CHAPTER 08

3.9K 426 10
                                    

SELAMAT MEMBACA
^^
----

Pagi yang cerah, matahari sudah menampakkan wujudnya. Buat mereka yang bersekolah pasti sudah bersiap untuk berangkat menuntut ilmu. Begitupun dengan Zeni, gadis itu sudah siap dengan seragam sekolah lengkap dan akan menuruni tangga.

"Elin cepetan dong, jangan contoh Zeni yang hanya bermalas-malasan" Ucap Zila yang menunggu Elin membereskan bukunya.

Zeni yang berada di anak tangga terakhir, menatap Zila yang enggan menatap ke arahnya. "Jangan masukin ke hati Zeni, nanti hatinya penuh" Ucap Zeni dalam hati.

Elin menatap adiknya dengan perasaan bersalah, kalau saja ia tidak lama pasti Zeni tidak akan terbawa-bawa, yang membuat sang empu sakit hati.

Zila segera berjalan keluar menemui Reno yang sudah menunggu di mobil.

"Zeni, maaf yah" lirih Elin.

"Gak papa kak, udah sana Lo berangkat udah di tungguin Mama sama Papa tuh" Ucap Zeni dengan senyum di wajahnya.

"Oke, semangat adik manis" Ucap Elin kemudian menyusul ke dua orang tuanya.

Zeni langsung duduk di kursi dan memulai sarapannya. Setelah selesai gadis itu segera melajukan motornya menuju SMA BHINNEKA.

Hari keberuntungan Zeni tidak terlambat masuk sekolah. Ya walau tinggal 2 menit lagi jam masuk sekolah.

Setelah memarkirkan motornya, gadis itu segera berjalan menuju kelasnya.

Tringggggg...

Bel masuk sekolah berbunyi, dan Zeni belum sampai di kelasnya. "Yaelah udah masuk aja, gak ada waktu buat gue nyantuy dulu gitu?" Kesal Zeni pada bel sekolah, ia sempat berpikir akan merusak bel sialan itu. Tetapi ya percuma, bel juga sudah berbunyi.

"Selamat pagi anak-anak" Ucap buk Sari guru Sejarah.

"Pagiii Bukkk!" Teriak semangat dari anak kelas XI IPS-1. Terlebih lagi murid laki-laki.

Karena apa? Karena guru sejarah mereka masih muda dan cantik. Begitupun Zeni, ia juga semangat karena buk Sari itu guru favoritnya. Selain cantik, ibu itu juga ramah dan baik. Hanya suka gurunya bukan mata pelajarannya. Itulah kata Zeni.

"Oke, semuanya kita kedatangan murid baru. Ayo perkenalkan nama kamu" Pinta buk Sari menyuruh seorang murid perempuan di sampingnya.

"Hay semuanya, perkenalkan nama gue Merika Avanka. Panggil aja Rika" Lirih Rika dengan senyum manis di wajahnya.

"Merika Avanka" Gumam Zeni yang menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan.

Merasa penasaran, Zeni pun mendongak. Seketika tatapan mereka bertemu.

Deg.

"Dia? Kenapa harus dia?" Batin Zeni.

"Itu dia yang gue cari!" Batin Rika dengan senyum smirk di wajahnya.

**

Jam istirahat telah tiba, ini yang tunggu-tunggu oleh seluruh siswa-siswi. Begitupun dengan anggota RESPECT, kini mereka ada di kantin sedang melahap makanan masing-masing.

"Hay semua!" Lirih Anessa yang menghampiri meja Zeni dkk.

"Hay cantik" Ucap Gevin. Ah modus Lo Vin.

"Duduk nak ku" Ucap Zeni mempersilahkan Anes duduk.

Gadis itu duduk di samping Zeni. "Terimakasih babu" Ucap cengengesan Anes.

"Pale Lo babu!" Celutuk Zeni kesal, tau begitu ia usir saja Anes nyebelin itu.

"Zeni pulang sekolah ke rumah gue yuk" Ajak Anes yang mencomot sate milik Zeni.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang