CHAPTER 05

4.6K 474 67
                                    

SELAMAT MEMBACA
^^
----

"Hay semuanya, Zenika yang gemoy datang!" Pekik Zeni saat memasuki basecam.

"Gak usah teriak kalik, orang di sini gak budeg" Ucap Lino anggota RESPECT.

"Terserah gue dong, bukan urusan Lo" Balas Zeni sewot. Lalu mendudukkan bokongnya di sofa.

"Ngapa Lo ke sini? Emang Lo gak sekolah?" Tanya Andi yang sedang asyik menghisap rokok di tangannya.

"Nggak lah gue kan udah pintar" Lirih Zeni. Anggota RESPECT yang berada di basecam memutar bola mata malas melihat kepedean Zeni.

"Gak percaya gue!" Sahut Fadel.

"Ya emang seharusnya kalian gak percaya, mana mungkin gue pintar. Sudah pasti lah gue di skors" Akui Zeni dengan cengengesan.

Lagi-lagi anggota RESPECT menatap malas pada Zeni, bisa-bisanya cewek yang satu itu bangga karena di skors.

"Kalian sendiri, kok gak sekolah? Bolos ya?" Tanya Zeni yang mendapat anggukan dari teman-temannya.

"Iya, bosen di sekolah" Ucap Fadel.

"Nah gitu bagus tuh, jangan belajar, ribet kalian gak akan kuat" Ucap Zeni tanpa pikir panjang.

Entah dari apa tercipta otak Zeni sehingga ia dapat berbicara seperti itu. Sama sekali tidak memikirkan tentang belajar. Yang ia tahu hanyalah hantu dan hantu.

Andi menggeleng-gelengkan kepalanya, tidak menyangka kalau ada orang seperti Zeni. Mereka yang bandel saja tidak sebegitunya, ini Zeni lebih parah dari badboy kelas unggulan.

Suasana hening sejenak, semua sibuk dengan pikiran masing-masing. Zeni, gadis itu sedang mengotak-atik laptopnya yang ia bawa dari rumah tadi.

"Guys, dari pada kalian gak ada kerjaan gitu mending sini kita nonton film horor. Seru loh" Ajak Zeni, yang membuat anggota RESPECT itu seketika tidak tenang.

Emang semua teman-teman Zeni itu takut dan tidak suka dengan semua yang berhubungan dengan hantu.

"Halo, oh iya gue kesana sekarang" Ucap Fadel yang seolah ada yang menelponnya, padahal tidak ada sama sekali. "Gue pergi dulu ya, ada urusan" Tambahnya kemudian berlari keluar basecam.

"Perut gue sakit banget" Lirih Lino yang langsung ngacir entah ke mana.

"Emaakkkk" Teriak Andi berlari keluar.

Begitupun yang lainnya, semua menghindari ajakan Zeni tadi.

Kini tinggal Zeni yang berada di basecam, ia menatap malas teman-temannya. Selalu saja ada alasan saat dirinya mengajak mereka menonton.

"Penakut banget sih, padahal cuman nonton aja. Lagian ini juga masih pagi" Cibir Zeni lalu fokus dengan filmnya.

**

Masih di tempat yang sama, yaitu basecam. Anggota RESPECT kini tengah berkumpul di sebuah tempat yang seperti rumah ini.

Jessen dan yang lain juga sudah pulang sekolah dan bersantai di basecam mereka.

Suasana hening, tidak ada yang membuka suara. Semua asyik dengan kegiatan masing-masing. Ada yang main game, ada yang rebahan, ada yang makan, dan ada yang tidur.

"Gabut banget sih, kalian gak ada niat buat cari masalah gitu" Lirih Zeni yang sedari tadi berguling-guling di atas karpet.

"Di otak Lo yang ada buat masalah aja yah" Ucap Jeccki yang sedang main game dengan Gevin dan Arsen.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang