SELAMAT MEMBACA
^^
----Brummm
BrummmSuara deruman motor menggema di parkiran SMA BHINNEKA. Sebuah motor sport berwarna hitam itu berhenti di parkiran motor. Si pengendara membuka helmnya dan terlihatlah wajah cantik gadis itu. Dia Zeni, Zenika Aurora. Cewek yang sempat menghilang selama dua hari. Kini ia sudah kembali dengan penampilan yang sedikit berbeda. Hari ini Zeni terlihat lebih tomboy, muka datar, dan tatapan tajam. Semua perhatian mengarah kepada gadis itu, mereka merasa kalau Zeni yang ini lebih berbahaya dari yang sebelumnya.
Zeni turun dari motornya dan segera berjalan menuju kelas tanpa mengindahkan tatapan anggota RESPECT yang sejak tadi berada di parkiran menatap dirinya. Menyampirkan tasnya di bahu sebelah kanan, dan berjalan dengan tatapan datar.
"Zen, tunggu!" Langkahnya terhenti saat Jeccki berbicara dan menarik tangan gadis itu membuat Zeni berbalik badan.
Zeni menaikkan sebelah alisnya dan melepaskan genggaman tangan Jeccki di lengannya. Anggota RESPECT turun dari motor mereka dan berdiri di samping Jeccki.
"Lo ke mana aja? Kita capek nyariin Lo!" Ucap Jeccki.
"Gue gak ada nyuruh kalian buat nyari gue kan?" Tanya Zeni masih dengan muka datarnya.
"Kita minta maaf ya Zen. Kita gak berniat ngebentak Lo waktu itu." Ucap Arsen mewakili dari kelima cowok itu.
"It's okay no problem!" Ucap Zeni kemudian pergi dari hadapan teman-temannya. Bentakan begitu doang mah udah kebal buat Zeni, bahkan lebih dari itu juga sering.
Anggota RESPECT cengo melihat perubahan Zeni, gadis yang terkenal dengan kejahilannya, si pembuat masalah, dan tidak bisa diam, sekarang berubah menjadi gadis yang dingin dan cuek.
"Zeni masih marah sama kita." Ucap Ariel yang menatap kepergian teman ceweknya itu.
"Dingin banget uy, mau nyaingi Jessen tuh si Zeni!" Celutuk Gevin yang mendapat tatapan datar dari Jessen. Segera cowok itu menyengir kuda dan menyatukan kedua telapak tangannya di depan dada. "Sans boss, becanda doang kok!"
Zeni berjalan menuju ke toilet perempuan untuk mengganti celananya. Ia memakai celana saat naik motor, sangat tidak mungkin jika ia memakai rok yang pendek itu saat mengendarai motornya.
"Wah, udah kembali nih. Gimana? Udah nyiapin mental untuk di benci semua orang?" Tanya Rika membuat Zeni mengurungkan niatnya untuk masuk ke toilet. Gadis itu berbalik dan berhadapan dengan Rika yang memasang wajah mengejek.
"Ha? Nggak salah Lo? Yang ada, Lo yang bakalan gue hempas jauh-jauh!" Ucap Zeni menatap datar Rika.
Cewek itu menggeram kesal, tidak ada yang terlintas di otaknya selain bagaimana cara membuat Zeni menderita. "Lo pikir gue takut sama Lo? Lo lihat aja, gue bakalan buat hidup Lo menderita!!!"
"Really?? Tapi sayang, gue gak peduli!!!" Ucap Zeni yang mampu membuat Rika tersulut emosi. Gadis itu berjalan lebih dekat dengan Zeni, tangannya sangat ringan ingin menampar wajah cantik Zeni. Tetapi, Zeni dengan gesit menahan tangan itu.
"Tangan Lo terlalu murahan untuk bisa nyentuh pipi gue!!!" Desis Zeni kemudian menghempaskan tangan itu dengan kasar membuat Rika meringis karena tangannya terbentur ke dinding.
"Shhhh, kurang ajar Lo!!"
"Ck, lemah!!!"
Setelah mengatakan itu, Zeni segera masuk ke toilet meninggalkan Rika yang sangat amat kesal. Cewek itu menggerutu sambil memaki-maki nama Zeni. "Lo lihat aja, gue bakalan lakuin apa pun agar Lo menderita!!"

KAMU SEDANG MEMBACA
ZENIKA [SELESAI]
HumorCita-cita gue cuman satu, Yaitu berteman dengan hantu. _-- Bukan cerita tentang hantu, tetapi cerita tentang cewek tomboy yang menggemari dan mengidolakan hantu. Zenika Aurora, Cewek tomboy yang lain dari yang lain. Hidupnya sangat tertutup, selalu...