SELAMAT MEMBACA
^^
----Malam yang cerah ini Syifa sedang berdiri di pinggir pantai, menikmati hembusan angin yang menerpa kulitnya. Gadis itu menatap lurus ke depan, moment-moment bersama Zeni dulu terlintas di pikirannya. Saat Zeni menghilang selama dua hari karena habis berdebat dengan anggota inti RESPECT dan itu semua karena Rika. Zeni dan Syifa menghabiskan malam hari itu dengan bercerita apa saja. Zeni menceritakan pahitnya kehidupan yang ia jalani kepada Syifa, gadis itu juga melepas rasa sakit yang mengganjal di hatinya, Zeni merasa lebih tenang setelah mengeluarkan isi hatinya. Dan Syifa sangat antusias mendengarkan segala curhatan sahabatnya. Dari situlah Syifa mengetahui semua yang di rasakan Zeni selama ini.
"Udah dua bulan lebih Lo pergi, tapi kenapa gue masih merasa ini seperti mimpi?"
Angin berhembus kencang, Syifa melipat kedua tangannya dan mengelus lengannya berniat mengurangi rasa dingin yang sangat menusuk ke kulitnya.
Gadis itu menatap sekitarnya, keadaan sekitar pantai sudah sepi. Mungkin karena cuaca yang sangat dingin membuat orang-orang segera meninggalkan area pantai. Tatapan gadis itu terhenti pada seorang cowok yang mengenakan pakaian serba hitam. Cowok itu berdiri tegak di dekat pantai dan membiarkan air pantai membasahi kakinya. Tatapannya lurus kedepan, Syifa penasaran, gadis itu mencoba mendekat.
"Kembali, gue mohon!" Syifa dapat mendengar apa yang di ucapkan cowok itu. Ia seperti mengenal suaranya, tetapi Syifa lupa siapa orangnya. Dengan rasa penasaran yang tinggi, gadis itu semakin mendekat.
"Kembali Ra, gue mohon, gue mau Lo kembali Aura!"
Deg
"Aura?" Batin Syifa yang berada di belakang cowok itu. Ya, sekarang Syifa tau siapa cowok itu. Akhirnya, cowok itu kembali setelah sekian lama menghilang tidak ada kabar.
"R-reyhan?" Panggil Syifa dengan gugup, gadis itu tidak terlalu yakin, ia takut jika salah orang.
Cowok itu berbalik, Syifa dapat melihat matanya merah habis menangis.
Grepp
Syifa diam membisu saat cowok yang ternyata adalah Reyhan memeluk erat tubuhnya. Syifa dapat merasakan pundaknya basah akibat air mata Reyhan. Gadis itu membalas pelukan Reyhan, ia tahu Reyhan masih terpukul akibat kepergian adiknya. Sama seperti dirinya yang masih mengharapkan kembalinya Zeni ke dunia.
"Gue mau Aura kembali," Lirih cowok itu di dalam pelukan Syifa.
Syifa melepaskan pelukannya, ia menatap Reyhan dengan senyum menyedihkan, "Bukan cuman Lo yang ingin Zeni kembali, semua orang menginginkan Zeni kembali Rey. Tapi itu gak akan mungkin terjadi, ini sudah menjadi takdir yang telah di tetapkan oleh Allah. Kita gak boleh egois, kita harus ikhlas agar Zeni tenang di sana. Biarin dia bahagia di sana, karena dia gak pernah bahagia di dunia. Udah cukup rasa sakit yang Zeni rasakan selama ini, Allah lebih sayang sama Zeni, makanya Zeni kembali duluan," Ucap Syifa dengan bulir bening yang luruh dari kelopak matanya.
"Lo sayang kan sama Zeni? Lo mau Zeni bahagia kan? Ikhlasin Zeni, Rey. Biar dia bisa istirahat dengan tenang," Tambah gadis itu. Reyhan menatap Syifa dalam, matanya meneduh.
Syifa menghapus sisa air mata Reyhan, "Pulang Rey, Om Reno butuh Lo. Tante Zila juga butuh Lo untuk kesehatannya. Ikhlasin semua yang telah terjadi, buka lembaran baru, menyimpan dendam dan kebencian tidak akan pernah membuat hidup kita tenang."
Reyhan mengerutkan keningnya, "Mama kenapa?" Tanya cowok itu yang sama sekali tidak mengetahui kondisi Zila.
"Tante Zila mengalami depresi berat hingga mengganggu kejiwaannya. Sekarang Tante Zila ada di rumah sakit jiwa, keadaannya parah," Ucap Syifa menjelaskan.
![](https://img.wattpad.com/cover/289240846-288-k564490.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENIKA [SELESAI]
HumorCita-cita gue cuman satu, Yaitu berteman dengan hantu. _-- Bukan cerita tentang hantu, tetapi cerita tentang cewek tomboy yang menggemari dan mengidolakan hantu. Zenika Aurora, Cewek tomboy yang lain dari yang lain. Hidupnya sangat tertutup, selalu...