OH MY DIDI

OALAAAHHHH~~~

Sehun menggeram, kesal pada istrinya yang tiba-tiba pergi dari rumah selepas sarapan. Meninggalkan 4 bayi padanya 'lagi'. Okelaah kalau alasan yang pertama itu karena mama mengejar tugas akhir tapi yang kedua? Papa bahkan tidak tahu alasannya. Papa biarkan saja, toh tidak ada yang ia kerjakan karena cuti mendadak yang istrinya bilang tadi.

" mama ana papa?"

" mama ada misi ?"

" ici ?"

" iya, jadi kita berlima lagi ya sayang biarkan mama pergi sebentar "

" yama papa ?"

" hmmmb tidak tahu, mungkin beberapa hari saja "

" chun koya, ica?"

" bisa, Shixun hyung nanti sekolah seperti biasa. Papa yang akan atur itu "

Ujarnya pada Shixun yang turut ikut duduk disamping papa bersila menatap jendela kaca besar apartemen mereka.

" ayo didi yeon ais, ana papa ?"

" ada apa, adik bungsumu bucin dengan papa nak "

" huh ?"

" lupakan. Semua akan baik-baik saja kecuali adik laki-lakimu "

" didi ian ?"

" naaah tahu begitu "

Sehun tertawa mengangkat si sulung ke gendongan lalu mengecup pipinya berkali-kali membuat bayinya tertawa senang.

" Shixun "

" ya papa ?"

" mau pergi ke luar ?"

" ana ?"

" hmmmb terserah kakak saja, mau ke taman bermain, pusat perbelanjaan atau kebun binatang ?"

" cidak da mama, papa epot "

" tidak tidak, papa tidak akan kerepotan. Duuuh anak papa perhatian sekali siiih, papa kan makin cintaaaaa nanti "

" hihihih chun cayang papa "

" oh iya sayang, bukan cinta. Kalau cinta untuk mama seorang "

Gemasnya, Sehun mengecup pucuk kepala si sulung lalu mendekap erat sambil terus menatap luar jendela.

" au nni nni jji jji papa "

" kakek nenek siapa sayang ?"

" nni nni uu papa, au ain ain yenang "

" oke setuju "

.

.

.

.

Meanwhile,,,,

" 14 januari 1999 "

" naaah kaan naaaahh "

" kebetulan Jong "

" tidak tidak tidak, tidak mungkin "

" tidak mungkin bagaimana siiih "

" kau ini bodoh atau bagaimana siih Baek, sudah jelas tertera dia lahir 14 januari 1999 di Seoul, lalu aku kan juga lahir di tanggal dan tempat yang sama "

" KE BE TU LAN "

" tidak "

BUGH

" aduuuh "

" aku merasa kasihan dengan suamimu yang ternyata punya istri setumpul dirimu "

" aku tidak tumpul, aku hanya berkata yang sebenarnya "