CHAPTER 46

2.8K 310 21
                                    

Secara batin aku terluka
Secara emosi aku kacau
Secara mental aku depresi
Secara fisik aku tersenyum:)

_Zenika Aurora_

SELAMAT MEMBACA
^^
----

Tak terasa sudah tiga hari hubungan asmara Syifa dengan Ariel tidak baik-baik saja. Keduanya tidak ada yang ingin berbicara duluan, bahkan Syifa sama sekali enggan menatap Ariel jika berada di sekolah. Hatinya terlanjur sakit, dan cowok itupun tidak merasa bersalah sedikitpun.

Kini Syifa berada di taman belakang sekolah, beginilah setiap harinya. Gadis itu akan menghabiskan waktu istirahatnya dengan menyendiri. Karena tidak mungkin juga mengajak Zeni, gadis itu hanya di kelas dan terus belajar.

Syifa menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dengan malas. Sungguh hari-harinya menjadi membosankan setelah Zeni tidak lagi seperti dulu. Ia hanya menghabiskan waktunya sendiri tanpa ada Zeni yang menemani.

"Gue pengen kayak dulu lagi Zen," Gumam gadis itu nyaris tak terdengar. Ia menatap lurus ke depan, hatinya sakit di karenakan dua orang sekaligus. Sahabat dan pacar. Hati Syifa seperti di iris-iris, bawaannya ingin menangis terus.

"Kasian, yang gak ada temannya!"

Perkataan itu mampu membuat Syifa menoleh ke samping dan mendapati Rika yang tersenyum menyebalkan. Syifa mengalihkan pandangannya, malas sekali melihat wajah nenek lampir di sampingnya.

"Gimana rasanya di bentak pacar sendiri?" Tanya Rika di susul dengan tawanya.

Syifa tidak menjawab sama sekali, ia hanya fokus menatap ke depan. Dan itu mampu membuat Rika menahan kesal.

"Sakit kan rasanya? Makanya jangan cari gara-gara sama gue! Seorang Merika Avanka kok di lawan!" Celutuk Rika yang sama sekali tidak di tanggapi oleh Syifa.

"Oh, jadi setelah di bentak Ariel, Lo jadi bisu?"

"Lo itu gak pantes buat Ariel, Lo lihat aja gue bakalan hancurin hubungan kalian! Sampai kalian benar-benar putus, haha."

Syifa menatap tajam Rika, ia berdiri dari duduknya. "Lo pikir gue peduli? Haha, gak sama sekali!!" Ucap Syifa kemudian pergi dari sana, tak lupa pula ia menabrak bahu Rika dengan kencang.

"Sialan Lo Syifa!! Lo lihat aja nanti!!" Batin cewek itu.

"Non, sebaiknya Non Zeni kembali ke kelas,"

Suara itu tertangkap oleh indera pendengaran Rika, ia mencari asal suara dan melihat Zeni bersama dua bodyguard berada di bawah pohon yang tidak jauh dari tempat Rika berdiri. Zeni melihat dan mendengar apa yang di ucapkan Rika pada Syifa barusan. Gadis itu menggeram kesal, Rika benar-benar ingin di lempar ke kandang buaya.

Rika menghampiri Zeni. "Hai!!! Gimana rasanya di benci semua orang?" Tanya Rika dengan tawanya.

"Kasian yang di paksa untuk terus belajar, gak mampu kan Lo? Ya iyalah, Lo kan bodoh!!" Tambah Rika menjulurkan lidahnya kepada Zeni.

"Miris amat nasib Lo, hahaha!!"

"Crazy!!" Ucap Zeni sebelum akhirnya meninggalkan cewek gila di depannya.

Lagi-lagi Rika menggeram kesal, tapi tak apa, ia sudah berada di titik teratas. Ia bahagia dapat membuat dua musuhnya menderita. Selanjutnya, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk menghabisi keduanya.

**

Zeni berjalan menuju kelas tak lupa dengan dua bodyguard di belakangnya. Nanti Zeni harus membujuk bodyguard meresahkan itu agar tidak memberitahu Papanya bahwa ia pergi ke taman belakang sekolah tadi. Sungguh, ia takut jika Reno tahu bahwa ia tidak belajar di jam istirahat, bisa-bisa pipinya akan memar lagi akibat tangan Pria itu.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang