" cium mama dulu "
CUP
" Chun koya ya mama "
" iya, jangan nakal ya nak. Mama bawakan bekal banyak, nanti kalau ada teman yang mau, dikasih yaa "
" ote mama. Chun anci uyang ndiyi mama "
" tidak boleh, nanti mama jemput "
" mama cidak koya "
" mama sekolah nanti setelah Shixun hyung pulang "
" ote mama, tha tha "
Shixun melambaikan tangan, berjalan masuk ke dalam gerbang sekolah. Jongin mengamati si sulung dari gerbang depan dan begitu ia berjalan bersama teman sekolah yang lain, ia pun tersenyum. Shixun benar-benar sudah besar.
Berjalan kembali ke rumah, Jongin tadi meninggalkan anggota keluarga yang lain dalam keadaan tidur. Tidak ada yang bangun kecuali dirinya dan Shixun. Jongin biarkan saja, mungkin setelah ia pulang mereka akan bangun. Tapi itu hanyalah isapan jempol belaka, nyatanya Sehun dan ketiga bayi yang lain masih terlelap tidur padahal sudah pukul 8. Heran juga si mama. Ia kembali membiarkan dan lebih menyiapkan sarapan, pukul setengah 9 nanti mereka harus bangun semuanya. Untung Shixun tadi sudah sarapan sederhana dan juga Jongin membawakan bekal kimbab dan potongan buah strawberry. Jadi aman. Dan kali ini mungkin membuat masakan ringan saja. Nasi telur mata sapi, kimchi dan tumis ayam kecap. Selesai memasak, kini ia harus membangunkan yang lain. Sehun hari ini juga bebas, ia tinggal menunggu waktu wisuda bulan depan. Sedang dirinya, masih harus menunda di semester berikutnya.
" Sehun, Sehun. Bangun ayo bangun "
Ujar Jongin dengan lirih dan si papa masih tidak berkutik. Ia malah memeluk guling dan berbaring miring berhadapan dengan Siyeon.
" Sehun, bangun sudah siang "
Lagi mama menggoyangkan tubuh papa dan berhasil, Sehun mulai mengulat dan merenggangkan diri. Membuka mata dan tersenyum melihat istri cantiknya berada tepat di hadapannya. Sehun mengangkat kepala lalu memberikan kecupan selamat pagi.
" bangun, ini sudah siang "
" eumbh, maaf. Aku mengantuk "
" tentu saja, kau menonton bola sampai pukul 2. Cepat bangun "
Ujar Jongin sambil mengangkat Siyeon dan menggendongnya, membangunkan si magnae dengan cara menepuk paha dan Siyeon langsung membuka mata perlahan dan menatap mama dengan tatapan bulat
" selamat pagi cantik "
Mendengar ucapan cantik, Siyeon tertawa kecil memperlihatkan gusi merah muda. Soyul pun demikian, berada di gendongan papa dan kini giliran Sian. Hmmmb tukang tidur yang sesungguhnya. Soyul meminta turun dan si kecil sudah berjalan tertatih menjauhi papa mama diikuti Siyeon. Si kakak menggenggam tangan sang adik dan mereka menguap bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY DIDI
General FictionHai namaku Wu Sian... Aku adalah haters nomor 1 untuk Wu Sehun. Kenapa haters? Yaaa itu karena dia selalu memonopoli mama, jelek, jahil, tukang tidur, tembok berjalan dan Wu Sehun itu suka sekali mencium mama... Oh dan lagi, aku adalah ketua...