju ruang tamu yang Cuma ada karpet kecil. Duduk berhadapan dengan Siyeon di pangkuan Jongin dan Soyul di pangkuan papa. Sehun Jongin saling memandang dan melihat jika gadis muda ini terus menerus meremat tangan sang lelaki dengan erat.
" kami, baru pindah hari ini. Ku dengar ini apartemen dengan penjagaan teraman di Seoul. Rekomendasi dari pamanku "
" ya kau benar, kami sudah tinggal hampir 5 tahun disini. Sebelum kalian ada 2 keluarga yang tinggal disini. Kalian dari mana ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY DIDI
General FictionHai namaku Wu Sian... Aku adalah haters nomor 1 untuk Wu Sehun. Kenapa haters? Yaaa itu karena dia selalu memonopoli mama, jelek, jahil, tukang tidur, tembok berjalan dan Wu Sehun itu suka sekali mencium mama... Oh dan lagi, aku adalah ketua...