CHAPTER 40

2.9K 328 16
                                    

SELAMAT MEMBACA
^^
----

Masih dengan seragam sekolah masing-masing, kedua gadis itu sedang bersantai di Caffe yang banyak di kunjungi oleh para remaja. Mereka Zeni dan Syifa. Keduanya memang janjian untuk bertemu hanya untuk sekedar beristirahat melepas lelah sehabis sekolah. Ralat, hanya Syifa yang sekolah, Zeni mah bolos aja.

Tampak keduanya sedang menikmati minuman yang mereka pesan. "Gimana tadi?" Tanya Syifa membuka suara.

"Kayak biasa." Balas Zeni.

Gadis itu tersenyum. "Semangat!!" Pekiknya menaikkan sebelah tangannya berniat memberi semangat untuk Zeni.

"Thanks!" Ucap Zeni membalas senyuman Syifa.

"Eh btw, besok gue ada kejutan buat Lo." Ucap Syifa yang membuat Zeni menaikkan sebelah alisnya.

"Kejutan apa?"

"Ada deh, kalau gue kasih tau berarti namanya bukan kejutan dong!" Balas cewek itu.

"Sok misterius Lo ahk!" Ucap Zeni yang sudah penasaran. Ia sih berharap kalau Syifa memberinya boneka hantu. Benar-benar nih Zeni.

"Udah liat aja besok, anggap ini hadiah atas pertemanan kita!"

"Jangan-jangan Lo mau bakar rumah orang tua Lo?" Tuduh Zeni.

"Ya kalik! bisa-bisa gue di coret dari kartu keluarga!"

"Haha, bagus!! Terus Lo jadi gelandangan!" Ucap Zeni dengan tidak ada akhlaknya disusul dengan tawanya yang membuat Syifa menatap malas pada temannya itu.

"Jahat bener doa Lo! Bisa-bisa rumah Lo nih yang gue bakar!!" Ucap Syifa menyeruput minumannya dengan kesal.

Zeni tidak menanggapi, gadis itu masih asik tertawa. Kegiatan Zeni dan Syifa tidak luput dari perhatian Rika dan Anessa yang sejak tadi berada di Caffe ini. Mereka duduk tidak jauh dari Zeni, kedua gadis itu memberikan tatapan yang berbeda dan sulit di artikan.

Rika menatap keduanya dengan tajam. "Malah semakin dekat mereka, awas aja, Lo berdua harus hancur sebelum rencana gue kebongkar!!" Batin cewek itu dengan senyum smirk di wajahnya.

Sedangkan Anessa menatap dengan nanar, ada perasaan sakit dihatinya yang ia sendiripun tidak tahu kenapa. Rasanya sesak saat melihat Zeni tertawa dengan seseorang. "Siapa sih cewek itu? Kok perasaan gue sakit lihat Zeni punya teman baru!" Batinnya mengalihkan pandangannya dari Zeni dan Syifa, berusaha menormalkan perasaannya.

**

Zeni mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, yang ia inginkan sekarang adalah bisa cepat sampai di rumah dan tidur. Jujur ia capek sekali. Saat sampai Zeni segera menaruh motornya di garasi, lalu berjalan menuju pintu utama.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Zeni yang mendapati Alex yang duduk di kursi teras rumahnya.

Cowok itu berdiri. "Main doang!"

"Lebih baik sekarang Lo pulang deh, gue capek, gue mau istirahat." Usir Zeni yang sama sekali tidak di tanggapi oleh Alex.

"Lo yakin ngusir gue?" Tanya cowok itu.

"Ya yakin lah, udah sana!"

"Yakin??" Tanya Alex lagi yang membuat Zeni kesal.

"Yakin seribu persen!!"

"Hm yaudah deh, padahal tadi gue mau ngajak Lo beli boneka ha_--"

"Gue gak capek, yok kita pergi sekarang!!" Ucap Zeni memotong ucapan Alex. Gadis itu menggandeng tangan Alex dengan semangat 45. Apa sih yang enggak untuk boneka hantu. Mau secapek apapun Zeni, kalau udah berhubungan dengan hantu, ya gadis itu jabanin.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang