SELAMAT MEMBACA
^^
----Di jalan yang padat ini Zeni tetap melajukan motornya dengan kencang, menyalip kendaraan lain dan menyanyi kuat seolah menyalurkan rasa sakit di hatinya.
Tadi Zeni mendapat telpon dari asisten rumah tangga di rumah orang tuanya, bahwa Reno Papanya Zeni dan Zila Mamanya sedang pergi berlibur ke luar negeri beserta kakak perempuannya yang bernama Elin tanpa mengajak atau memberitahu dirinya.
Ada rasa sakit di hatinya, siapapun yang berada di posisi itu pasti merasakan sakit hati. Sebegitu benci orang tuanya dengan dia sampai mereka pergi tanpa dirinya??
Zeni terus saja melajukan motornya tanpa arah dan tujuan. Ia juga sengaja tidak ikut berkumpul dengan sahabat-sahabatnya karena ia ingin menenangkan diri. Zeni tipe cewek yang tidak ingin orang lain tahu seberapa besar masalahnya. Gadis tersebut juga tidak pernah cerita pada siapapun tentang semua rasa sakitnya. Orang-orang mengira dia bahagia.
Di depan sana Zeni melihat sebuah geng motor yang menguasai jalan. Itu pasti geng Luce, geng motor itu emang terkenal selalu mencari masalah dan membuat onar. Seperti saat ini, yang mereka lakukan adalah menguasai jalanan, ungal-ugalan, mengganggu pengendara lain, menggeber-geber motor hingga menimbulkan bunyi berisik.
Seketika Zeni mendapat ide untuk mengerjai mereka. Lumayan untuk menyalurkan perasaanya yang hancur.
Zeni menancapkan gas kuat agar bisa mengejar geng Luce yang jauh di depan sana. Hingga gadis tersebut berhasil memotong mereka. Kini posisi gadis tersebut di depan, memimpin jalanan. Geng Luce yang merasa tidak terima terus mengejar Zeni hingga terjadilah aksi kejar-kejaran.
Zeni membawa jalan menuju tempat yang sepi. Hingga terdapat jalan buntu yang sudah tidak terpakai gadis tersebut segera mengerem motornya kuat.
Begitupun dengan geng Luce, mereka melepas helm lalu turun dari motor masing-masing. 20 anggota Luce dengan Devon ketuanya.
"Berani banget Lo cari gara-gara ratu RESPECT!" Ucap Devon mentap kesal pada Zeni.
Ia tidak menyangka kalau Zeni berani mencari gara-gara dengan gengnya padahal gadis tersebut hanya sendiri.
"Ya berani lah, sama Lo Lo doang mah kecil!" Ucap Zeni memandang remeh pada musuhnya.
"Lo cantik, sayang kalau di hajar mending kita main di basecam," Ucap Ferdi yang mendapat gelak tawa dari yang lainnya.
Sungguh ingin sekali Zeni membogem muka jelek anggota Luce yang sudah berani menertawakannya.
"Karna gue males ribut, gimana kalau kita main," Tawar Zeni sedangkan anggota Luce sudah tidak sabar untuk main. Anggota Luce salah paham nih apa maksud main yang di ucapkan Zeni.
"Ayo ke basecam kita aja," Ajak Regi yang di angguki mereka semua.
"Gimana kalau di rumah tua itu?" Tunjuk Zeni pada sebuah rumah tua yang nampak seram di ujung sana. "Entar malam, tapi kalau kalian mau sekarang hayuk gas keun," Lanjut Zeni.
Devon dan teman-temannya bergidik ngeri, rumah itu sangat seram. Bahkan pernah di kabarkan ada orang tewas mengenaskan di rumah itu.
"Yang benar aja Lo? Itu rumah seram banget. Entar kalau ada hantunya gimana?" Tanya Devon.
"Ya itu yang gue mau, kita bisa main dan temenan sama hantu di sana," Zeni memegang lengan Devon, "Ayo dong, temenin gue nyari hantu!" Ucap Zeni menggoyang-goyangkan tangan Devon seperti anak kecil yang meminta mainan kepada ayahnya.
Perkataan Zeni barusan membuat napas para anggota Luce tersedat. Bagaimana bisa gadis ini ingin berteman dengan hantu. Bisa-bisa mereka mati di tempat jantungan ketika melihat hantu jelek berlumuran darah.

KAMU SEDANG MEMBACA
ZENIKA [SELESAI]
HumorCita-cita gue cuman satu, Yaitu berteman dengan hantu. _-- Bukan cerita tentang hantu, tetapi cerita tentang cewek tomboy yang menggemari dan mengidolakan hantu. Zenika Aurora, Cewek tomboy yang lain dari yang lain. Hidupnya sangat tertutup, selalu...