CICUN

7.3K 424 64
                                    

Jongin menatap pantulan diri di cermin kamar mandi. Dia dalam kondisi telanjang. Ritual pagi sebelum mandi adalah mengusap baby tummynya dan sedikit mengajak mengobrol. Dan juga terkadang ia mulai melihat adanya perubahan diri. dimulai dari payudara yang kencang dan sedikit membesar, perut nya yang membesar karena terjadi pembesaran rahim dan juga tubuhnya yang sedikit bertambah berat. Ia akui sejak mengandung, berat badannya bertambah 5 kilo. Itu adalah hal yang lumrah. Dokter bahkan berkata jika itu hamil biasanya akan bertambah 10 kilo bersama berat badan janin. Menghela nafas, tapi selanjutnya ia tersenyum. Ia bangga dan terharu sekaligus. Setelah kehilangan baby twins setidaknya dalam jarak tidak terlalu jauh ia mengandung lagi. Terima kasih Tuhan.

" baiklah aeri, kita harus cepat mandi sebelum kakakmu menangis mencari mama "

Ujar Jongin, berjalan ke bilik bilas dan mulai membersihkan diri.

15 menit kemudian, Jongin keluar dari kamar mandi dengan memakai dress santai. Akhir pekan, pagi ini mereka berencana pergi piknik di daerah sungai Han. Jongin keluar kamar mengendap-endap untuk sampai di dapur. Mengambil kuncir rambut dan mengikat rambut panjangnya menjadi 1. Jongin pun mulai membuat bekal, meski ibu Wu berpesan agar ia tidak boleh membawa bekal tambahan. Tapi ia hanya membawa nasi kepal dan jelly. Itu saja, lagipula jelly untuk Shixun sudah ia buat kemarin malam. membuat beberapa nasi kepal dan meletakkan di wadah makan, Jongin membereskan peralatan dapur dan ia bermaksud untuk pergi kembali ke kamar tapi yang ada malah suami dan putranya lebih dahulu menyusul ke dapur.

" mama~~~ "

" utututuuuu sini sini "

Jongin mendekati Shixun dan menggendongnya. Dokter bilang Jongin masih boleh menggendong Shixun tapi jika memasuki kehamilan 7, ia harus stop tidak boleh menggendong

" mama mau membangunkan Shixun, tapi sudah bangun duluan "

Ujarnya sembari membawa nya ke atas sofa. Shixun memeluk tubuh Jongin dan mengusap-usap wajahnya di dada sang ibu

" ma cidak da. Chun banun papa "

" mama mandi, trus buat bekal buat piknik "

" untung tidak menangis "

" aduuuhh berat Wu, aku sudah bawa 2 orang "

" tambah 1 sayang "

Jongin mendengus kesal. Kebiasaan setiap pagi, kedua lelaki tampannya akan menyender ke tubuh Jongin. hanya beberapa menit dan Sehun bangun, ia tidak mungkin membebani Jongin dengan tubuh bongsornya terlalu lama

" semua sudah siap ?"

" tinggal susu "

" aku siapkan "

" oke "

" maa cuu "

" nanti setelah sarapan, kalau minum susu dulu nanti Shixun tidak mau makan "

" eumbh "

Shixun patuh, kembali memeluk mama dan bermain pada kancing dress Jongin

Mereka bersiap, sudah cantik dan tampan. Rapi juga jangan lupa. Sehun membawa 1 tas perlengkapan Shixun dan juga tas bekal. Jongin membawa gendongan dan menggandeng sang putra. Mereka bertiga berjalan di lorong apartemen dan memasuki lift.

" maa pipi awa ?"

" sudah mama masukan di tas Shixun "

Shixun tertawa ia memeluk kaki sang ibu dan mendongak.

Berjalan di lobby apartemen, mereka menunggu jemputan dari keluarga Wu. Joonmyeon bilang mereka akan menjemput. Tidak menunggu lama mobil keluarga itu datang.

OH MY DIDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang