" papa ana ?"
" jalan-jalan, hari ini waktunya Shixun dan papa jalan-jalan "
" mama ?"
" mama dirumah dengan adik "
" napa cidak ?"
" hmmmb, kenapa ya? yaa karena papa ingin pergi berdua dengan Shixun "
" cian anci ais ais papa. Uyang ja "
" eeh tidak apa-apa. adik tidak akan menangis "
Shixun mengerutkan kening, ia menyesap susu yogurt yang tadi dibelikan papa sebelum naik bus.
Bayi 32 bulan ini memiringkan tubuh dan menatap pemandangan jalanan di sisi kiri. dengan masih menggenggam botol susu yogurt, Shixun kembali berceloteh. Menyebutkan beberapa jenis kendaraan yang ia kenali dari buku pengetahuan umum serta berceloteh mengenai warna
" biyu, meyah, titi "
" putih sayang "
" titi papa "
Sehun mengalah, ia menunduk dan mengecup rambut Shixun yang sudah ia kuncir apel. Efek terlalu panjang rambut.
Mereka turun di halte terdekat sebuah pusat perbelanjaan. Sehun memiliki rencana sebenarnya. yakni memangkas rambut Shixun. Sudah panjang bahkan jika di sisir kedepan membentuk poni itu sudah hampir mendekati ujung hidung. Shixun selalu menolak di potong karena ia sayang dengan rambut halusnya, tapi yang namanya orang tua pasti akan was-was. Shixun bukan bayi perempuan yang harus memanjangkan rambut, dan juga ia beberapa kali nampak risih dengan rambutnya. Sehingga beberapa waktu ini Sehun dan Jongin mengikat rambutnya menjadi apple hair. Sehun menggandeng putranya berjalan masuk ke dalam pusat perbelanjaan. Shixun nampak kagum dan terus mengangakan mulut. Dengan setelan kemeja dan celana jeans, Shixun nampak seperti model cilik. Belum lagi, mata bulat, hidung mancung dan visual yang menonjol. Dan lagi, laki-laki berstatus papanya juga terlihat modis dengan memakai kemeja berwarna putih dan celana jeans ketat hitam. Keduanya seperti papa dan anak model. Bahkan Sehun tidak menampik jika mereka sedikit menjadi pusat perhatian karena visual mereka. Sehun sedikit sombong dengan menaikkan dagu dan menyugar rambut nya yang juga memanjang. Hingga membuat beberapa wanita memekik kecil dan berkali-kali memuja mereka.
Sehun dan Shixun memasuki sebuah salon. Mereka bertemu dengan seorang penata rias yang menyambut mereka dengan ramah.
" halo selamat siang tuan. Ada yang bisa kami bantu ?"
" waaah papa, tu tu yiat. Oyen "
Sehun menunduk begitu juga si penata rias cantik ini. Shixun sudah menarik tangan papanya untuk pergi mendekati aquarium raksasa di dalam salon tersebut.
" shixun ingin melihat oren ?"
" ya papa "
" oke, lihat sendiri ya. papa masih mau berbicara dengan noona "
" ote ote papa "
Sehun melepaskan genggaman sang putra. Shixun berlari mendekati aquarium dan berdiri tepat di sana. Untuk beberapa saat Sehun mengamati sang putra yang nampak aman dan kembali menatap wanita cantik ini.
" aku ingin memotong rambut putraku. Tapi dia selalu menolak, jadi kufikir aku akan melakukan hal lain "
" apa tuan? "
" mengkritingkan rambut. Apa bayiku bisa? dia berumur 32 bulan "
" tentu tuan, kami memiliki beberapa perawatan khusus untuk balita. Dengan bahan organik dan tentunya aman digunakan. Disini kami memiliki sertifikat sebagai salon ternama "

KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY DIDI
General FictionHai namaku Wu Sian... Aku adalah haters nomor 1 untuk Wu Sehun. Kenapa haters? Yaaa itu karena dia selalu memonopoli mama, jelek, jahil, tukang tidur, tembok berjalan dan Wu Sehun itu suka sekali mencium mama... Oh dan lagi, aku adalah ketua...