" jji jji ?"
Shixun baru saja bangun dari tidur dan langsung mencari bibi Song. Ia ingat,dirumah hanya ada mereka berdua dan supir. Paman Ko.
" sebentar ya "
Bibi Song sedang menata baju Shixun. Mereka akan pergi ke rumah sakit. Hari ini. jadi selama seharian kemarin, Bibi Song tidak pergi ke rumah sakit. Mereka akan datang di hari kedua.
" mama ?"
" kita akan bertemu mama. setelah ini kita mandi dan pergi bertemu mama "
" aeyi ?"
" iya, aeri "
Shixun tersenyum. ia menguap dan merebahkan kembali tubuh mungilnya di ranjang dan memeluk Vivi.
Shixun sudah tidak sabar. Ia terus saja berceloteh menyuruh bibi Song untuk cepat berjalan. Shixun sudah tidak sabar, ia bahkan sekarang meminta paman Ko untuk menggendong dan mengantarkannya ke rumah sakit.
" jji jji ~~~ "
Pekiknya tidak sabar membuat kedua orang baya tersebut gemas.
" sebentar ya, ayo masuk "
" eumbh "
Shixun menurut, ia duduk di kursi balita dan paman Ko membantunya memakai sabuk pengaman.
Perjalanan ke rumah sakit, Shixun terus bertanya apa mereka sudah sampai? Dan itu terjadi setiap 5 menit. Namun keduanya dengan sabar menjawab jika sebentar lagi akan sampai. Shixun gemas, kenapa lama sekali. Ia bahkan terus menerus memainkan jari-jemari karena resah. Tiba di halaman parkir rumah sakit, Shixun berjengit dan menatap sekitar
" cuda?"
" iya, sudah sampai. Ayo turun "
Shixun mengangguk semangat. Ia turun dari mobil dan menungu bibi Song. Berjalan di sepanjang lorong, itu bagi bibi Song. Tapi bagi Shixun tidak. ia berlari mengabaikan ucapan paman Ko. Hingga di ujung lorong, mereka bertemu dengan Chanyeol yang baru akan pulang.
" NNI NNI !!! "
Teriak Shixun kencang. Chanyeol tersentak dan tersenyum, ia berlutut menunggu sang cucu berlari ke arahnya
HUP
" nni nni, indu indu "
" halo sayang "
" muach "
Chanyeol menggendong cucunya gemas. Ia menyapa 2 orang baya di hadapannya dengan ramah
" mau melihat adik bayi ?"
" aeyi "
" oke, kakek antar "
" eumbh "
Shixun semangat. Ia memeluk leher Chanyeol dengan lengan kanan dan menyuruh kakeknya untuk segera berjalan.
Di lain tempat, Jongin menatap pahatan sempurna bayi laki-lakinya. Setelah insiden gempar di ruang operasi. Jongin akhirnya menyadari, jika memasukkan lagi bayinya ke dalam sangat tidak mungkin. Oleh karena itu, dengan sisa tenaga yang ia punya. Ia mencoba bangkit guna melihat bayi merahnya. Tampan. Dan itu membuatnya menangis. Dan sekarang, bayi mungil ini tidak berhenti menghisap ASI yang sangat ia perlukan.
" hey, kau tampan. Tampan seperti kakakmu. Besok kalau sudah besar, jangan jadi anak brengsek macam papa yaa "
" aku mendengarnya "
" dasar telinga gajah "
Cibirnya. Tentu saja Sehun mendengar, yaa karena lelaki itu ada di samping Jongin. mengawasi baby Wu sambil memeluk istrinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY DIDI
General FictionHai namaku Wu Sian... Aku adalah haters nomor 1 untuk Wu Sehun. Kenapa haters? Yaaa itu karena dia selalu memonopoli mama, jelek, jahil, tukang tidur, tembok berjalan dan Wu Sehun itu suka sekali mencium mama... Oh dan lagi, aku adalah ketua...